Satpol PP Kini Patroli Pakai Scooter Electric
Dari Dana Hibah Pariwisata, Sejumlah OPD Lain Juga Kebagian
Hibah barang untuk Satpol PP tersebut diambil dari anggaran yang dikelola oleh Pemkot Denpasar dari hibah pariwisata sebesar Rp 52,951 miliar.
DENPASAR, NusaBali
Selain pelaku usaha hotel dan restoran, hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga diterima Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar juga mendapatkan bagian hibah dalam bentuk barang berupa 10 unit Scooter Electric dan 5 unit sepeda motor trail. Hibah barang untuk Satpol PP tersebut diambil dari anggaran yang dikelola oleh Pemkot Denpasar dari hibah pariwisata sebesar Rp 52,951 miliar.
Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Anom Sayoga, saat dihubungi, Jumat (18/12) mengatakan Satpol PP diberikan hibah pariwisata dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Denpasar sudah berbentuk barang. Hibah tersebut berupa 10 unit Scooter Electronic dan 5 unit motor trail sebagai penunjang kegiatan pengawasan keamanan dan ketertiban di Kota Denpasar.
Dengan diberikannya Scooter Electric dan Trail tersebut, Sayoga mengatakan timnya bisa terbantu dalam tugas pengawasan. Khusus scooter menurut Sayoga, akan digunakan untuk pengawasan keamanan ruang publik terbuka. Di mana, selama ini petugas yang memantau kawasan publik selalu ketinggalan langkah dalam menertibkan pelanggar.
Dengan adanya Scooter Electic ini, petugas diringankan untuk melakukan pergerakan. "Scooter Electric ini kami sudah coba tadi saat pelaksanaan sidak tim Yustisi. Dan ini akan kita gunakan pengawasan untuk ruang publik. Tadinya penyidik lokasinya agak jauh dari tempat sidak bisa segera merapat ke lokasi pelanggar, jadi lebih cepat. Selain ruang publik juga bisa digunakan saat event-event tertentu di Kota Denpasar, salah satunya Denpasar Festival," jelasnya.
Scooter Electronic tersebut kata Sayoga, bukan hanya digunakan untuk Satpol PP perempuan, melainkan seluruh tim yang bertugas bisa memakai alat tersebut. Tetapi karena awal percobaan Sayoga mengatakan masih mengutamakan petugas perempuan yang jumlahnya sebanyak 32 orang.
Selain Scooter Electric, trail yang diberikan juga bermanfaat untuk menambah kecepatan pengintaian.
Selama ini, petugas Satpol PP dikatakan keteteran karena kurangnya fasilitas kendaraan yang memadai. "Kemarin keteteran selain motor lama dan sering macet, sehingga sering tertinggal. Sekarang ada trail cukup terbantu. Sebelum mobil datang untuk penertiban tim pengendara trail ini bisa lebih dulu di tempat pelanggar ketertiban umum," imbuhnya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Denpasar, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma mengungkapkan, 30 persen hibah pariwisata yang dikelola Pemkot Denpasar sudah dilakukan pembagian. Dalam pembagian tersebut ada empat Organisasi Perangkat Daerah (ODP) yang mendapatkan fasilitas.
Keempatnya, yakni Satpol PP Kota Denpasar yang merupakan bagian keamanan mendapatkan fasilitas berupa Sepeda Motor operasional, scooter Electronic.
Selain itu, anggaran yang dijadikan satu dalam proyeksi keamanan tersebut untuk instalasi CCTV di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Instalasi CCTV di Kawasan Sanur, pemasangan rambu petunjuk jurusan di kawasan Sanur, pemeliharaan kansteen, dan pemasangan LPJU di wilayah Sanur yang totalnya mencapai Rp 2.382.219.400.
"Selain itu juga anggarannya untuk dukungan revitalisasi sarana dan prasarana kebersihan liding sektornya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar sebesar Rp 4.101.280.000. Anggaran tersebut untuk pengadaan mesin pencacah sampah, mesin pencacah plastik, mesin pencacah kayu, Conveyor, Tabung Composter, pengadaan dum Truk, dan motor cikar," jelasnya.
Selain itu juga Perkimta mendapatkan bagian sebesar Rp 3.574.802.500 untuk penataan taman di sepanjang 5 lokasi mulai dari Jalan Bypass Ngurah Rai hingga Sanur dan pengadaan truk tangki penyiram. "Anggaran juga ada untuk destinasi sebesar Rp 381.898.000 untuk belanja barang yang diserahkan ke masyarakat berupa washtafel, tempat handsanitizer, stand termometer, dan tempat sampah," imbuhnya.
Sebenarnya menurut Wisnu, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar juga mengajukan kegiatan pelatihan untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun, kemungkinan menurut dia waktunya tidak mencukupi. Sehingga anggaran tidak akan digunakan.
"Anggaran yang tersisa nantinya sebagai penutup hibah yang diserahkan dari pusat ke Pemkot Denpasar. Contohnya, kalau ada hibah sebesar Rp 100 juta, nanti total itu akan dikurangi di pusat ditambahkan dengan anggaran yang tersisa saat ini," tandasnya. *mis
Selain pelaku usaha hotel dan restoran, hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga diterima Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar juga mendapatkan bagian hibah dalam bentuk barang berupa 10 unit Scooter Electric dan 5 unit sepeda motor trail. Hibah barang untuk Satpol PP tersebut diambil dari anggaran yang dikelola oleh Pemkot Denpasar dari hibah pariwisata sebesar Rp 52,951 miliar.
Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Anom Sayoga, saat dihubungi, Jumat (18/12) mengatakan Satpol PP diberikan hibah pariwisata dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Denpasar sudah berbentuk barang. Hibah tersebut berupa 10 unit Scooter Electronic dan 5 unit motor trail sebagai penunjang kegiatan pengawasan keamanan dan ketertiban di Kota Denpasar.
Dengan diberikannya Scooter Electric dan Trail tersebut, Sayoga mengatakan timnya bisa terbantu dalam tugas pengawasan. Khusus scooter menurut Sayoga, akan digunakan untuk pengawasan keamanan ruang publik terbuka. Di mana, selama ini petugas yang memantau kawasan publik selalu ketinggalan langkah dalam menertibkan pelanggar.
Dengan adanya Scooter Electic ini, petugas diringankan untuk melakukan pergerakan. "Scooter Electric ini kami sudah coba tadi saat pelaksanaan sidak tim Yustisi. Dan ini akan kita gunakan pengawasan untuk ruang publik. Tadinya penyidik lokasinya agak jauh dari tempat sidak bisa segera merapat ke lokasi pelanggar, jadi lebih cepat. Selain ruang publik juga bisa digunakan saat event-event tertentu di Kota Denpasar, salah satunya Denpasar Festival," jelasnya.
Scooter Electronic tersebut kata Sayoga, bukan hanya digunakan untuk Satpol PP perempuan, melainkan seluruh tim yang bertugas bisa memakai alat tersebut. Tetapi karena awal percobaan Sayoga mengatakan masih mengutamakan petugas perempuan yang jumlahnya sebanyak 32 orang.
Selain Scooter Electric, trail yang diberikan juga bermanfaat untuk menambah kecepatan pengintaian.
Selama ini, petugas Satpol PP dikatakan keteteran karena kurangnya fasilitas kendaraan yang memadai. "Kemarin keteteran selain motor lama dan sering macet, sehingga sering tertinggal. Sekarang ada trail cukup terbantu. Sebelum mobil datang untuk penertiban tim pengendara trail ini bisa lebih dulu di tempat pelanggar ketertiban umum," imbuhnya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Denpasar, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma mengungkapkan, 30 persen hibah pariwisata yang dikelola Pemkot Denpasar sudah dilakukan pembagian. Dalam pembagian tersebut ada empat Organisasi Perangkat Daerah (ODP) yang mendapatkan fasilitas.
Keempatnya, yakni Satpol PP Kota Denpasar yang merupakan bagian keamanan mendapatkan fasilitas berupa Sepeda Motor operasional, scooter Electronic.
Selain itu, anggaran yang dijadikan satu dalam proyeksi keamanan tersebut untuk instalasi CCTV di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Instalasi CCTV di Kawasan Sanur, pemasangan rambu petunjuk jurusan di kawasan Sanur, pemeliharaan kansteen, dan pemasangan LPJU di wilayah Sanur yang totalnya mencapai Rp 2.382.219.400.
"Selain itu juga anggarannya untuk dukungan revitalisasi sarana dan prasarana kebersihan liding sektornya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar sebesar Rp 4.101.280.000. Anggaran tersebut untuk pengadaan mesin pencacah sampah, mesin pencacah plastik, mesin pencacah kayu, Conveyor, Tabung Composter, pengadaan dum Truk, dan motor cikar," jelasnya.
Selain itu juga Perkimta mendapatkan bagian sebesar Rp 3.574.802.500 untuk penataan taman di sepanjang 5 lokasi mulai dari Jalan Bypass Ngurah Rai hingga Sanur dan pengadaan truk tangki penyiram. "Anggaran juga ada untuk destinasi sebesar Rp 381.898.000 untuk belanja barang yang diserahkan ke masyarakat berupa washtafel, tempat handsanitizer, stand termometer, dan tempat sampah," imbuhnya.
Sebenarnya menurut Wisnu, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar juga mengajukan kegiatan pelatihan untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun, kemungkinan menurut dia waktunya tidak mencukupi. Sehingga anggaran tidak akan digunakan.
"Anggaran yang tersisa nantinya sebagai penutup hibah yang diserahkan dari pusat ke Pemkot Denpasar. Contohnya, kalau ada hibah sebesar Rp 100 juta, nanti total itu akan dikurangi di pusat ditambahkan dengan anggaran yang tersisa saat ini," tandasnya. *mis
Komentar