Warga di Kecamatan Kubu Mulai Tanam Hortikultura
AMLAPURA, NusaBali
Mengawali musim hujan, warga di Kecamatan Kubu, Karangasem mulai menanam hortikultura. Selama ini lahannya dibiarkan gersang.
Warga yang tinggal di pegunungan ramai-ramai turun ke ladang mengolah lahannya menggunakan traktor, digemburkan dengan cangkul lalu ditanami kacang tanah, singkong, jagung, cabe, dan bawang.
Pantauan di Banjar Munti Gunung Kangin, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Senin (14/12), warga ramai bekerja di kebun. Mereka menanam hortikultura setelah hujan mulai turun. Selama ini lahan di Kecamatan Kubu yang mewilayahi 9 desa kesulitan air untuk bercocok tanam. Kesembilan desa itu yakni Desa Ban, Desa Baturinggit, Desa Kubu, Desa Sukadana, Desa Tianyar, Desa Tianyar Barat, Desa Tianyar Tengah, Desa Kubu, dan Desa Tulamben.
Petani Banjar Munti Gunung Kangin, Jro Sriarta, mengaku menanam jagung, cabe, dan bawang. “Kami rutin tanam hortikultura setelah turun hujan, sebelum hujan turun lahan dibiarkan gersang,” jelas Jro Sriarta. Petani lainnya, Ni Luh Merta, mengaku menanam kacang tanah dan jagung. “Mudah-mudahan kacang dan jagung bisa tumbuh subur, semoga sering turun hujan agar tanah tidak kering,” harap Ni Luh Merta.
Berbeda dengan yang dilakukan Kelompok Tani Lahar Sari di Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kelompok tani yang beranggotakan 52 orang ini tidak lagi menunggu hujan turun. Mereka secara rutin tanam semangka setelah dapat bantuan sumur bor dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) atas usulan dari Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri. Panen semangka di demplot lahan seluas 9 are milik I Gede Jaya menghasilkan 1,5 ton semangka.
Ketua Kelompok Tani Lahar Sari, I Gede Rai, menjelaskan selama ini turun temurun di Desa Tulamben mewarisi lahan gersang. Untuk konsumsi maupun untuk irigasi selalu kesulitan air. Setelah mengajukan proposal ke Bupati Karangasem agar dapat bantuan sumur bor, akhirnya dapat bantuan dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Realisasinya berupa sumur bor kedalaman 90 meter dengan debit air 10 liter per detik. Pembangunan sumur bor tahun 2015. Setelah jaringan tuntas dikerjakan, aset itu diserahterimakan Kepala Balai I Ketut Jayada kepadaa Bupati Karangasem. Selanjutnya Bupati Karangasem menyerahkan ke kelompok tani. Sejak saat itu, petani kontinyu bisa tanam semangka tanpa harus menunggu musim hujan. Lahan seluas 9 are mampu menghasilkan 1,5 ton semangka. *k16
Pantauan di Banjar Munti Gunung Kangin, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Senin (14/12), warga ramai bekerja di kebun. Mereka menanam hortikultura setelah hujan mulai turun. Selama ini lahan di Kecamatan Kubu yang mewilayahi 9 desa kesulitan air untuk bercocok tanam. Kesembilan desa itu yakni Desa Ban, Desa Baturinggit, Desa Kubu, Desa Sukadana, Desa Tianyar, Desa Tianyar Barat, Desa Tianyar Tengah, Desa Kubu, dan Desa Tulamben.
Petani Banjar Munti Gunung Kangin, Jro Sriarta, mengaku menanam jagung, cabe, dan bawang. “Kami rutin tanam hortikultura setelah turun hujan, sebelum hujan turun lahan dibiarkan gersang,” jelas Jro Sriarta. Petani lainnya, Ni Luh Merta, mengaku menanam kacang tanah dan jagung. “Mudah-mudahan kacang dan jagung bisa tumbuh subur, semoga sering turun hujan agar tanah tidak kering,” harap Ni Luh Merta.
Berbeda dengan yang dilakukan Kelompok Tani Lahar Sari di Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kelompok tani yang beranggotakan 52 orang ini tidak lagi menunggu hujan turun. Mereka secara rutin tanam semangka setelah dapat bantuan sumur bor dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) atas usulan dari Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri. Panen semangka di demplot lahan seluas 9 are milik I Gede Jaya menghasilkan 1,5 ton semangka.
Ketua Kelompok Tani Lahar Sari, I Gede Rai, menjelaskan selama ini turun temurun di Desa Tulamben mewarisi lahan gersang. Untuk konsumsi maupun untuk irigasi selalu kesulitan air. Setelah mengajukan proposal ke Bupati Karangasem agar dapat bantuan sumur bor, akhirnya dapat bantuan dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Realisasinya berupa sumur bor kedalaman 90 meter dengan debit air 10 liter per detik. Pembangunan sumur bor tahun 2015. Setelah jaringan tuntas dikerjakan, aset itu diserahterimakan Kepala Balai I Ketut Jayada kepadaa Bupati Karangasem. Selanjutnya Bupati Karangasem menyerahkan ke kelompok tani. Sejak saat itu, petani kontinyu bisa tanam semangka tanpa harus menunggu musim hujan. Lahan seluas 9 are mampu menghasilkan 1,5 ton semangka. *k16
Komentar