Satu Saja Positif Corona, Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Bisa Ditutup
Kesembuhan Covid-19 di Bali Merangkak ke Angka 91,16 %
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster akan memberikan arahan kebijakan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali, Selasa (15/12) ini, terkait rencana sistem pembelajaran tatap muka di sekolah dalam pandemi Covid-19.
Nantinya, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa langsung ditutup, jika ada satu siswa atau guru saja terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan secara garis besar, pembelajaran sistem tatap muka dapat dilaksanakan di sekolah, tapi tidak wajib. Sekolah harus memedomani panduan.
“Besok (hari ini) Pak Gubernur akan memberikan arahan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali. Jika ada warga sekolah yang terkonfirmasi positif satu orang saja, maka tatap muka di sekolah akan ditutup kembali. Nanti akan diperjelas dengan Juknis (petunjuk teknis) yang sudah disusun,” ujar Ngurah Boy di Denpasar, Senin (14/12).
Ngurah Boy menyebutkan, bila ada warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19, bukan hanya pembelajaran tatap muka yang dihentikan. Juga akan dilakukan tracing contact terhadap siswa, guru, maupun warga sekolah lainnya yang sempat berinteraksi dengan yang positif Corona.
“Secara otomatis kami akan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan BPBD untuk segera menutup dulu pembelajaran tatap muka di sekolah. Kami akan tracing contact nanti, dan selanjutnya dari Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan medis,” ungkap Ngurah Boy.
Terkait persiapan pembelajaran tatap muka yang rencananya digulirkan Januari 2021, Ngurah Boy mengaku telah berkomunikasi dengan para kepala sekolah, Musyawarah Kerja Kepalka Sekolah (MKKS), serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali, agar menyosialisasikan kepada para orangtua siswa. Nantinya, dari sekolah yang akan mengajukan ke Dinas Pendidikan bahwa mereka siap melakukan pembelajaran tatap muka.
“Nantinya kami akan cek juga ke sekolah, apakah memang benar-benar siap atau hanya sekadar memenuhi check list panduan? Akan diawasi pelaksanaan pembelajarannya. Termasuk orangtua yang mengantar, jangan sampai menunggu di sekolah, apalagi bergerombol. Sama-sama bertanggung jawab-lah,” kata Ngurah Boy.
Meski sekolah yang mengajukan, menurut Ngurah Boy, Dinas Pendidikan juga harus melakukan pengaturan terutama pada sekolah-sekolah yang letaknya saling berdekatan. Misalnya, sekolah-sekolah yang berlokasi di Jalan Kamboja Denpasar, seperti SMAN 7 Denpasar, SMAN 1 Denpasar, SLUA 1 Denpasar, SMA Dwijendra, dan SMPN 3 Denpasar.
“Kami atur juga, seperti misalnya di Jalan Kamboja Denpasar. Meskipun sekolah-sekolah ini mengajukan untuk pembelajaran tatap muka, namun karena lokasinya berhimpitan, perlu diatur, tidak diberikan semua,” tegas Ngurah Boy.
Ngurah Boy menambahkan, untuk mengecek kesiapan masing-masing sekolah dalam menerapkan pembelajaran tatap muka dengan jumlah yang terbatas akan dimulai awal Januari 2021 atau seminggu sebelum semester genap tahun ajaran 2020/2021. “Kalau dilihat kalender pendidikan, semester genap tahun ajaran 2020/2021 dimulai minggu kedua Januari 2021. Jadi, seminggu sebelum semester genap dimulai, kami akan cek ke sekolah-sekolah,” beber Ngurah Boy sembari menyebut pembelajaran tatap muka akan dikombinasikan dengan pembelajaran secara daring.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih berkecamuk, ditandai munculnya 77 kasus baru per Senin kemarin bersamaan dengan102 pasien berhasil sembuh. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Badung mencapai 27 kasus baru, disusul Kota Denpasar (20 kasus baru), Gianyar (17 kasus baru), Tabanan (6 kasus baru), Klungkung (3 kasus baru), Karangasem (2 kasus baru), dan Bangli (2 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Buleleng.
Dengan tambahan 77 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini mencapai 15.661 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 15.244 orang atau 97,34 persen dari total 15.661 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (1,89 persen), 112 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,72 persen), dan 8 orang WNA (0,05 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 4.205 kasus, yang mana 4.129 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 2.695 kasus positif Corona, Gianyar (2.127 kasus), Tabanan (1.653 kasus), Buleleng (1.276 kasus), Karangasem (1.043 kasus), Klungkung (965 kasus), Bangli (904 kasus), dan Jembrana (710 kasus).
Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Senin kemarin, di Bali terdapat tambahan 102 pasien sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak kemarin berada di Denpasar mencapai 37 orang, disusul kemudian Tabanan (26 pasien sembuh), Jembrana (10 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), Klungkung (2 pasien sembuh), Bangli (2 pasien sembuh), dan Gianyar (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 14.277 orang. Angka kesembuhan di Bali pun kembali tembus 91,16 per-sen dari total 15.661 kasus positif atau naik 0,01 persen dibanding sehari sebelumnya. Namun, ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.
Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia tetap mencapai 467 orang atau 2,98 persen dari total 15.661 kasus positif. Total 467 pasien meninggal ini terdiri dari 464 orang WNI dan 3 orang WNA. Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 95 orang, disusul Gianyar (76 orang), Buleleng (63 orang), Tabanan (54 orang), Badung (52 orang), Karangasem (51 orang), Bangli (35 orang), Klungkung (22 orang), dan Jembrana (15 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga Senin kemarin mencapai 917 orang atau 5,86 persen dari total 15.661 kasus positif Corona. *ind
Komentar