Dalami Leak Durga Bhairawi, Tidak Kenal Tingkatan Ilmu
Leak Durga Bhairawi yang diamalkan Jro Mangku Gde Puspa tidak pernah mencelakai orang, namun justru digunakan untuk membantu mereka yang memiliki masalah
“Lontar Durga Bhairawi ini khusus untuk menguasai ilmu Leak tingkat tinggi di aliran suci,” jelas Jro Mangku Puspa seusai upacara Pawintenan Gede di Pura Dadia Para Gotra Sentara Dalem Tarukan (PGSDT), Banjar Sekar, Desa Pakraman Nongan pada Saniscara Paing Merakih, Sabtu, 29 Oktober 2016 lalu.
Ilmu Leak aliran suci itu sendiri, kata Jro Mangku Puspa, terbagi dalam 7 tingkatan, masing-masing Leak Barak (Brahma), Leak Bulan, Leak Pemaron, Leak Bunga, Leak Sari, Leak Cemeng Rangdu, dan Leak Klakah. Semua tingkatan Leak suci ini mampu mengeluarkan cahaya gaib dari masih-masih cakra dalam tubuhnya.
Sedangkan ilmu Leak aliran kiwa (mencelakai orang), juga dikelompokkan dalam banyak tingkatannya, sesuai penguasaan ilmu, masih-masing Calonarang, pangiwa Mpu Beradah, Surya Gading, Brahma Kaya, I Wangkas Candia Api, Garuda Mas, Ratna Pajajaran, Sawer Mas, Baligodawa, dan Surya Mas. Semuanya menyembah Sang Hyang Aji Rimrim.
Namun, Jro Mangku Puspa yang menganut ilmu Leak suci Durga Bhairawi, tidak mengenal tingkatan seperti yang tertuang sesuai amanat lontar ilmu pangleakan. Sebab, dia mewarisi ilmu pangleakan suci itu dari almarhum kakeknya, Guru Made Tegeg, tahun 1970 silam ketika dirinya masih duduk di bangku Kelas III SMPN Rendang. Ilmu warisan kakek yang merupakan anugerah Ida Batari Durga ini kemudian didalami Jro Mangku Puspa dengan Lontar Durga Bhairawi.
“Saya mewarisi ilmu Leak suci dan mendalaminya melalui Lontar Durga Bhairawi. Saya tidak mengenal tujuh tingkatan itu,” jelas anak ke-7 dari 8 bersaudara keluarga pasangan almarhum I Made Dudun dan Ni Luh Treni ini.
Jro Mangku Puspa menyebutkan, dalam mengamalkan ilmu Leak melalui Lontar Durga Bhairawi atas kehendak Ida Batari Durga, dirinya terpengaruh zaman globalisasi. Di era globalisasi, tidak perlu lagi ada disembunyikan, walaupun ilmu Leak itu tetap dikeramatkan dan dimuliakan. Karena itu, dengan ilmu Leak Durga Bhairawi ini, Jro Mangku Puspa mampu terbang, berubah wujud, dan melepaskan Jnana (suksma) yang semuanya bisa ditonton orang banyak.
Menurujt Jro Mangku Puspa, atraksi berubah wujud saat ngelekan itu bisa dilakukan kapan saja, bukan hanya malam hari di tengah setra (kuburan), tapi juga saat siang hari di panggung terbuka. “Makanya, dalam mendalami ilmu Leak suci, saya tidak mengenal tingkatan. Kalau Leak sesuai tingkatan itu, ada batasannya untuk berubah wujud,” katanya.
Jro Mangku Puspa memaparkan, tidak ada bedanya dengan ilmu gaib di Jawa se-bagaimana diperagakan Limbat. Ilmunya dipertontonkan di panggung untuk menda-patkan gelar master, biar masyarakat percaya bahwa ilmu gaib itu memang benar-benar ada.
Hanya saja, Jro Mangku Puspa mengingatkan orang jangan coba-coba mintoni (mengganggu) dirinya dengan ilmu gaib saat ngeleak. Kalau ada yang penasaran terhadap dirinya, sebaiknya mereka datang dan saling berhadapan di atas panggung. “Mari saling berhadapan di panggung dan sama-sama berubah wujud dengan ditonton banyak orang,” tegasnya.
Jro Mangku Puspa pun menyindir pementasan drama Calonarang selama ini, yang kerap mengundang Leak. Hal seperti itu dinilainya kurang tepat. “Buat apa mengundang Leak kalau tidak ada bukti? Jika memang hebat dan mampu berubah wujud, lakukan saja di atas panggung,” sindir Jro Mangku Puspa.
Jro Mangku Puspa sendiri ditunjuk almarhum kakeknya, Guru Made Tegeg, mewarisi ilmu pangleakan suci anugerah Ida Batari Durga pada 1970, ketika dirinya masih berusia 15 tahun. Kendati mulai belajar ilmu Leak Durga Bhairawi sejak 1970, namun baru 6 tahun kemudian Jro Mangku Puspa menjalani upacara Pawintenan.
Setelah selama 45 tahun mendalami ilmu pangleakan suci, Jro Mangku Puspa menjalani upacara Pawentenan Gede di Pura Dadia Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Banjar Sekar, Desa Pakraman Nongan, Sabtu (29/10) lalu. Pasca Pawintenan Gede, tokoh spiritual sakti ini kini bergelar Jro Gede Dalem Gwaji.
Selama 45 tahun ngiring (mewarisi) anugerah Ida Batari Durga berupa ilmu Leak Durga Bhairawi, Jro Mangku Puspa tercatat sudah sempat dua kali memperlihatkan wujud Leak ke hadapan masyarakat. Pertama, Jro Mangku Puspa ngeleak di Desa Pakraman Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, beberapa tahun silam, tapi tak diingat tanggal pastinya.
Kedua, Jro Mangku Puspa kembali ngeleak di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Saniscara Wage, Medangsia, Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu, terkait rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging di pura tempatnya ngayah sebagai pamangku tersebut. Aksi ngelak kala itu ditunton seribuan warga. nantra
Ilmu Leak aliran suci itu sendiri, kata Jro Mangku Puspa, terbagi dalam 7 tingkatan, masing-masing Leak Barak (Brahma), Leak Bulan, Leak Pemaron, Leak Bunga, Leak Sari, Leak Cemeng Rangdu, dan Leak Klakah. Semua tingkatan Leak suci ini mampu mengeluarkan cahaya gaib dari masih-masih cakra dalam tubuhnya.
Sedangkan ilmu Leak aliran kiwa (mencelakai orang), juga dikelompokkan dalam banyak tingkatannya, sesuai penguasaan ilmu, masih-masing Calonarang, pangiwa Mpu Beradah, Surya Gading, Brahma Kaya, I Wangkas Candia Api, Garuda Mas, Ratna Pajajaran, Sawer Mas, Baligodawa, dan Surya Mas. Semuanya menyembah Sang Hyang Aji Rimrim.
Namun, Jro Mangku Puspa yang menganut ilmu Leak suci Durga Bhairawi, tidak mengenal tingkatan seperti yang tertuang sesuai amanat lontar ilmu pangleakan. Sebab, dia mewarisi ilmu pangleakan suci itu dari almarhum kakeknya, Guru Made Tegeg, tahun 1970 silam ketika dirinya masih duduk di bangku Kelas III SMPN Rendang. Ilmu warisan kakek yang merupakan anugerah Ida Batari Durga ini kemudian didalami Jro Mangku Puspa dengan Lontar Durga Bhairawi.
“Saya mewarisi ilmu Leak suci dan mendalaminya melalui Lontar Durga Bhairawi. Saya tidak mengenal tujuh tingkatan itu,” jelas anak ke-7 dari 8 bersaudara keluarga pasangan almarhum I Made Dudun dan Ni Luh Treni ini.
Jro Mangku Puspa menyebutkan, dalam mengamalkan ilmu Leak melalui Lontar Durga Bhairawi atas kehendak Ida Batari Durga, dirinya terpengaruh zaman globalisasi. Di era globalisasi, tidak perlu lagi ada disembunyikan, walaupun ilmu Leak itu tetap dikeramatkan dan dimuliakan. Karena itu, dengan ilmu Leak Durga Bhairawi ini, Jro Mangku Puspa mampu terbang, berubah wujud, dan melepaskan Jnana (suksma) yang semuanya bisa ditonton orang banyak.
Menurujt Jro Mangku Puspa, atraksi berubah wujud saat ngelekan itu bisa dilakukan kapan saja, bukan hanya malam hari di tengah setra (kuburan), tapi juga saat siang hari di panggung terbuka. “Makanya, dalam mendalami ilmu Leak suci, saya tidak mengenal tingkatan. Kalau Leak sesuai tingkatan itu, ada batasannya untuk berubah wujud,” katanya.
Jro Mangku Puspa memaparkan, tidak ada bedanya dengan ilmu gaib di Jawa se-bagaimana diperagakan Limbat. Ilmunya dipertontonkan di panggung untuk menda-patkan gelar master, biar masyarakat percaya bahwa ilmu gaib itu memang benar-benar ada.
Hanya saja, Jro Mangku Puspa mengingatkan orang jangan coba-coba mintoni (mengganggu) dirinya dengan ilmu gaib saat ngeleak. Kalau ada yang penasaran terhadap dirinya, sebaiknya mereka datang dan saling berhadapan di atas panggung. “Mari saling berhadapan di panggung dan sama-sama berubah wujud dengan ditonton banyak orang,” tegasnya.
Jro Mangku Puspa pun menyindir pementasan drama Calonarang selama ini, yang kerap mengundang Leak. Hal seperti itu dinilainya kurang tepat. “Buat apa mengundang Leak kalau tidak ada bukti? Jika memang hebat dan mampu berubah wujud, lakukan saja di atas panggung,” sindir Jro Mangku Puspa.
Jro Mangku Puspa sendiri ditunjuk almarhum kakeknya, Guru Made Tegeg, mewarisi ilmu pangleakan suci anugerah Ida Batari Durga pada 1970, ketika dirinya masih berusia 15 tahun. Kendati mulai belajar ilmu Leak Durga Bhairawi sejak 1970, namun baru 6 tahun kemudian Jro Mangku Puspa menjalani upacara Pawintenan.
Setelah selama 45 tahun mendalami ilmu pangleakan suci, Jro Mangku Puspa menjalani upacara Pawentenan Gede di Pura Dadia Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Banjar Sekar, Desa Pakraman Nongan, Sabtu (29/10) lalu. Pasca Pawintenan Gede, tokoh spiritual sakti ini kini bergelar Jro Gede Dalem Gwaji.
Selama 45 tahun ngiring (mewarisi) anugerah Ida Batari Durga berupa ilmu Leak Durga Bhairawi, Jro Mangku Puspa tercatat sudah sempat dua kali memperlihatkan wujud Leak ke hadapan masyarakat. Pertama, Jro Mangku Puspa ngeleak di Desa Pakraman Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, beberapa tahun silam, tapi tak diingat tanggal pastinya.
Kedua, Jro Mangku Puspa kembali ngeleak di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Saniscara Wage, Medangsia, Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu, terkait rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging di pura tempatnya ngayah sebagai pamangku tersebut. Aksi ngelak kala itu ditunton seribuan warga. nantra
1
2
Komentar