Akhirnya Denpasar Punya Pelabuhan Penyeberangan
Menhub dan Gubernur Koster Lakukan Peletakan Batu Pertama
Selama ini setiap warga atau umat Hindu yang akan sembahyang ke Nusa Penida harus angkat kain basah-basahan. Nanti tidak ada lagi pemandangan itu.
DENPASAR, NusaBali
Akhirnya Kota Denpasar memiliki Pelabuhan Penyeberangan Sanur, Denpasar penghubung ke Nusa Penida, Klungkung. Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan Peletakan Batu Pertama dimulainya Pembangunan Pelabuhan Sanur-Denpasar, dan Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan, pada Saniscara Paing Menail, Sabtu (12/12) pagi pukul 08.00 Wita.
Dibangunnya Pelabuhan Segitiga Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul, karena merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Untuk mewujudkannya, Kementerian Perhubungan RI melalui APBN telah mengelontorkan anggaran dengan total sebesar Rp 555 miliar yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp 376 miliar, untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 82 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 97 miliar yang sudah lebih dulu peletakan batu pertama oleh Menhub Budi Karya Sumadi.
Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022.
Dalam Acara Peletakan Batu Pertama kemarin, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, perwakilan Polda Bali dan Kodam IX Udayana serta tokoh masyarakat di Sanur. Koster menyampaikan bahwa pembangunan tiga pelabuhan ini merupakan program monumental dan fundamental serta bersejarah bagi masyarakat Bali. Dengan fasilitas pelabuhan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan trasportasi untuk tiga kepentingan, yaitu pertama transportasi masyarakat Bali dari Sanur menuju Nusa Penida pada saat ada upacara piodalan di Pura Dalem Ratu Gede. Kedua transportasi aktivitas harian masyarakat Bali menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan, dan ketiga memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi wisatawan menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan.
"Selama ini setiap warga atau umat Hindu yang akan sembahyang ke Nusa Penida harus angkat kain basah-basahan. Nanti tidak ada lagi pemandangan itu. Bahkan ada profesor dari Universitas Warmadewa mengatakan dengan adanya Pelabuhan Penyeberangan dirinya berhenti buka sepatu kalau ke Nusa Penida," ujar Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini di hadapan Menhub RI, Budi Karya Sumadi yang didampingi Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo.
Dalam acara yang juga dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ini, Gubernur Koster mengatakan dengan keberadaan tiga pelabuhan yang berkualitas dan memadai akan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali khususnya di Denpasar dan Klungkung. "Pelabuhan ini segitiga emas yang akan membangkitkan perekonomian masyarakat Denpasar dan Klungkung," ujar Gubernur Koster.
Di sisi lain, Mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini menceritakan pembangunan pelabuhan yang bersejarah di Bali ini bisa terwujud berkat adanya kebijakan Presiden RI, Ir Joko Widodo berdasarkan usulan Gubernur Bali yang disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi di Istana Negara pada tanggal 22 April 2019.
"Beberapa hari setelah pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April 2019, Bapak Presiden memanggil saya selaku Gubernur Bali dan di sana saya menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara koneksi. Astungkara akhirnya terealisasi sekarang," cerita Wayan Koster.
Pelabuhan Sanur selama ini menjadi pintu utama penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida. "Kalau normal kondisinya setiap hari sampai 6.000 wisatawan menyeberang ke Nusa Penida. Belum lagi kegiatan ekonominya membawa sembako dan sembahyang krama Hindu," tegas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan program sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan transportasi publik dan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Mengingat Bali merupakan tujuan wisata dunia yang harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai.
"Waktu Pak Jokowi panggil Pak Koster ada saya di sampingnya," ujar Menhub Budi Karya Sumadi. Menhub Budi Karya mengatakan dengan adanya pelabuhan ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nusa Penida dan Nusa Ceningan sebagai destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat dunia. "Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Klungkung ini akan menciptakan daya tarik tersendiri untuk pengembangan industri pariwisata di Sanur dan Nusa Penida," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Secara desain, Budi Karya Sumadi yang juga merupakan seorang arsitek ini menjelaskan Pelabuhan Sanur didesain dengan mengekspresikan kearifan lokal di pesisir Pantai Sanur, yakni Perahu Cadik dengan view menghadap ke Gunung Agung dan Pantai Sanur yang sangat indah. "Jadi kearifan lokal di sini sangat diserap, sehingga dia benar-benar apresiasi terhadap budaya lokal," ujar Budi Karya Sumadi.
Kemarin, Budi Karya Sumadi meminta Pemkot Denpasar dan Pemprov Bali nanti memperhatikan dan memberikan subsidi untuk pemberdayaan masyarakat lokal yang akan melaksanakan kegiatan angkutan lalulintas laut Sanur-Nusa Penida. "Mereka bisa membentuk koperasi dan bisa disubsidi," tegasnya lagi.
Sementara Arsitektur Bali, Nyoman Popo Danes yang hadir kemarin menambahkan bahwa dalam desain Pelabuhan Sanur terdapat juga ornamen Kepala Gajah Mina. Arsitek yang tergabung dalam ‘sekehe demen’ dan membantu program Pemprov Bali ini mengatakan muatan lokal dalam arsitektur pelabuhan merupakan usulan krama lokal. "Setelah saya berkoordinasi dengan tokoh, seniman, dan budayawan dari Sanur, Kepala Gajah Mina dipercayai oleh masyarakat Sanur sebagai simbol yang memberikan keselamatan," ujar Popo Danes.
Sementara itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, tidak henti-hentinya mengucapkan rasa terimakasih berkat dukungan Gubernur Bali, Wayan Koster lewat koordinasi dengan Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan akhirnya dapat merealisasikan pelabuhan ini.
Bupati Suwirta juga berharap pembangunan pelabuhan yang dua di antaranya berada di Nusa Penida dapat berjalan lancar dan selesai sesuai target penyelesaian. "Mohon doa dan dukungan dari masyarakat semua. Semoga segala proses pembangunan pelabuhan ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai pada target penyelesaian," harap Bupati Suwirta. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini juga menambahkan dengan adanya dukungan ini dari Pemprov Bali dan pemerintah pusat untuk kedepan Kabupaten Klungkung bisa menjadi mandiri secara bertahap.
"Pembangunan bisa terwujud jika pemerintah, masyarakat dan pihak swasta bersatu padu menggali potensi Nusa Penida yang memiliki anugerah alam yang luar biasa," harap Bupati Suwirta. *nat, wan
Akhirnya Kota Denpasar memiliki Pelabuhan Penyeberangan Sanur, Denpasar penghubung ke Nusa Penida, Klungkung. Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan Peletakan Batu Pertama dimulainya Pembangunan Pelabuhan Sanur-Denpasar, dan Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan, pada Saniscara Paing Menail, Sabtu (12/12) pagi pukul 08.00 Wita.
Dibangunnya Pelabuhan Segitiga Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul, karena merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Untuk mewujudkannya, Kementerian Perhubungan RI melalui APBN telah mengelontorkan anggaran dengan total sebesar Rp 555 miliar yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp 376 miliar, untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 82 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 97 miliar yang sudah lebih dulu peletakan batu pertama oleh Menhub Budi Karya Sumadi.
Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022.
Dalam Acara Peletakan Batu Pertama kemarin, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, perwakilan Polda Bali dan Kodam IX Udayana serta tokoh masyarakat di Sanur. Koster menyampaikan bahwa pembangunan tiga pelabuhan ini merupakan program monumental dan fundamental serta bersejarah bagi masyarakat Bali. Dengan fasilitas pelabuhan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan trasportasi untuk tiga kepentingan, yaitu pertama transportasi masyarakat Bali dari Sanur menuju Nusa Penida pada saat ada upacara piodalan di Pura Dalem Ratu Gede. Kedua transportasi aktivitas harian masyarakat Bali menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan, dan ketiga memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi wisatawan menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan.
"Selama ini setiap warga atau umat Hindu yang akan sembahyang ke Nusa Penida harus angkat kain basah-basahan. Nanti tidak ada lagi pemandangan itu. Bahkan ada profesor dari Universitas Warmadewa mengatakan dengan adanya Pelabuhan Penyeberangan dirinya berhenti buka sepatu kalau ke Nusa Penida," ujar Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini di hadapan Menhub RI, Budi Karya Sumadi yang didampingi Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo.
Dalam acara yang juga dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ini, Gubernur Koster mengatakan dengan keberadaan tiga pelabuhan yang berkualitas dan memadai akan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali khususnya di Denpasar dan Klungkung. "Pelabuhan ini segitiga emas yang akan membangkitkan perekonomian masyarakat Denpasar dan Klungkung," ujar Gubernur Koster.
Di sisi lain, Mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini menceritakan pembangunan pelabuhan yang bersejarah di Bali ini bisa terwujud berkat adanya kebijakan Presiden RI, Ir Joko Widodo berdasarkan usulan Gubernur Bali yang disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi di Istana Negara pada tanggal 22 April 2019.
"Beberapa hari setelah pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April 2019, Bapak Presiden memanggil saya selaku Gubernur Bali dan di sana saya menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara koneksi. Astungkara akhirnya terealisasi sekarang," cerita Wayan Koster.
Pelabuhan Sanur selama ini menjadi pintu utama penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida. "Kalau normal kondisinya setiap hari sampai 6.000 wisatawan menyeberang ke Nusa Penida. Belum lagi kegiatan ekonominya membawa sembako dan sembahyang krama Hindu," tegas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan program sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan transportasi publik dan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Mengingat Bali merupakan tujuan wisata dunia yang harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai.
"Waktu Pak Jokowi panggil Pak Koster ada saya di sampingnya," ujar Menhub Budi Karya Sumadi. Menhub Budi Karya mengatakan dengan adanya pelabuhan ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nusa Penida dan Nusa Ceningan sebagai destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat dunia. "Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Klungkung ini akan menciptakan daya tarik tersendiri untuk pengembangan industri pariwisata di Sanur dan Nusa Penida," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Secara desain, Budi Karya Sumadi yang juga merupakan seorang arsitek ini menjelaskan Pelabuhan Sanur didesain dengan mengekspresikan kearifan lokal di pesisir Pantai Sanur, yakni Perahu Cadik dengan view menghadap ke Gunung Agung dan Pantai Sanur yang sangat indah. "Jadi kearifan lokal di sini sangat diserap, sehingga dia benar-benar apresiasi terhadap budaya lokal," ujar Budi Karya Sumadi.
Kemarin, Budi Karya Sumadi meminta Pemkot Denpasar dan Pemprov Bali nanti memperhatikan dan memberikan subsidi untuk pemberdayaan masyarakat lokal yang akan melaksanakan kegiatan angkutan lalulintas laut Sanur-Nusa Penida. "Mereka bisa membentuk koperasi dan bisa disubsidi," tegasnya lagi.
Sementara Arsitektur Bali, Nyoman Popo Danes yang hadir kemarin menambahkan bahwa dalam desain Pelabuhan Sanur terdapat juga ornamen Kepala Gajah Mina. Arsitek yang tergabung dalam ‘sekehe demen’ dan membantu program Pemprov Bali ini mengatakan muatan lokal dalam arsitektur pelabuhan merupakan usulan krama lokal. "Setelah saya berkoordinasi dengan tokoh, seniman, dan budayawan dari Sanur, Kepala Gajah Mina dipercayai oleh masyarakat Sanur sebagai simbol yang memberikan keselamatan," ujar Popo Danes.
Sementara itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, tidak henti-hentinya mengucapkan rasa terimakasih berkat dukungan Gubernur Bali, Wayan Koster lewat koordinasi dengan Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan akhirnya dapat merealisasikan pelabuhan ini.
Bupati Suwirta juga berharap pembangunan pelabuhan yang dua di antaranya berada di Nusa Penida dapat berjalan lancar dan selesai sesuai target penyelesaian. "Mohon doa dan dukungan dari masyarakat semua. Semoga segala proses pembangunan pelabuhan ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai pada target penyelesaian," harap Bupati Suwirta. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini juga menambahkan dengan adanya dukungan ini dari Pemprov Bali dan pemerintah pusat untuk kedepan Kabupaten Klungkung bisa menjadi mandiri secara bertahap.
"Pembangunan bisa terwujud jika pemerintah, masyarakat dan pihak swasta bersatu padu menggali potensi Nusa Penida yang memiliki anugerah alam yang luar biasa," harap Bupati Suwirta. *nat, wan
Komentar