Pohon Tumbang, Penelokan-Besakih Macet 4 Jam
Pohon puspa tumbang diduga karena tua. Sebab sebelum tumbang, kondisi cuaca cerah tidak ada hujan maupun angin kencang.
BANGLI, NusaBali
Jalur Penelokan (Kintamani) menuju Besakih (Karangasem) sempat macet selama sekitar empat jam, Senin (7/11) siang. Penyebabnya, pohon puspa dengan diameter sekitar 1,5 meter, tumbang melintang di jalan. Sementara tingginya diperkirakan tidak kurang dari 20 meter. Tak jelas penyebab tumbangnya pohon yang tumbuh di kawasan Hutan Lindung Kintamani tersebut.
Berdasar penuturan warga di lapangan, diduga pohon itu tumbang karena lapuk akibat usia yang diperkirakan lebih dari 50 tahun tahun. “Padahal tidak ada hujan, juga tidak angin kencang,” ujar I Nyoman Basme, tokoh warga dari Desa Suter, Kintamani.
Untungnya, pada saat tumbang, lalu lintas di jalur tersebut sepi, sehingga tak sampai menyebabkan korban. “Sangat bersyukur jalanan lagi sepi,” imbuh Basme yang juga Wakil Ketua DPRD Bangli.
Namun kemacetan tak terhindarkan. Puluhan kendaraan dari arah barat dari Penelokan menuju jalur Besakih terjebak macet, sekitar setengah kilometer. Demikian juga sebaliknya, kendaraan dari arah Besakih (arah timur) menuju Penelokan juga macet. Untuk menghindari kemacetan lebih parah, aparat dari Polsek Kintamani, Koramil Kintamani, dan Polhut (Polisi Hutan) Resort Kintamani bersama warga membantu meminta pengemudi beralih lewat jalur Penaga, Desa Landih, tembus di jalur Pengotan (Bangli). Pohon tumbang berhasil dipotong disingkirkan dari jalanan sekitar pukul 16.00 Wita, sehingga lalu lintas jalur Penelokan–Besakih kembali lancar.
“Ini mesti jadi perhatian instansi terkait,” kata Basme. Maksudnya antisipasi mesti dilakukan, karena di jalur Penelokan – Besakih sepanjang tidak kurang dari 15 kilometer banyak pohon yang sudah berumur tua. Termasuk pohon puspa yang tumbang di perbatasan antara Desa Suter dengan Desa Abang Batundinding, sekitar 3 kilometer ke timur jalur Kintamani – Besakih.
Kapolsek Kintamani Kompol Komang Tresna Arbawa Manik, menyatakan pohon tumbang tersebut sudah ditangani aparat keamanan, Polsek Kintamani, Koramil Kintamani, Polisi Hutan bersama warga desa sekitar. k17
Berdasar penuturan warga di lapangan, diduga pohon itu tumbang karena lapuk akibat usia yang diperkirakan lebih dari 50 tahun tahun. “Padahal tidak ada hujan, juga tidak angin kencang,” ujar I Nyoman Basme, tokoh warga dari Desa Suter, Kintamani.
Untungnya, pada saat tumbang, lalu lintas di jalur tersebut sepi, sehingga tak sampai menyebabkan korban. “Sangat bersyukur jalanan lagi sepi,” imbuh Basme yang juga Wakil Ketua DPRD Bangli.
Namun kemacetan tak terhindarkan. Puluhan kendaraan dari arah barat dari Penelokan menuju jalur Besakih terjebak macet, sekitar setengah kilometer. Demikian juga sebaliknya, kendaraan dari arah Besakih (arah timur) menuju Penelokan juga macet. Untuk menghindari kemacetan lebih parah, aparat dari Polsek Kintamani, Koramil Kintamani, dan Polhut (Polisi Hutan) Resort Kintamani bersama warga membantu meminta pengemudi beralih lewat jalur Penaga, Desa Landih, tembus di jalur Pengotan (Bangli). Pohon tumbang berhasil dipotong disingkirkan dari jalanan sekitar pukul 16.00 Wita, sehingga lalu lintas jalur Penelokan–Besakih kembali lancar.
“Ini mesti jadi perhatian instansi terkait,” kata Basme. Maksudnya antisipasi mesti dilakukan, karena di jalur Penelokan – Besakih sepanjang tidak kurang dari 15 kilometer banyak pohon yang sudah berumur tua. Termasuk pohon puspa yang tumbang di perbatasan antara Desa Suter dengan Desa Abang Batundinding, sekitar 3 kilometer ke timur jalur Kintamani – Besakih.
Kapolsek Kintamani Kompol Komang Tresna Arbawa Manik, menyatakan pohon tumbang tersebut sudah ditangani aparat keamanan, Polsek Kintamani, Koramil Kintamani, Polisi Hutan bersama warga desa sekitar. k17
1
Komentar