SMP di Gianyar Siap-Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
GIANYAR, NusaBali
Mulai tahun ajaran baru 2021, sekolah-sekolah di Kabupaten Gianyar bersiap-siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Saat ini, sejumlah sekolah telah melakukan simulasi. Simulasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dimana para siswa ini wajib menggunakan masker medis, duduk sendiri. Sebelum masuk lingkungan sekolah wajib mencuci tangan dengan sabun.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar I Wayan Sadra, Kamis (17/12), mengatakan dalam menyambut Surat Keputusan Bersama (SKB) pemerintah pusat tentang pembelajaran tatap muka per Januari 2021, sekolah-sekolah di Kabupaten Gianyar telah melakukan simulasi. Satu di antaranya yang telah melakukan simulasi ini adalah SMP Negeri 1 Blahbatuh.
Sadra mengatakan, pihaknya mengapresiasi simulasi yang dilakukan SMPN 1 Blahbatuh ini telah sesuai dengan protokol kesehatan. Dimana para siswa memiliki bangku sendiri, wajib memakai masker, dan adanya alat pendeteksi suhu tubuh serta tempat mencuci tangan. "Kami memang mengarahkan, protokol kesehatan harus berjalan secara ketat. Namun dalam simulasi ini, belum semua kelas yang masuk. Hanya beberapa saja, ini untuk mengindari kerumunan siswa saat jam istirahat," ujar satu-satunya pejabat eselon II asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.
Sadra mengungkapkan, selama ini, terdapat sekolah di Kabupaten Gianyar yang menerapkan sekolah tatap muka secara bergantian. Biasanya, hal ini dilakukan oleh sekolah yang keterbatasan fasilitas. Seperti, tidak semua siswa atau orangtua siswa memiliki gadget, kondisi sinyal internet buruk dan sebagainya. Namun dalam hal seperti ini, tidak semua siswa masuk sekolah, namun dilakukan secara bergiliran. Misalnya, hari ini 10 orang, besoknya lagi 10 orang.
Sejauh ini, jelas Sadra, pembelajaran tatap muka hanya bersifat insidentil. Misalnya, pihak sekolah atau siswa tidak memiliki fasilitas belajar di rumah, maka siswanya masuk secara bergantian. ‘’Astungkara, meski demikian, covid-19 bisa dihindarkan dari lingkungan sekolah. Sebab protokol kesehatan berjalan ketat di sekolah," imbuhnya. *nvi
1
Komentar