Seratusan Siswa SMAN Kubu Enggan Ikut PAS
AMLAPURA, NusaBali
Kasek SMAN Kubu, Karangasem, I Ketut Suba, pusing jelang akhir semester ganjil. Penyebabnya, seratusan siswanya enggan ikut PAS (penilaian akhir semester).
Kunjungan ke 187 rumah siswa dari 750 siswa dinilai tidak efektif untuk kejar target bagikan rapor pada Sabtu (19/12) nanti. Kasek SMAN Kubu, I Ketut Suba, mengaku telah mengecek siswa sebelum PAS dilaksanakan. Hanya beberapa siswa yang mengalami kendala internet. Solusinya, bagi siswa terkendala internet agar ikut PAS di sekolah. Ternyata setelah PAS berjalan, sekitar 25 persen dari total 750 siswa tidak ikut PAS secara online. Para siswa itu pun dihubungi via telepon seluler, ternyata nyambung ke telepon genggam orang tua siswa.
Kasek Ketut Suba menugaskan sejumlah guru melakukan kunjungan rumah agar siswa mau ikut PAS. Sebab nilainya akan diinput di e-rapor dan dikirim ke pusat. Masalahnya, banyaknya siswa yang tidak ikut PAS, tidak mungkin guru pengajar mampu menghubungi semuanya. “Ada puluhan siswa yang bisa dihubungi dan siswa belum ikut PAS masih banyak. Saya perpanjang dengan PAS susulan hingga 31 Desember,” jelas Ketut Suba.
Nantinya seberapa nilai siswa yang telah dimasukkan ke e-rapor, sebanyak itulah rapor dibagikan. Kasek Ketut Suba mengaku akan terus mengejar agar semua siswa punya nilai, sehingga bisa dimasukkan ke e-rapor dan bisa dikirim ke pusat. Batas akhir kiriman ke pusat pada tanggal 31 Desember 2020. Kebanyakan siswa kelas X yang bermasalah karena belum sempat datang ke sekolah dan guru-guru belum dikenal. Begitu juga guru belum mengenal siswanya.
Berbeda dengan di SMAN Rendang menurut Kasek Putu Sudibawa mengaku telah tuntas menginput data e-rapor untuk 840 siswa. “Tinggal membagikan rapor untuk siswa, data nilai siswa telah semuanya masuk e-rapor,” kata Putu Sudibawa. Kasek SMAN 3 Amlapura, Made Juliasih, mengungkapkan sebanyak 833 siswa ikut PAS dan nilainya sedang dimasukkan ke e-rapor. Begitu juga di SMA PGRI Amlapura. Menurut Kasek I Ketut Jelantik, tidak ada kendala pelaksanaan PAS. Jika siswa terkendala internet bisa kerjakan soal di sekolah asalkan menjalani protokol kesehatan. Di Karangasem ada 10 SMA negeri dan 9 SMA swasta, rata-rata semua SMA telah tuntas menggelar PAS dan sedang disibukkan mengisi nilai di e-rapor. *k16
Kasek Ketut Suba menugaskan sejumlah guru melakukan kunjungan rumah agar siswa mau ikut PAS. Sebab nilainya akan diinput di e-rapor dan dikirim ke pusat. Masalahnya, banyaknya siswa yang tidak ikut PAS, tidak mungkin guru pengajar mampu menghubungi semuanya. “Ada puluhan siswa yang bisa dihubungi dan siswa belum ikut PAS masih banyak. Saya perpanjang dengan PAS susulan hingga 31 Desember,” jelas Ketut Suba.
Nantinya seberapa nilai siswa yang telah dimasukkan ke e-rapor, sebanyak itulah rapor dibagikan. Kasek Ketut Suba mengaku akan terus mengejar agar semua siswa punya nilai, sehingga bisa dimasukkan ke e-rapor dan bisa dikirim ke pusat. Batas akhir kiriman ke pusat pada tanggal 31 Desember 2020. Kebanyakan siswa kelas X yang bermasalah karena belum sempat datang ke sekolah dan guru-guru belum dikenal. Begitu juga guru belum mengenal siswanya.
Berbeda dengan di SMAN Rendang menurut Kasek Putu Sudibawa mengaku telah tuntas menginput data e-rapor untuk 840 siswa. “Tinggal membagikan rapor untuk siswa, data nilai siswa telah semuanya masuk e-rapor,” kata Putu Sudibawa. Kasek SMAN 3 Amlapura, Made Juliasih, mengungkapkan sebanyak 833 siswa ikut PAS dan nilainya sedang dimasukkan ke e-rapor. Begitu juga di SMA PGRI Amlapura. Menurut Kasek I Ketut Jelantik, tidak ada kendala pelaksanaan PAS. Jika siswa terkendala internet bisa kerjakan soal di sekolah asalkan menjalani protokol kesehatan. Di Karangasem ada 10 SMA negeri dan 9 SMA swasta, rata-rata semua SMA telah tuntas menggelar PAS dan sedang disibukkan mengisi nilai di e-rapor. *k16
1
Komentar