3 Elite PDIP Masuk Bursa Cabup Buleleng
Pilkada Buleleng Mungkin Tetap Dilaksanakan 2022
Nyoman Sutjidra dijagokan bersaing dengan IGA Aries Sujati Suradnyana dan Dewa Jack
DENPASAR, NusaBali
Pesta gong demokrasi Pilkada Buleleng kemungkinan akan tetap digelar tahun 2022 mendatang. Tiga (3) kader elite PDIP pun digadang-gadang maju tarung sebagai kandidat Calon Bupati (Cabup) Buleleng untuk menggantikan I Putu Agus Suradnyana, yakini dr I Nyoman Sutjidra SpOG, I Gusti Ayu Aries Sujati, dan Dewa Made Mahayadnya.
Ketua KPU Bali, Dewa Agung Gede Lidartawan, mengakui Pilkada Buleleng kemungkinan akan digelar tahun 2022 mendatang. Menurut Lidartawan, masalah Pilkada 2022 pernah dibahas di Komisi II DPR RI (yang membidangi pemerintahan daerah dan Pemilu). Intinya, Pilkada serentak digelar di antara Pileg dan Pilpres.
Hal tersebut, kata Lidartawan, diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, dan Gubernur/Wakil Gubernur. "Kalau mengacu dengan pembahasan di Komisi II DPR RI, ya Pilkada Buleleng akan digelar tahun 2022. Kecuali Undang-undang Pemilu tentang Pilkada berubah lagi, bisa beda lagi," ujar Lidartawan saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin (14/12).
Dari 9 kabupaten/kota se-Bali, 6 daerah sudah menggelar Pilkada serentak, 9 Desember 2020, yakni Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, dan Bangli. Sedangkan Pilkada Klungkung dan Pilkada Gianyar digelar bersamaan dengan Pilgub Bali, 23 September 2018 lalu. Hanya Buleleng yang diagendakan menggelar Pilkada tahun 2022.
Saat ini, tampuk kepemimpinan Kabupaten Buleleng dipegang Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra atau PASS, Bupati-Wakil Bupati yang diusung PDIP. PASS sudah dua kali periode menjabat di Buleleng, yakni 2012-2017, 2017-2022. Dalam Pilkada Buleleng 2017 lalu, PASS mengalahkan pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya, Cabup-Cawabup jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat.
Sementara itu, sejumlah kader elite PDIP digadang-gadang maju memperebutkan posisi Cabup Buleleng di Pilkada 2022 mendatang. Tiga di antaranya adalah Nyoman Sutjidra, I Gusti Ayu Aries Sujati, dan Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack.
Nyoman Sutjidra adalah politisi senior PDIP asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Bukeleng yang kini masih menjabat Wakil Bupati Buleleng 2017-2022. Politisi yang dokter spesialis kandungan ini sudah dua periode menjadi tandem Bupati Agus Suradnyana.
Sedangkan IGA Aries Sujati adalah Srikandi Politik asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng 2019-2024. Aries Sujati notabene merupakan istri dari Bupati Agus Suradnyana---yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng. Sebaliknya, Dewa Jack adalah politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali.
"Istrinya Pak Agus Suradnyana (Aries Sujati, Red) berpeluang maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020, selain juga dokter Nyoman Sutjidra," ujar salah satu kader senior PDIP kepada NusaBali, Senin kemarin. "Kalau Dewa Jack tidak dijagokan. Tetapi, namanya politik, dalam hitungan detik bisa berubah," lanjut sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.
Informasi lain yang dihimpun NusaBali, selain trio Nyoman Sutjidra, Aries Sujati, dan Dewa Jack, ada lagi kader PDIP yang disebut-sebut berpeluang maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020. Dia adalah I Gede Supriatna, politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Buleleng dan sudah dua periode menjadi Ketua DPRD Buleleng (2014-2019, 2019-2024). "Gede Supit (Supriatna, Red) lebih dijagokan sebagai Calon Wakil Bupati Buleleng,” terang sumber NusaBali.
Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Aries Sujati mengaku tidak pernah berpikir maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020. Alasannya, semua tergantung keputusan induk partai. "Tergantung keputusan partai nanti. Itu kan rekomendasi partai yang menentukan," ujar Aries Sujati.
Perempuan kelahiran Banjar Wangaya, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang menikah ke Desa Banyuatis ini juga menegaskan penentuan calon kepala daerah dilakukan melalui mekanisme survei. "Masih jauh itu,” terang istri Bupati Agus Suradnyana ini.
Sedangkan Dewa Jack sebelumnya mengatakan dirinya fokus dulu menyelesaikan tugas partai di DPRD Bali. "Pilkada Buleleng belum tahu kapan akan digelar. Masih jauh itu, kita fokus dengan tugas di DPRD Bali dulu," ujar Dewa Jack yang dikonfirmasi NusaBali terkait kemungkinan maju tarung ke Pilkada Buleleng, belum lama ini.
Di sisi lain, Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Buleleng, Agus Suradnyana, menolak berkomentar soal kemungkinan istrinya, Aries Sujati, bertarung di Pilkada Buleleng 2022. "Pilkada Buleleng kan belum pasti kapan akan digelar. Masih lama, kepastian Pilkada juga belum," elak Bupati yang mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode ini, Senin kemarin. *nat
Ketua KPU Bali, Dewa Agung Gede Lidartawan, mengakui Pilkada Buleleng kemungkinan akan digelar tahun 2022 mendatang. Menurut Lidartawan, masalah Pilkada 2022 pernah dibahas di Komisi II DPR RI (yang membidangi pemerintahan daerah dan Pemilu). Intinya, Pilkada serentak digelar di antara Pileg dan Pilpres.
Hal tersebut, kata Lidartawan, diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, dan Gubernur/Wakil Gubernur. "Kalau mengacu dengan pembahasan di Komisi II DPR RI, ya Pilkada Buleleng akan digelar tahun 2022. Kecuali Undang-undang Pemilu tentang Pilkada berubah lagi, bisa beda lagi," ujar Lidartawan saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin (14/12).
Dari 9 kabupaten/kota se-Bali, 6 daerah sudah menggelar Pilkada serentak, 9 Desember 2020, yakni Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, dan Bangli. Sedangkan Pilkada Klungkung dan Pilkada Gianyar digelar bersamaan dengan Pilgub Bali, 23 September 2018 lalu. Hanya Buleleng yang diagendakan menggelar Pilkada tahun 2022.
Saat ini, tampuk kepemimpinan Kabupaten Buleleng dipegang Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra atau PASS, Bupati-Wakil Bupati yang diusung PDIP. PASS sudah dua kali periode menjabat di Buleleng, yakni 2012-2017, 2017-2022. Dalam Pilkada Buleleng 2017 lalu, PASS mengalahkan pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya, Cabup-Cawabup jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat.
Sementara itu, sejumlah kader elite PDIP digadang-gadang maju memperebutkan posisi Cabup Buleleng di Pilkada 2022 mendatang. Tiga di antaranya adalah Nyoman Sutjidra, I Gusti Ayu Aries Sujati, dan Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack.
Nyoman Sutjidra adalah politisi senior PDIP asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Bukeleng yang kini masih menjabat Wakil Bupati Buleleng 2017-2022. Politisi yang dokter spesialis kandungan ini sudah dua periode menjadi tandem Bupati Agus Suradnyana.
Sedangkan IGA Aries Sujati adalah Srikandi Politik asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng 2019-2024. Aries Sujati notabene merupakan istri dari Bupati Agus Suradnyana---yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng. Sebaliknya, Dewa Jack adalah politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali.
"Istrinya Pak Agus Suradnyana (Aries Sujati, Red) berpeluang maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020, selain juga dokter Nyoman Sutjidra," ujar salah satu kader senior PDIP kepada NusaBali, Senin kemarin. "Kalau Dewa Jack tidak dijagokan. Tetapi, namanya politik, dalam hitungan detik bisa berubah," lanjut sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.
Informasi lain yang dihimpun NusaBali, selain trio Nyoman Sutjidra, Aries Sujati, dan Dewa Jack, ada lagi kader PDIP yang disebut-sebut berpeluang maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020. Dia adalah I Gede Supriatna, politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Buleleng dan sudah dua periode menjadi Ketua DPRD Buleleng (2014-2019, 2019-2024). "Gede Supit (Supriatna, Red) lebih dijagokan sebagai Calon Wakil Bupati Buleleng,” terang sumber NusaBali.
Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Aries Sujati mengaku tidak pernah berpikir maju tarung ke Pilkada Buleleng 2020. Alasannya, semua tergantung keputusan induk partai. "Tergantung keputusan partai nanti. Itu kan rekomendasi partai yang menentukan," ujar Aries Sujati.
Perempuan kelahiran Banjar Wangaya, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang menikah ke Desa Banyuatis ini juga menegaskan penentuan calon kepala daerah dilakukan melalui mekanisme survei. "Masih jauh itu,” terang istri Bupati Agus Suradnyana ini.
Sedangkan Dewa Jack sebelumnya mengatakan dirinya fokus dulu menyelesaikan tugas partai di DPRD Bali. "Pilkada Buleleng belum tahu kapan akan digelar. Masih jauh itu, kita fokus dengan tugas di DPRD Bali dulu," ujar Dewa Jack yang dikonfirmasi NusaBali terkait kemungkinan maju tarung ke Pilkada Buleleng, belum lama ini.
Di sisi lain, Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Buleleng, Agus Suradnyana, menolak berkomentar soal kemungkinan istrinya, Aries Sujati, bertarung di Pilkada Buleleng 2022. "Pilkada Buleleng kan belum pasti kapan akan digelar. Masih lama, kepastian Pilkada juga belum," elak Bupati yang mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode ini, Senin kemarin. *nat
Komentar