Kekalahan Golkar di 4 Pilkada di Bali Disoal
Ketua Gagal di Pilkada Diminta Letakkan Jabatan
DENPASAR, NusaBali
Kekalahan Golkar di Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Karangasem 2020, Pilkada Bangli 2020 dan Pilkada Tabanan 2020 dipersoalkan kadernya sendiri. Salah satu pengurus Golkar Bali yang juga Korwil Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung, di Denpasar, Jumat (18/12) siang mendesak Ketua DPD II Golkar yang gagal di Pilkada serentak letakkan jabatan.
Ngurah Agung mengatakan dari 6 Pilkada Golkar hanya merebut kemenangan di Pilkada Badung 2020 dan Pilkada Jembrana 2020. Itupun di Badung karena kemenangan melawan kotak kosong. Sementara di Jembrana Golkar tidak murni mengusung kader sendiri sebagai Cabup. Golkar hanya punya Gede Patriana Krisna sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) terpilih. "Kalau sudah kalah di Pilkada sebaiknya bersikap ksatria, mundur lah dan letakkan jabatan. Ganti sopir saja," ujar Ngurah Agung dengan nada tegas.
Politisi asal Puri Gerenceng Denpasar yang dikenal sebagai ‘Kader Gila’ ini menyebutkan untuk Pilkada Denpasar dirinya sebagai Korwil mendesak Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, meletakkan jabatan.
"Kan itu salah satu tanggungjawab moral sebagai Ketua DPD II Golkar. Ibarat pemimpin pasukan dalam peperangan, kalau kalah perang komandannya mundur saja, karena tidak mampu," ujar Ketua Paguyuban Hindu- Muslim Bali ini.
"Kalau soal Pilkada Karangasem, Pilkada Bangli, Pilkada Tabanan itu kami serahkan saja kepada DPD I Golkar Bali di bawah Ketua DPD I Golkar Bali, Pak Sugawa Korry. Tapi untuk Denpasar di mana saya sebagai Korwil Denpasar melihat adanya ketidakseriusan pimpinan Golkar berjuang memenangkan Paslon di Pilkada Denpasar. Karena dalam Pilkada itu kan tergantung dari pemimpin pasukan. Jadi harus legowo menyerahkan tampuk kepemimpinan kalau tidak mampu," ujarnya.
Sementara Ketua DPD II Golkar Denpasar, Mariyana Wandira belum bisa dimintai komentar soal desakan Ngurah Agung untuk mundur letakkan jabatan. Saat dihubungi melalui teleponnya ada nada sambung namun tidak aktif.
Sementara Sekretaris DPD II Golkar Denpasar, Putu Oka Mahendra dikonfirmasi atas desakan Ngurah Agung sebagai Korwil Golkar mengatakan kekalahan Pilkada bukan hanya tanggungjawab orang per orang. Namun semua kader punya tanggungjawab bersama. "Tapi semua kader Golkar, partai koalisi pengusung juga bertanggungjawab atas hasil Pilkada Denpasar. Mau bagaimana lagi, ini pilihan masyarakat," ujar Oka Mahendra.
Putra sulung tokoh Golkar Bali, I Ketut Suwandhi alias Jenderal Kota ini mengatakan hasil Pilkada Denpasar seluruh kader sudah berjuang maksimal memenangkan Paslon Walikota dan Wakil Walikota Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta). Namun akhirnya pesaingnya I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa yang memenangkan kompetisi. "Kader semuanya sudah berjuang maksimal," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar ini.
"Sebaiknya jangan kita saling menyalahkan. Hasil Pilkada Denpasar ini adalah hasil demokrasi, di mana rakyat punya kewenangan menentukan pilihan," tegas politisi asal Banjar Belaluan Sad Merta, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini. *nat
Komentar