Penumpang Diperkirakan Turun 48 Persen
Pelabuhan Gilimanuk Jelang Libur Nataru
Arus kendaraan roda dua diperkirakan turun 28 persen. Kemudian kendaraan roda empat perkiraan turun 16 persen.
NEGARA, NusaBali
Arus penumpang keluar-masuk Bali di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk pada libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru (Nataru) 2021, diperkirakan akan turun sekitar 48 persen dibanding libur Nataru tahun lalu. Hal ini diprediksikan berdasar situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
General Manager (GM) ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni, mengatakan saat ini arus penumpang masih sepi. Puncak arus berangkat libur Nataru, diperkirakan mulai pekan depan, antara Selasa (22/12) dan Rabu (23/12). Sedangkan puncak arus balik libur Nataru, diperkirakan antara Sabtu (2/1/2021) dan Minggu (3/1/2021).
“Pasti akan ada peningkatan dibanding hari-hari normal. Tetapi kalau dibanding Nataru tahun lalu, pasti ada penutupan. Karena pengaruh situasi pandemi Covid-19 saat ini. Prediksi kami, kemungkinan turun sampai 48 persen,” ujarnya, Jumat (18/12).
Saat Nataru tahun lalu, kata Fahmi, tercatat ada sekitar 1,33 juta penumpang yang menyeberang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Sedangkan dengan asumsi penurunan 48 persen, diperkirakan hanya ada 692 ribu penumpang saat Nataru tahun ini. “Untuk roda dua, diperkirakan turun 28 persen. Kemudian roda empat, perkiraan turun 16 persen,” ucapnya.
Menurut Fahmi, perkiraan itu merupakan prediksi awal. Perkiraan itu ditetapkan sebelum keluar Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, yang mewajibkan syarat surat keterangan (suket) rapid test antigen untuk setiap penumpang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk. Sesuai informasi terbaru, terkait syarat rapid test antigen negatif, akan berlaku mulai Sabtu (19/12) hari ini.
“Kami belum dapat prediksi, apakah turun dibanding prediksi awal itu. Tetapi, saya rasa melihat animo masyarakat ingin berlibur ke Bali, pasti akan menyiapkan sesuai apa yang menjadi persyaratan ke Bali. Kami rasa pasti yang libur ke Bali sudah mendapat informasi, dan saya meyakini yang memang ingin berlibur ke Bali pasti menyiapkan (suket rapid test antigen),” kata Fahmi.
Fahmi menambahkan, dari ASDP juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan pelayanan di pelabuhan maupun di dalam kapal. Salah satunya, memberlakukan pembatasan 50 persen muatan di dalam kapal. Termasuk memberikan imbauan melalui pengeras suara.
“Begitu juga dengan SE Gubernur Bali yang mewajibkan syarat rapid test antigen itu, kami sosialisasikan di Pelabuhan Ketapang. Selain memasang spanduk, kami informasikan melalui pengeras suara. Apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat maupun Bali, kami dukung,” tandasnya. *ode
General Manager (GM) ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni, mengatakan saat ini arus penumpang masih sepi. Puncak arus berangkat libur Nataru, diperkirakan mulai pekan depan, antara Selasa (22/12) dan Rabu (23/12). Sedangkan puncak arus balik libur Nataru, diperkirakan antara Sabtu (2/1/2021) dan Minggu (3/1/2021).
“Pasti akan ada peningkatan dibanding hari-hari normal. Tetapi kalau dibanding Nataru tahun lalu, pasti ada penutupan. Karena pengaruh situasi pandemi Covid-19 saat ini. Prediksi kami, kemungkinan turun sampai 48 persen,” ujarnya, Jumat (18/12).
Saat Nataru tahun lalu, kata Fahmi, tercatat ada sekitar 1,33 juta penumpang yang menyeberang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Sedangkan dengan asumsi penurunan 48 persen, diperkirakan hanya ada 692 ribu penumpang saat Nataru tahun ini. “Untuk roda dua, diperkirakan turun 28 persen. Kemudian roda empat, perkiraan turun 16 persen,” ucapnya.
Menurut Fahmi, perkiraan itu merupakan prediksi awal. Perkiraan itu ditetapkan sebelum keluar Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, yang mewajibkan syarat surat keterangan (suket) rapid test antigen untuk setiap penumpang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk. Sesuai informasi terbaru, terkait syarat rapid test antigen negatif, akan berlaku mulai Sabtu (19/12) hari ini.
“Kami belum dapat prediksi, apakah turun dibanding prediksi awal itu. Tetapi, saya rasa melihat animo masyarakat ingin berlibur ke Bali, pasti akan menyiapkan sesuai apa yang menjadi persyaratan ke Bali. Kami rasa pasti yang libur ke Bali sudah mendapat informasi, dan saya meyakini yang memang ingin berlibur ke Bali pasti menyiapkan (suket rapid test antigen),” kata Fahmi.
Fahmi menambahkan, dari ASDP juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan pelayanan di pelabuhan maupun di dalam kapal. Salah satunya, memberlakukan pembatasan 50 persen muatan di dalam kapal. Termasuk memberikan imbauan melalui pengeras suara.
“Begitu juga dengan SE Gubernur Bali yang mewajibkan syarat rapid test antigen itu, kami sosialisasikan di Pelabuhan Ketapang. Selain memasang spanduk, kami informasikan melalui pengeras suara. Apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat maupun Bali, kami dukung,” tandasnya. *ode
1
Komentar