Terseret Arus, Siswa Nyaris Tewas
Hujan sejak beberapa hari, arus Tukad Unda jadi sangat deras. Namun, korban nekat menorobosnya.
SEMARAPURA, NusaBali
Salah seorang siswa SMKN 1 Semarapura, Klungkung, Tjokorda Gede Putra Raditya,16, nyaris tewas akibat terseret arus Tukad (sungai) Unda, Klungkung. Korban sempat hanyut ke tengah laut, saat mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX di areal eks Galian C, Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Minggu (6/11) pukul 18.00 Wita. Beruntung warga sekitar berhasil menolong, namun korban dalam kondisi lemas.
Korban langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. Infomasi di lapangan, musibah ini berawal ketika korban Tjokorda Raditya, berangkat dari rumahnya di BTN Minggir Blok A, Banjar Minggir, Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, pukul 14.30 Wita, Ia mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX ke areal eks Galian C, Desa Jumpai. Korban berangkat bersama rekannya, Rama Dita,13, pelajar SMPN 2 Semarapura, Klungkung, juga mengendarai Kawasaki KLX.
Setelah beberapa jam menjalankan hoby offroad di kawasan tersebut, akhirnya korban hendak melintasi loloan di Desa Jumpai, posisi korban melaju dari barat ke timur. Tepatnya, titik menuju kawasan Pelabuhan Gunaksa, di eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Hanya saja karena diguyur hujan sejak beberapa hari, arus Tukad Unda sangat deras. Namun, korban nekat menorobosnya, sedangkan rekannya Rama Dita berada di belakang korban. “Begitu korban memasuki hingga 2 meter ke tengah loloan, tiba-tiba sepeda motornya terjatuh dan menimpa tubuh korban,” ujar sumber di lapangan.
Korban pun tak sempat berdiri dan dalam hitungan detik, korban serta sepeda motornya langsung terseret arus hingga ke tengah laut, dengan jarak sektiar 20 meter dari loloan. Korban memiliki keterampilan berenang, sehingga bisa menjaga keseimbangan di tengah laut. Namun, 15 menit kemudian tubuh korban lemas. “Di saat yang sama Rama Dita langsung lari meminta pertolongan terhadap warga sekitar,” katanya.
Rama Dita berhasil minta bantuan kepada I Made Suama,42, alias Robot, seorang nelayan asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai. Untuk mempercepat proses evakuasi korban, Robot membawa sebuah pelampung dari ban mobil bekas. Akhirnya, dia berhasil mengangkat tubuh korban dalam kondisi sudah lemas karena kekurangan oksigen. “Mereka bersama-sama membawa korban ke RSUD Klungkung,” katanya.
Setelah mendapatkan penangnan medis korban berangsur-angsur membaik, namun kondisi korban masih shock dan trauma. Selanjutkan Minggu pukul 23.00 Wita, korban dirawat inap di ruangan VIP 201 RSUD Klungkung. Saat NusaBali menyambangi korban di RS Senin (7/11) pukul 13.00 Wita, korban masih trauma. “Kondisinya sudah mulai membaik, kata dokter air tak sampai masuk ke paru-parunya dan setelah 3 hari dirawat di sini akan diizinkan pulang,” katanya.
Korban Tjokoda Gede Putra Raditya merupakan putra sulung dari dua bersaudra pasangan Tjokorda Gede Putra dan Gusti Ayu Wulandari. Korban yang mengambil jurusan Multi Media di SMKN 1 Semarapura, Klungkung ini, memang sudah biasa menjelajah medan di areal eks Galian C. Namun, karena saat itu airnya cukup deras, maka dia terseret arus. Hingga kini sepeda motornya belum ditemukan. “Nanti akan dicari lagi keberadaan sepeda motor tersebut,” ujar ibu korban Gusti Ayu Wulandari.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada membenarkan musibah tersebut. Pihaknya sempat turun ke lokasi kejadian, kemudian mengecek ke RSUD Klungkung. wa
Korban langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. Infomasi di lapangan, musibah ini berawal ketika korban Tjokorda Raditya, berangkat dari rumahnya di BTN Minggir Blok A, Banjar Minggir, Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, pukul 14.30 Wita, Ia mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX ke areal eks Galian C, Desa Jumpai. Korban berangkat bersama rekannya, Rama Dita,13, pelajar SMPN 2 Semarapura, Klungkung, juga mengendarai Kawasaki KLX.
Setelah beberapa jam menjalankan hoby offroad di kawasan tersebut, akhirnya korban hendak melintasi loloan di Desa Jumpai, posisi korban melaju dari barat ke timur. Tepatnya, titik menuju kawasan Pelabuhan Gunaksa, di eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Hanya saja karena diguyur hujan sejak beberapa hari, arus Tukad Unda sangat deras. Namun, korban nekat menorobosnya, sedangkan rekannya Rama Dita berada di belakang korban. “Begitu korban memasuki hingga 2 meter ke tengah loloan, tiba-tiba sepeda motornya terjatuh dan menimpa tubuh korban,” ujar sumber di lapangan.
Korban pun tak sempat berdiri dan dalam hitungan detik, korban serta sepeda motornya langsung terseret arus hingga ke tengah laut, dengan jarak sektiar 20 meter dari loloan. Korban memiliki keterampilan berenang, sehingga bisa menjaga keseimbangan di tengah laut. Namun, 15 menit kemudian tubuh korban lemas. “Di saat yang sama Rama Dita langsung lari meminta pertolongan terhadap warga sekitar,” katanya.
Rama Dita berhasil minta bantuan kepada I Made Suama,42, alias Robot, seorang nelayan asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai. Untuk mempercepat proses evakuasi korban, Robot membawa sebuah pelampung dari ban mobil bekas. Akhirnya, dia berhasil mengangkat tubuh korban dalam kondisi sudah lemas karena kekurangan oksigen. “Mereka bersama-sama membawa korban ke RSUD Klungkung,” katanya.
Setelah mendapatkan penangnan medis korban berangsur-angsur membaik, namun kondisi korban masih shock dan trauma. Selanjutkan Minggu pukul 23.00 Wita, korban dirawat inap di ruangan VIP 201 RSUD Klungkung. Saat NusaBali menyambangi korban di RS Senin (7/11) pukul 13.00 Wita, korban masih trauma. “Kondisinya sudah mulai membaik, kata dokter air tak sampai masuk ke paru-parunya dan setelah 3 hari dirawat di sini akan diizinkan pulang,” katanya.
Korban Tjokoda Gede Putra Raditya merupakan putra sulung dari dua bersaudra pasangan Tjokorda Gede Putra dan Gusti Ayu Wulandari. Korban yang mengambil jurusan Multi Media di SMKN 1 Semarapura, Klungkung ini, memang sudah biasa menjelajah medan di areal eks Galian C. Namun, karena saat itu airnya cukup deras, maka dia terseret arus. Hingga kini sepeda motornya belum ditemukan. “Nanti akan dicari lagi keberadaan sepeda motor tersebut,” ujar ibu korban Gusti Ayu Wulandari.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada membenarkan musibah tersebut. Pihaknya sempat turun ke lokasi kejadian, kemudian mengecek ke RSUD Klungkung. wa
1
Komentar