Pelabuhan Sanur Wujudkan Visi Pasangan Jaya-Wibawa
Gubernur Siap Kawal Sampai Tuntas
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan Pelabuhan Sanur (Denpasar Selatan) untuk penyeberangan ke Nusa Penida (Klungkung), akan dikawal sampai tuntas oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Pelabuhan Sanur selain akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Denpasar, sekaligus mewujudkan visi misi pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya, Calon Walikota-Calon Wakil Walikota terpilih hasil Pilkada Den-pasar 2020 yang diusung PDIP bersama Gerindra-Hanura-PSI.
Hal ini ditegaskan Gubernur Koster saat acara ground breaking (peletakan batu pertama) Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan pada Saniscara Paing Menail, Sabtu (12/12) pagi, yang dihadiri langsung Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, serta perwakilan Polda Bali dan Kodam IX/Udayana.
Gubernur Koster mengatakan proyek Pelabuhan Sanur yang dibangun dengan biaya Rp 380 miliar dari APBN adalah berkah bagi masyarakat Bali, Kota Denpasar khususnya Desa Adat Sanur. "Pelabuhan Sanur akan meningkatkan infrastruktur publik yang menambah daya tarik Sanur, sehingga meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat setempat," ujar Gubernur Koster.
Koster secara langsung melaporkan kepada Menhub Budi Karya bahwa Denpasar kini akan dipimpin Walikota terpilih hasil Pilkada 2020, IGN Jaya Negara. Di bawah kepemimpinan Jaya Negara dan Calon Wakil Walikota terpilih I Kadek Agus Arya Wibawa, Denpasar diharapkan semakin maju dengan dibangunnya infrastruktur Pelabuhan Sanur.
"Pak Menteri, saya laporkan Pak Jaya Negara ini kader asli (PDIP, Red). Beliau adalah Walikota Denpasar terpilih hasil Pilkada 2020 dan menangnya besar lagi. Bagus ini sosoknya untuk Denpasar ke depan," tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster pun mengatakan terimakasih kepada pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, yang sangat memperhatikan Bali untuk pembangunan infrastruktur. "Saya komitmen akan mengawal program pembangunan infrastruktur ini sampai tuntas," jelas Koster.
Menurut Koster, dengan adanya Pelabuhan Penyeberangan Sanur-Nusa Penida ini, maka ke depan para penumpang yang menyeberang ke Nusa Penida lewat Sanur tidak akan lagi ribet. Tak ada lagi cerita krama Hindu mau sembahyang ke Nusa Penuda harus angkat-angkat kamen. “Nanti tidak ada lagi itu, karena kita bangun pelabuhan yang nyaman," tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan terwujudnya Pelabuhan Penyeberangan Sanur-Nusa Penida ini tidak terlepas dari perjuangan Gubernur Bali Wayan Koster, yang disetujui Presiden Jokowi. "Dengan perjuangan Pak Wayan Koster, maka Sanur dan Nusa Penida menjadi prioritas Bapak Presiden Jokowi. Waktu saya dipanggil Pak Jokowi, ada Pak Koster di sampingnya, sehingga Pelabuhan ini terwujud," ujar Menhub Budi Karya seraya meminta hadirin memberikan tepuk tangan 3 kali untuk Gubernur Koster.
Menhub Budi Karya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, agar setiap pembangunan selalu ada nilai tambah. "Pesan Pak Presiden, kalau membangun harus ada hasil yang berguna, memberikan nilai tambah," katanya. "Dengan adanya Pelabuhan Sanur, nanti nggak ada yang digendong dan angkat-angkat kain lagi. Saya minta semua pihak mengawal proses pembangunanya sampai tuntas," lanjut Budi Karya.
Pelabuhan Sanur sendiri merupakan bagian dari Pelabuhan Segitiga Emas, penghubung Denpasar-Nusa Penuda. Dua pelabuhan lainnya dalam segitiga emas ini adalah Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongan (Kecamatan Nusa Penida) dan Pelabuhan Sampalan di Banjar Sampalan, Desa Batununggul (Kecamatan Nusa Penida).
Ground breaking Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul sudah lebih dulu dilakukan Menhub Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Koster tepat Purnamaning Karo pada Soma Umanis Tolu, Senin, 3 Agustus 2020 pagi. Pelabuhan Sampalan dianggarkan melalui APBN sebesar Rp 88,15 miliar, sudah mencakup pekerjaan breakwater, pengerukan kolam, Dermaga Fast Boat, Terminal Penumpang, Tempat Parkir Kendaraan, dan prasarana jalan. Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul dialokasikan anggaran sebesar Rp 112,40 miliar, sudah mencakup pekerjaan pengerukan alur pelayaran, Dermaga Moveable Bridge, Dermaga Fast Boad, Terminal Penumpang, serta Tempat Parkir Mobil dan Sepeda Motor.
Dalam sambutannya saat ground breaking Pelabuhan Sampalan dan pelabuhan Bias Munjul kala itu, Menhub Budi Karya mengingatkan Bali harus bangga memiliki Gubernur Koster, yang telah memperjuangkan daerahnya, termasuk Nusa Penida. Menurut Budi Karya, berkat perjuangan Gubernur Koster dan juga Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul bisa terwujud. Menhub Budi Karya pun berterima kasih kepada Gubernur Koster dan Bupati Suwirta, yang telah secara aktif memberikan usulan pembangunan pelabuhan tersebut kepada Presiden Jokowi.
Setelah pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul yang ditarget selesai tahun 2021, Menhub Budi Karya berjanji akan memberikan hadiah kapal, sehingga akses penyeberangan dari dan ke Nusa Penida berjalan aman dan nyaman.
Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas Penyerangan Sanur-Nusa Penida ini untuk mewujudkan visi misi Kota Denpasar, yakni pembangunan infrastruktur terintegrasi di Denpasar yang terhubung ke kabupaten lain di Bali. "Kami apresiasi Pemprov Bali dan pemerintah pusat, karena sudah mewujudkan Pelabuhan Penyeberangan Sanur-Nusa Penida ini," ujar Jaya Negara di sela acara ground beraking Pelabuhan Sanur, Sabtu pagi. *nat
1
Komentar