Konservasi Terumbu Karang Dukung Wisata Bahari Bondalem
SINGARAJA, NusaBali
Program konservasi terumbu karang melalui Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) pada masa pandemi membantu Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, dalam pengembangan wisata bahari.
Upaya konservasi terumbu karang yang sudah dilakukan Bondalem sejak tahun 2008 silam dapat dimaksimalkan dengan bantuan pemerintah pusat melalui program Padat Karya Tunai (PKT) melibatkan masyarakat setempat.
300 lebih struktur terumbu karang dari program PKT Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI ditenggelamkan di 4 titik laut Bondalem. Ratusan struktur terumbu karang berbentuk fishdom, roti buaya, hingga patung bercerita dikerjakan oleh 365 orang warga Desa Bondalem selama sebulan penuh.
Perbekel Desa Bondalem Ngurah Sadu Adnyana, Jumat (18/12), menjelaskan saat ini program ICRG sudah dalam tahap penenggelaman struktur terumbu ke dasar laut Bondalem. Penenggelaman struktur terumbu karang melibatkna penyelam dari warga setempat di 4 zona, yakni laut tepat di depan Pura Alit, pantai Lawan, Sasahan dan Pura Bingin.
Ratusan struktur terumbu karang itu ditenggelamkan secara bertahap dan ditargetkan tuntas akhir Desember 2020. “Sudah sepekan ini penenggelamannya namun belum bisa maksimal karena menyesuaikan dengan cuaca. Rata-rata ditenggelamkan di kedalaman 5 - 10 meter berjarak 100 - 200 meter dari garis pantai,” jelas Sadu Adnyana.
Bantuan pemerintah pusat untuk konservasi terumbu karang ini, disebut Perbekel Sadu, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bondalem. Program ICRG ini membuka lapangan pekerjaan bagi warganya selama sebulan. Meski tak lama pekerjaan melalui program PKT itu cukup membantu perekonomian warga Bondalem pada masa pandemi ini. Manfaat lain dari konservasi terumbu karang di Bondalem yakni pengembangan wisata bahari. Selain itu, dengan projec ini keberadaan ikan di laut Bondalem yang semakin banyak dan lebih dekat. “Manfaat konservasi yang sudah kami lakukan sudah dirasakan. Dulu sebelum ada konservasi warga kami yang nelayan mau cari ikan harus jauh ke laut dalam, tetapi sejak dirintis tahun 2008 lalu ikan-ikan mulai berdatangan, nelayan cari ikan tidka perlu ke dalam,” ungkap dia. Meski perjuangan dalam konservasi terumbu karang bukan merupakan hal yang mudah. Pemerintah Desa dibantu pecalang segara (laut) dan Pokmaswas Bahari Prawara, sempat menghantarkan upaya pelestarian laut di Bondalem mendapat penghargaan dunia melalui sosok pecalang laut I Nyoman Sugiarta.
Pengembangan wisata bahari di Desa Bondalem sejak tiga tahun terakhir juga didukung oleh APBDes. Pemeirntah desa secara khusus menyiapkan anggaran untuk pelatihan menyelam bagi tamatan SMA. Sugiartha yang sudah mengantongi sertifikat dive master itu melatih pemuda Desa Bondalem untuk regenerasi pelestarian laut dan pengembangan wisata bahari. Tiga tahun berjalan sudah ada puluhan penyelam pemula yang diluluskan dalam pelatihan menyelam dan bersertifikat. “Sejauh ini wisata diving kami disini kembanyakan dicari wisatawan Eropa yang pemasaranya melalui vila, bungalow di sekitar Tejakula. Tahun depan rencananya kami buka untuk umum pelatihan menyelamnya,” kata Perbekel Sadu Adnyana. *k23
1
Komentar