Puluhan Travel Agent Batalkan Kunjungan
Ada 20 travel agent dengan sekitar 1.000 orang wisatawan yang berencana liburan ke Ulun Danu Beratan, namun batal. Kunjungan rencananya antara 26 – 31 Desember 2020.
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 20 travel agent resmi membatalkan kunjungan libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) ke objek wisata di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Pembatalan kunjungan menyusul adanya persyaratan ketat sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor 2021 Tahun 2020, yang antara lain berisi, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) lewat jalur udara wajib melampirkan hasil negatif swab PCR atau hasil non reaktif antigen ketika akan masuk Bali lewat darat dan laut.
Hal ini disampaikan oleh Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika. Dari laporan yang diterima di manajemen, sudah ada 20 travel agent dari Malang, Surabaya, dan Bandung membatalkan kunjungan ke Ulun Danu. Padahal mereka sudah memesan tiket kunjungan sebulan sebelumnya.
“Mereka mulai batalkan kunjungan sejak kemarin (Rabu, 16/12), awalnya ada yang ingin makan, ingin berlibur tetapi tidak jadi,” ujar Mustika, Kamis (17/12).
Menurut Mustika, dari 20 travel agent itu diperkirakan sekitar 1.000 orang yang berencana liburan ke Ulun Danu Beratan. Wisatawan yang membatalkan kunjungan rencana berlibur antara 26 – 31 Desember 2020. Padahal manajemen sudah mengatur jadwal kunjungan secara bertahap agar tak sampai memicu kerumunan wisatawan.
Tentu pembatalan kunjungan tersebut membuat kecewa, lantaran untuk menyambut Nataru, Ulun Danu Beratan sudah melakukan sejumlah persiapan termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Bahkan tempat cuci tangan sudah ditambah beberapa unit.
“Thermo gun sudah kami tambah. Intinya sudah ada persiapan ketat menyambut Nataru ini,” ungkap Mustika.
Mustika pun menyebut kebijakan yang dibuat ini harusnya dikaji terlebih dahulu dan dipantau di lapangan. “Jadi sangat disayangkan kebijakan ini dan memberatkan pelaku pariwisata,” imbuhnya.
Mustika menambahkan, kunjungan wisatawan ke Ulun Danu Beratan masih di angka 400 orang per hari dari 1 – 17 Desember 2020. Jumlah kunjungan sudah mulai naik, bahkan pada 3 – 4 Desember 2020 sempat tembus di angka 1.000 orang. “Kami harapkan nanti mudah-mudahan tidak terpuruk sekali wisatawan yang berkunjung,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan pembatalan kunjungan secara langsung ke DTW Tanah Lot belum ada. Namun dari berita sejumlah media massa yang dibaca, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Bali. Dan ini tentu akan mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.
“Secara langsung memang belum ada, tetapi sesuai apa yang saya baca di media, banyak yang membatalkan. Tentu hal ini mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot,” ujar Toya Adnyana.
Menurutnya untuk menyambut libur Nataru ini manajemen Tanah Lot tidak ada persiapan khusus. Hanya menerapkan prokes dengan ketat dan berkoordinasi intensif dengan pihak keamanan. “Kami tidak ada persiapan khusus, biasa-biasa saja. Kami hanya perketat prokes saja,” tutur Toya Adnyana. Dia menyebutkan kunjungan wisatawan per hari ke Tanah Lot belum signifikan, masih di angka 800 orang per hari.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan I Gusti Bagus Made Damara, menyatakan meskipun wisatawan yang akan menginap ke Tabanan sedikit, tetapi mereka juga batal. Ini dilihat dari pemesanan yang dibatalkan oleh wisatawan lewat beberapa aplikasi.
“Seperti kita ketahui, kalau untuk penginapan di Tabanan tidak terlalu banyak dibooking oleh wisatawan domestik. Karena selama ini yang lebih banyak berkunjung adalah wisawatan Eropa dan Amerika,” kata Bagus Damara saat dikonfirmasi, Kamis kemarin. *des
Sebanyak 20 travel agent resmi membatalkan kunjungan libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) ke objek wisata di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Pembatalan kunjungan menyusul adanya persyaratan ketat sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor 2021 Tahun 2020, yang antara lain berisi, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) lewat jalur udara wajib melampirkan hasil negatif swab PCR atau hasil non reaktif antigen ketika akan masuk Bali lewat darat dan laut.
Hal ini disampaikan oleh Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika. Dari laporan yang diterima di manajemen, sudah ada 20 travel agent dari Malang, Surabaya, dan Bandung membatalkan kunjungan ke Ulun Danu. Padahal mereka sudah memesan tiket kunjungan sebulan sebelumnya.
“Mereka mulai batalkan kunjungan sejak kemarin (Rabu, 16/12), awalnya ada yang ingin makan, ingin berlibur tetapi tidak jadi,” ujar Mustika, Kamis (17/12).
Menurut Mustika, dari 20 travel agent itu diperkirakan sekitar 1.000 orang yang berencana liburan ke Ulun Danu Beratan. Wisatawan yang membatalkan kunjungan rencana berlibur antara 26 – 31 Desember 2020. Padahal manajemen sudah mengatur jadwal kunjungan secara bertahap agar tak sampai memicu kerumunan wisatawan.
Tentu pembatalan kunjungan tersebut membuat kecewa, lantaran untuk menyambut Nataru, Ulun Danu Beratan sudah melakukan sejumlah persiapan termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Bahkan tempat cuci tangan sudah ditambah beberapa unit.
“Thermo gun sudah kami tambah. Intinya sudah ada persiapan ketat menyambut Nataru ini,” ungkap Mustika.
Mustika pun menyebut kebijakan yang dibuat ini harusnya dikaji terlebih dahulu dan dipantau di lapangan. “Jadi sangat disayangkan kebijakan ini dan memberatkan pelaku pariwisata,” imbuhnya.
Mustika menambahkan, kunjungan wisatawan ke Ulun Danu Beratan masih di angka 400 orang per hari dari 1 – 17 Desember 2020. Jumlah kunjungan sudah mulai naik, bahkan pada 3 – 4 Desember 2020 sempat tembus di angka 1.000 orang. “Kami harapkan nanti mudah-mudahan tidak terpuruk sekali wisatawan yang berkunjung,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan pembatalan kunjungan secara langsung ke DTW Tanah Lot belum ada. Namun dari berita sejumlah media massa yang dibaca, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Bali. Dan ini tentu akan mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.
“Secara langsung memang belum ada, tetapi sesuai apa yang saya baca di media, banyak yang membatalkan. Tentu hal ini mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot,” ujar Toya Adnyana.
Menurutnya untuk menyambut libur Nataru ini manajemen Tanah Lot tidak ada persiapan khusus. Hanya menerapkan prokes dengan ketat dan berkoordinasi intensif dengan pihak keamanan. “Kami tidak ada persiapan khusus, biasa-biasa saja. Kami hanya perketat prokes saja,” tutur Toya Adnyana. Dia menyebutkan kunjungan wisatawan per hari ke Tanah Lot belum signifikan, masih di angka 800 orang per hari.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan I Gusti Bagus Made Damara, menyatakan meskipun wisatawan yang akan menginap ke Tabanan sedikit, tetapi mereka juga batal. Ini dilihat dari pemesanan yang dibatalkan oleh wisatawan lewat beberapa aplikasi.
“Seperti kita ketahui, kalau untuk penginapan di Tabanan tidak terlalu banyak dibooking oleh wisatawan domestik. Karena selama ini yang lebih banyak berkunjung adalah wisawatan Eropa dan Amerika,” kata Bagus Damara saat dikonfirmasi, Kamis kemarin. *des
1
Komentar