Harga Daging Babi Tembus Rp 90 Ribu
BANGLI, NusaBali
Harga daging babi mengalami lonjakan. Harga daging babi berkisar Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.
Salah seorang saudagar babi, I Nengah Wabu, mengaku kesulitan mendapatkan pasokan babi. Harga babi yang langsung diambil di kandang Rp 47 ribu per kilogram.
Menurut Nengah Wabu, serangan ASF menyebabkan banyak peternak mengosongkan kandangnya. “Peternak merasa takut memelihara babi dan memilih mengosongkan kandangnya,” ungkap Nengah Wabu, Senin (21/12). Salah seorang pedagang daging babi di Pasar Kidul Bangli, Gusti Made Lunga, mengatakan sejak sepekan harga daging babi naik di kisaran Rp 85 ribu – Rp 90 ribu per kilogram. Naiknya harga kemungkinan karena stok babi menipis. Harga babi di kandang Rp 46 ribu per kilogram tergantung dari berat babi. “Kalau beratnya di atas 100 kilogram harganya lebih mahal,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, memprediksi harga daging babi akan terus merangkak naik. Naiknya harga daging babi dikarenakan stok babi menipis. Banyak peternak masih takut memeliharaa babi pasca kematian babi akibat dugaan suspect ASF. “Peternak sengaja mengosongkan kandangnya selama 6 bulan, sehingga imbasnya stok babi menipis,” jelasnya. *esa
Menurut Nengah Wabu, serangan ASF menyebabkan banyak peternak mengosongkan kandangnya. “Peternak merasa takut memelihara babi dan memilih mengosongkan kandangnya,” ungkap Nengah Wabu, Senin (21/12). Salah seorang pedagang daging babi di Pasar Kidul Bangli, Gusti Made Lunga, mengatakan sejak sepekan harga daging babi naik di kisaran Rp 85 ribu – Rp 90 ribu per kilogram. Naiknya harga kemungkinan karena stok babi menipis. Harga babi di kandang Rp 46 ribu per kilogram tergantung dari berat babi. “Kalau beratnya di atas 100 kilogram harganya lebih mahal,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, memprediksi harga daging babi akan terus merangkak naik. Naiknya harga daging babi dikarenakan stok babi menipis. Banyak peternak masih takut memeliharaa babi pasca kematian babi akibat dugaan suspect ASF. “Peternak sengaja mengosongkan kandangnya selama 6 bulan, sehingga imbasnya stok babi menipis,” jelasnya. *esa
1
Komentar