Event Lesu, Penyewaan Mainan Anak Rumahan Stagnan
DENPASAR, NusaBali
Lesunya pegiat event turut berpengaruh kepada penyedia jasa pada event-event tersebut.
Salah satu jenis bisnis yang juga sebelumnya terlibat dalam sektor event, yaitu penyediaan mainan anak. Mainan anak, umumnya disewakan pada saat event ulang tahun, wedding party, dan event lainnya sehingga anak-anak memiliki area bermain atau playgroundnya tersendiri.
Fiolita Indah, salah satu pelaku bisnis penyewaan mainan anak ini, mengakui memang selama pandemi penyewaan mainan anak untuk event mengalami penurunan.
Namun beruntung, unit usaha yang dijalankannya membagi sistem penyewaan menjadi dua, yakni penyewaan mainan untuk event, dan penyewaan ke rumah. Penyewaan mainan anak ke rumah inilah yang masih berjalan di situasi pandemi.
Sistem penyewaan ke rumah-rumah ini memang sebuah sistem yang dijalankan Fiolita sejak berdirinya bisnis Playboxtoys Rental ini pada November 2015 silam. Namun seiring waktu, bisnis ini juga memasuki sektor event. “Ini mengikuti permintaan. Ketika Playbox sudah siap dengan beberapa unit yang sudah cukup, dan bisa memenuhi untuk sebuah playground yang cukup, akhirnya kita adakan paket untuk playground,” ujarnya kepada NusaBali, Sabtu (12/12).
Dampak pandemi yang membuat tiadanya event-event justru membuat bertambahnya unit mainan untuk disewakan ke rumah-rumah. Salah satu faktor yang mempengaruhi masih berjalannya penyewaan ke rumah-rumah ini, yakni agar anak-anak tidak bermain ke playground atau tempat bermain umum.
Namun tak bisa dipungkiri, di situasi pandemi yang membuat masyarakat kini cenderung berhemat. Untuk itu, Fiolita pun memiliki strateginya tersendiri. “Target pasar kita kan untuk anak antara 1- 6 tahun. Kemudian di masa pandemi ini beberapa klien yang berhemat, itu betul. Sekarang di masa pandemi kita ada harga promo yang meringankan untuk sewanya itu sendiri,” lanjut pemilik bisnis penyewaan mainan anak yang berlokasi di Jalan Gunung Guntur, Padangsambian, Denpasar Barat ini.
Tergantung jenis unit mainannya, sewa mainan anak ini memiliki tarif beragam, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per minggu. Mainan yang disewakan sendiri, beragam sesuai dengan usia anak, seperti permainan untuk melatih otot bagi anak usia 6 bulan, permainan untuk membantu anak berjalan bagi balita yang mulai berlajar berjalan, hingga permainan balita seperti perosotan, dan lainnya.
Fiolita memprediksi, bahwa selama situasi pandemi saat ini, maka bisnis penyewaan mainan anak ke rumah juga akan berlangsung stagnan. Ditambah, secara profit tidak ada perbandingan jauh antara penyewaan mainan ke event atau pun ke rumah. Hal ini disebabkan oleh faktor resiko yang juga lebih besar dalam penyewaan mainan untuk sebuah event.
“Kalau bicara soal profitnya dibanding dulu saat kita handle event, dengan yang sekarang yang rumahan, kelihatannya profitnya besar di event. Tapi resiko yang kita dapat dari profit yang besar juga besar, di mana mainan yang saya sewakan rumahan itu untuk pribadi, paling untuk satu dua anak, tapi kalau di event, itu anak berbanyak. Bisa 10 sampai 15, bisa 15 sampai 20 anak. Otomatis resiko kerusakan itu lebih besar, tapi ini tidak kami charge,” jelas wanita yang mendirikan bisnisnya pada November 2015 silam ini. *cr74
Fiolita Indah, salah satu pelaku bisnis penyewaan mainan anak ini, mengakui memang selama pandemi penyewaan mainan anak untuk event mengalami penurunan.
Namun beruntung, unit usaha yang dijalankannya membagi sistem penyewaan menjadi dua, yakni penyewaan mainan untuk event, dan penyewaan ke rumah. Penyewaan mainan anak ke rumah inilah yang masih berjalan di situasi pandemi.
Sistem penyewaan ke rumah-rumah ini memang sebuah sistem yang dijalankan Fiolita sejak berdirinya bisnis Playboxtoys Rental ini pada November 2015 silam. Namun seiring waktu, bisnis ini juga memasuki sektor event. “Ini mengikuti permintaan. Ketika Playbox sudah siap dengan beberapa unit yang sudah cukup, dan bisa memenuhi untuk sebuah playground yang cukup, akhirnya kita adakan paket untuk playground,” ujarnya kepada NusaBali, Sabtu (12/12).
Dampak pandemi yang membuat tiadanya event-event justru membuat bertambahnya unit mainan untuk disewakan ke rumah-rumah. Salah satu faktor yang mempengaruhi masih berjalannya penyewaan ke rumah-rumah ini, yakni agar anak-anak tidak bermain ke playground atau tempat bermain umum.
Namun tak bisa dipungkiri, di situasi pandemi yang membuat masyarakat kini cenderung berhemat. Untuk itu, Fiolita pun memiliki strateginya tersendiri. “Target pasar kita kan untuk anak antara 1- 6 tahun. Kemudian di masa pandemi ini beberapa klien yang berhemat, itu betul. Sekarang di masa pandemi kita ada harga promo yang meringankan untuk sewanya itu sendiri,” lanjut pemilik bisnis penyewaan mainan anak yang berlokasi di Jalan Gunung Guntur, Padangsambian, Denpasar Barat ini.
Tergantung jenis unit mainannya, sewa mainan anak ini memiliki tarif beragam, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per minggu. Mainan yang disewakan sendiri, beragam sesuai dengan usia anak, seperti permainan untuk melatih otot bagi anak usia 6 bulan, permainan untuk membantu anak berjalan bagi balita yang mulai berlajar berjalan, hingga permainan balita seperti perosotan, dan lainnya.
Fiolita memprediksi, bahwa selama situasi pandemi saat ini, maka bisnis penyewaan mainan anak ke rumah juga akan berlangsung stagnan. Ditambah, secara profit tidak ada perbandingan jauh antara penyewaan mainan ke event atau pun ke rumah. Hal ini disebabkan oleh faktor resiko yang juga lebih besar dalam penyewaan mainan untuk sebuah event.
“Kalau bicara soal profitnya dibanding dulu saat kita handle event, dengan yang sekarang yang rumahan, kelihatannya profitnya besar di event. Tapi resiko yang kita dapat dari profit yang besar juga besar, di mana mainan yang saya sewakan rumahan itu untuk pribadi, paling untuk satu dua anak, tapi kalau di event, itu anak berbanyak. Bisa 10 sampai 15, bisa 15 sampai 20 anak. Otomatis resiko kerusakan itu lebih besar, tapi ini tidak kami charge,” jelas wanita yang mendirikan bisnisnya pada November 2015 silam ini. *cr74
1
Komentar