PHRI Buleleng Usul Swab Gratis untuk Wisman
Tingkat Kunjungan Wisata Masih Tirap
SINGARAJA, NusaBali
Empat bulan pasca diberlakukannya tatanan kehidupan era baru di Bali untuk menggeliatkan sektor pariwisata belum juga ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Hingga kini tingkat kunjungan wisatawan di Buleleng masih tiarap. Terlebih tingkat hunian hotel oleh wisatawan mancanegara. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng mengusulkan pemerintah memberikan swab gratis bagi wisman untuk mendongkrak kebangkitan pariwisata.
Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa Senin (14/12) mengatakan usulan pemerintah memberikan insentif untuk wisman berupa swab gratis untuk menarik minat kunjungan ke Buleleng. Terlebih sejauh ini pangsa pasar pariwisata Buleleng didominasi oleh wisman dari benua Eropa. “Tingkat hunian masih berkisar 5-10 persen, secara hitungan bisnis masih terjun bebas, tak sedikit juga yang tidak ada hunian sama sekali karena tidak ada kunjungan,” jelas Suardipa.
Menurut Suardipa yang juga pengusaha restoran itu mengatakan rendahnya tingkat kunjungan disebabkan karena sejumlah negara di Eropa masih lockdown. Namun jika kebijakan swab gratis diberikan pemerintah tak menutup kemungkinan negara yang masih lockdown melonggarkan kebijakan dan memberikan izin warga negaranya melakukan perjalanan wisata dengan mendapat jaminan swab gratis. “Saya dengar biaya pandemi sampai ratusan triliun. Kenapa tidak beri subsidi bagi mereka yang mau traveling ke Bali. Selama bisa menunjukkan bukti booking hotel dan tiket pesawat untuk kembali,” imuh dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana dikonfirmasi terpisah mengatakan hal senada. Tingkat hunian hotel dan penginapan di Buleleng masih sangat terbatas. Bahkan akomodasi pariwisata di Buleleng Timur benar-benar kosong. Terkait dengan usulan PHRI yang mengusulkan swab gratis bagi wisman belum memungkinkan.
Menurutnya kunjungan wisata sangat memperhitungkan jaminan daerah yang mereka kunjungi benar-benar aman dari Covid-19. Sedangkan kondisi kasus di Bali masih ada saja penambahan kasus baru. “Wisman perlu jaminan datang ke tempat yang aman dan kembali dengan aman tanpa membawa virus. Sehingga belum memungkinkan untuk itu (swab gratis) selain juga kapasitas alat ujinya masih terbatas,” ucap Sudama Diana.
Namun dia mengaku tetap akan meneruskan usulan PHRI ke Pemerintah Provinsi Bali untuk ditindaklanjuti. “Sebagai usulan dari PHRI, kami rasa itu sah-sah saja. Tentu ini akan kami sampaikan juga ke provinsi,” kata Sudama.
Sementara persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru mantan Camat Busungbiu itu menyakini tingkat kunjungan wisatawan ke Buleleng akan merangkak naik. Hal itu diklaim olehnya berdasarkan order dan booking sejumlah hotel penginapan yang ada di Buleleng. “Hotel dan Penginapan di Pemuteran dan Lovina sudah mulai ada pesanan kamar untuk Tahun Baru dari wisatawan domestik, ini awal yang bagus untuk membangkitkan sektor pariwisata di Buleleng dan Bali pada umumnya,” ungkap dia.*k23
Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa Senin (14/12) mengatakan usulan pemerintah memberikan insentif untuk wisman berupa swab gratis untuk menarik minat kunjungan ke Buleleng. Terlebih sejauh ini pangsa pasar pariwisata Buleleng didominasi oleh wisman dari benua Eropa. “Tingkat hunian masih berkisar 5-10 persen, secara hitungan bisnis masih terjun bebas, tak sedikit juga yang tidak ada hunian sama sekali karena tidak ada kunjungan,” jelas Suardipa.
Menurut Suardipa yang juga pengusaha restoran itu mengatakan rendahnya tingkat kunjungan disebabkan karena sejumlah negara di Eropa masih lockdown. Namun jika kebijakan swab gratis diberikan pemerintah tak menutup kemungkinan negara yang masih lockdown melonggarkan kebijakan dan memberikan izin warga negaranya melakukan perjalanan wisata dengan mendapat jaminan swab gratis. “Saya dengar biaya pandemi sampai ratusan triliun. Kenapa tidak beri subsidi bagi mereka yang mau traveling ke Bali. Selama bisa menunjukkan bukti booking hotel dan tiket pesawat untuk kembali,” imuh dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana dikonfirmasi terpisah mengatakan hal senada. Tingkat hunian hotel dan penginapan di Buleleng masih sangat terbatas. Bahkan akomodasi pariwisata di Buleleng Timur benar-benar kosong. Terkait dengan usulan PHRI yang mengusulkan swab gratis bagi wisman belum memungkinkan.
Menurutnya kunjungan wisata sangat memperhitungkan jaminan daerah yang mereka kunjungi benar-benar aman dari Covid-19. Sedangkan kondisi kasus di Bali masih ada saja penambahan kasus baru. “Wisman perlu jaminan datang ke tempat yang aman dan kembali dengan aman tanpa membawa virus. Sehingga belum memungkinkan untuk itu (swab gratis) selain juga kapasitas alat ujinya masih terbatas,” ucap Sudama Diana.
Namun dia mengaku tetap akan meneruskan usulan PHRI ke Pemerintah Provinsi Bali untuk ditindaklanjuti. “Sebagai usulan dari PHRI, kami rasa itu sah-sah saja. Tentu ini akan kami sampaikan juga ke provinsi,” kata Sudama.
Sementara persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru mantan Camat Busungbiu itu menyakini tingkat kunjungan wisatawan ke Buleleng akan merangkak naik. Hal itu diklaim olehnya berdasarkan order dan booking sejumlah hotel penginapan yang ada di Buleleng. “Hotel dan Penginapan di Pemuteran dan Lovina sudah mulai ada pesanan kamar untuk Tahun Baru dari wisatawan domestik, ini awal yang bagus untuk membangkitkan sektor pariwisata di Buleleng dan Bali pada umumnya,” ungkap dia.*k23
Komentar