PTC Gandeng Trojan Luncurkan Release The Beast
Lagu Release the Beast diciptakan dalam merespon situasi saat ini menceritakan keadaan sekarang, yang makin buruk.
DENPASAR, NusaBali
Memasuki penghujung tahun 2020, Pohon Tua Creatorium (PTC) kembali menghadirkan sesuatu yang istimewa. Bagaimana tidak, kali ini, label PTC tertarik untuk menggandeng band yang mengisi skena musik metal tanah air, yakni Trojan. Bersama PTC, Trojan kini siap merilis single terbarunya yang bertajuk Release The Beast.
Lagu Release the Beast ini, diciptakan dalam merespon situasi saat ini. “Release the beast itu menceritakan keadaan sekarang, yang makin buruk. Entah itu apa yang dilakukan oleh negara power, entah itu masalah virus atau apa yang bakalan meminimalisir populasi judulnya ya, kita punya angan-angan bahwa ini semua buatan manusia semua,” ujar Reo, gitaris Trojan jumpa pers yang berlangsung di Rumah Sanur Creative Hub, Jumat (11/12).
Selain single, garapan Release the Beast ini juga menghadirkan video musik. Digarap oleh Indi Larin sebagai videografer, lagu dan video musik dari single Release the Beast ini menggunakan teknik sekali ambil tanpa editing, atau one take single, one take video klip, one take audio visual.
Secara resmi, single dan video ini dirilis di tanggal cantik, Sabtu (12/12) dalam sebuah ajang musik Hallien Fest 2020, yang berlokasi di Hard Rock Café, Kuta. Hallien Fest 2020 sendiri merupakan sebuah acara festival yang sengaja dibuat oleh Trojan, agar dapat mengakrabkan Trojan dengan fansnya, di mana Hallien Fest ini diharapkan mampu menjadi barometer perkembangan skena musik metal di Bali.
Tahun 2020 ini merupakan kedua kalinya festival ini diadakan, dengan sederetan nama band lainnya untuk menghiasi Hallien Fest 2020 ini, yakni Stormhour, Ludicia, Heretic, Instankarma. “Persiapannya sudah rampung 90%,” Michael Prawira yang juga gitaris Trojan, menambahkan.
Terbentuk di tahun 2007, Trojan merupakan sebuah band yang beranggotakan sederetan musisi muda, di antaranya Reo (Gitar 1), Michael (Gitar II), Oink (Bass), Gus Botak (Vocal), Gus Cilik (Drum). Band ini telah melahirkan dua album sebelumnya, yang bertajuk ‘Metamorphosis as the Phenomenon’ yang dirilis 2010 silam, dan dilanjutkan dengan album ‘Archaic Dimension’ pada tahun 2015 lalu.
Memang, secara musikal, Trojan sangat terinspirasi oleh band-band old school death metal, tetapi seiring berjalannya waktu, band ini banyak melakukan eksperimen seperti nuansa Djent dan Thall dalam aransmen musik mereka, namun tidak meninggalkan pakem death metal yang mereka usung dari awal terbentuk.
Dadang SH Pranoto selaku Produser Pohon Tua Creatorium juga berkesempatan menceritakan awal digaetnya band metal beranggotakan lima personel ini. “Bagaimana kita bertemu, sebenarnya sudah lama. Trojan secara berkawan juga sudah kenal baik dengan mereka. Apa yang saya lihat dari mereka sebenarnya sebuah konsistensi, bagaimana mereka bisa terus berpegang teguh dengan apa yang dia pikir yang bisa enjoy melakukan seperti genre yang ini,” kesan Dadang Pranoto. *cr74
Lagu Release the Beast ini, diciptakan dalam merespon situasi saat ini. “Release the beast itu menceritakan keadaan sekarang, yang makin buruk. Entah itu apa yang dilakukan oleh negara power, entah itu masalah virus atau apa yang bakalan meminimalisir populasi judulnya ya, kita punya angan-angan bahwa ini semua buatan manusia semua,” ujar Reo, gitaris Trojan jumpa pers yang berlangsung di Rumah Sanur Creative Hub, Jumat (11/12).
Selain single, garapan Release the Beast ini juga menghadirkan video musik. Digarap oleh Indi Larin sebagai videografer, lagu dan video musik dari single Release the Beast ini menggunakan teknik sekali ambil tanpa editing, atau one take single, one take video klip, one take audio visual.
Secara resmi, single dan video ini dirilis di tanggal cantik, Sabtu (12/12) dalam sebuah ajang musik Hallien Fest 2020, yang berlokasi di Hard Rock Café, Kuta. Hallien Fest 2020 sendiri merupakan sebuah acara festival yang sengaja dibuat oleh Trojan, agar dapat mengakrabkan Trojan dengan fansnya, di mana Hallien Fest ini diharapkan mampu menjadi barometer perkembangan skena musik metal di Bali.
Tahun 2020 ini merupakan kedua kalinya festival ini diadakan, dengan sederetan nama band lainnya untuk menghiasi Hallien Fest 2020 ini, yakni Stormhour, Ludicia, Heretic, Instankarma. “Persiapannya sudah rampung 90%,” Michael Prawira yang juga gitaris Trojan, menambahkan.
Terbentuk di tahun 2007, Trojan merupakan sebuah band yang beranggotakan sederetan musisi muda, di antaranya Reo (Gitar 1), Michael (Gitar II), Oink (Bass), Gus Botak (Vocal), Gus Cilik (Drum). Band ini telah melahirkan dua album sebelumnya, yang bertajuk ‘Metamorphosis as the Phenomenon’ yang dirilis 2010 silam, dan dilanjutkan dengan album ‘Archaic Dimension’ pada tahun 2015 lalu.
Memang, secara musikal, Trojan sangat terinspirasi oleh band-band old school death metal, tetapi seiring berjalannya waktu, band ini banyak melakukan eksperimen seperti nuansa Djent dan Thall dalam aransmen musik mereka, namun tidak meninggalkan pakem death metal yang mereka usung dari awal terbentuk.
Dadang SH Pranoto selaku Produser Pohon Tua Creatorium juga berkesempatan menceritakan awal digaetnya band metal beranggotakan lima personel ini. “Bagaimana kita bertemu, sebenarnya sudah lama. Trojan secara berkawan juga sudah kenal baik dengan mereka. Apa yang saya lihat dari mereka sebenarnya sebuah konsistensi, bagaimana mereka bisa terus berpegang teguh dengan apa yang dia pikir yang bisa enjoy melakukan seperti genre yang ini,” kesan Dadang Pranoto. *cr74
Komentar