Karyawan Hotel di Buleleng Dilatih Membuat Eco Enzyme

Pelatihan ini digelar atas kerja sama pihak hotel dengan Komunitas Eco Enzyme Buleleng dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Buleleng. Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PKLH)  Dinas LH Buleleng Cokorda Adithya Wira Putra, memperkenalkan eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi berbahan sampah rumah tangga organik seperti sisa kulit buah dan sayuran. Untuk membuat eco enzyme diperlukan fermentasi selama tiga bulan.

Dia menyampaikan, cara membuat eco enzyme sangat sederhana. Campuran tersebut ditempatkan dalam botol tertutup selama tiga bulan hingga panen. Cairan ini disebut banyak memiliki manfaat. Mulai dari pupuk organik, untuk mencuci perabot rumah tangga dan pakaian, pembersih lantai hingga pengharum ruangan.

Puluhan karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut, selain mendapat materi mengenai eco enzyme, juga langsung praktik cara membuatnya. “Eco enzyme nantinya akan diaplikasikan di hotel, dan pihak hotel akan mengolah sampah organiknya menjadi cairan ini,” ujar Cok Adhitya.

Kata dia, selama ini sampah organik yang mereka hasilkan langsung diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Untuk itu pihak Dinas LH memberikan edukasi pelatihan agar sampah organik tersebut bisa dimanfaatkan sebagai eco enzyme dan diaplikasikan sebagai pupuk cair pada taman hotel, atau dimanfaatkan sebagai cairan pembersih.

Pelatihan ini disebut juga sebagai upaya mengurangi timbulan sampah organik di hotel setempat. Pasalnya satu hotel saja bisa menghasilkan timbulan sampah organik hingga 50 kg setiap harinya, yang jika dikalkulasikan per bulan bisa mencapai 1,5 ton. Dengan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme, potensi timbulan sampah yang dibuang ke TPA bisa menjadi berkurang. Saat ini sudah ada 5 hotel yang diberikan pelatihan membuat eco enzyme. “Ke depan akan kami sasar hotel-hotel lainnya yang ada di Buleleng. Sehingga program pengurangan sampah bisa berjalan baik,” tandasnya. *cr75