Tinggal Terpisah, Dikunjungi Suami dan Anak Sebulan Sekali
Setahun Lebih AKBP Ni Nyoman Suartini SIK MMT Pegang Jabatan Kapolres Karangasem
Selama setahun lebih menjabat Kapolres Karangasem sejak 21 Oktober 2019 ketika menggantikan AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, AKBP Ni Nyoman Suartini mengaku lebih banyak sukanya
AMLAPURA, NusaBali
AKBP Ni Nyoman Suartini SIK MMT, 47, sudah setahun lebih menjabat sebagai Kapolres Karangasem sejak 21 Oktober 2019. Selama itu pula, Perwira Menengah Polri yang sandang predikat perempuan pertama sebagai Kapolres Karangasem ini harus tinggal terpisah dengan suami dan kedua anaknya. Namun, dia tetap merasa dekat karena sebulan sekali dikunjungi suami dan anaknya ke Karangasem.
Sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem, AKBP Ni Wayan Suartini sempat selama 2 tahun menjabat Kasi Inspeksi Kamsel Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Mabes Polri (2017-2019). Perwira kelahiran 10 November 1973 asal Banjar Jaya, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini kemudian ditugasi sebagai Kapolres Karangasem untuk menggantikan AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, 21 Oktober 2019 lalu.
AKBP Wayan Suartini pun menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Kapolres Karangasem. Sedangkan untuk Bali, dia menjadi Kapolres Wanita Kedua setelah AKBP Sri Yudayatni Wirawati SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Klungkung.
Sudah risiko jabatan, AKBP Suartini harus tinggal terpisah dengan sang suami, I Putu Agus Soenarta SE, serta kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA: I Gede Suputra Dd dan I Kadek Setya P. Suami dan anaknya ini tinggal di rumahnya kaswasan Jalan Asyafian Gang Ummi Nomor 118 Cilangkap, Jakarta Timur. Meski demikian, hubungan mereka tetap dekat.
Menurut AKBP Suartini, sebulan sekali sang suami Putu Agus Soenarta bersama kedua anaknya rutin datang ke Karangasem. Selain itu, setiap hari mereka kontak per telepon. “Saya dan suami juga berbagi tugas soal urusan sekolah anak,” jelas AKBP Suartini saat ditemui NusaBali di ruang kerjanya di Mapolres Karangasem, Jalan Bayangkara Amlapura, Selasa (22/12).
AKBP Suartini menyebutkan, pihak guru sekolah di Jakarta sering kontak melalui WA dengannya mengenai tugas-tugas sekolah untuk kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA. Selanjutnya, tugas-tugas itu dilimpahkan AKBP Suartini ke suami di Jakarta.
Sebagai ibu rumah tangga, AKBP Suartini juga mesti tahu perkembangan kedua anaknya di sekolah, terutama mengenai tugas-tugas dari sekolahnya berikut cara mengatasinya. "Saya mesti mampu membagi waktu, kapan menjalankan tugas dinas kepolisian, kapan mengurus suami, anak-anak, dan rumah tangga. Semua harus berjalan selaras," papar Perwira Menengah Polri yang menempuh pendidikan S1 PTIK Jakarta (tamat 2007) dan S2 Transportasi Jakarta (tamat 2011) ini.
Jadi, kata AKBP Suartini, setiap hari dirinya menyempatkan diri mengurus kedua anaknya dari jauh. Paling tidak, begitu bangun tidur, berkomunikasi dengan anak menyangkut persiapan ke sekolah atau belajar di rumah selama pandemi Covid-19. “Perhatian terhadap anak tidak boleh kendor. Sebab, anak itu adalah aset bangsa, anak adalah segala-galanya bagi keluarga,” katanya.
Bagaimana dengan ayah-ayahan adat? Menurut AKBP Suartini, dirinya tidak begitu aktif mabanjar adat atau madesa adat di kampung halamannya. Meski demikian, pasangan Putu Agus Soenarta dan AKBP Suartini tetap terikat mabanjar adat, dengan cara ngampel atau membayar kewajiban-kewajiban yang ditentukan banjar adat setempat. Mereka tidak diwajibkan lagi kena ayah-ayahan secara fisik.
“Tetapi, kalau pas pulang kampung saat ada hari raya atau berlibur, kami biasa berbaur dengan krama banjar adat atau desa adat. Kamiikut ambil bagian dalam kegiatan di banjar atau desa adat,” terang Perwira Menengah Polri yang sandang pangkat AKBP sejak tahun 2016 ini.
Sementara itu, selama setahun lebih menjabat sebagai Kapolres Karangasem, AKBP Suartini banyak merasaka suda dan duka. Namun, yang dirasakan lebih banyak sukanya. "Nyaris semuanya suka, tidak ada duka. Mau bertemu suami dan anak, bisa dilakukan sebulan sekali. Saya juga suka menjalankan tugas-tugas dinas karena didukung semua anggota (Polres Karangasem, Red)," jelas polisi yang juga karateka peraih medali emas Kelas Bebas Putri dan medali perak Kumite Beregu Putri bagi kontingen Bali dalam Kejurnas Lemkari 1993 ini.
AKBP Nyoman Suartini sendiri mengawali kariernya di kepolisian dengan bertugas sebagai Pama Secapa Lemdiklat Polri tahun 2000. Kemudian, dia menjadi Guru Muda II Secapa Lemdilat (2000-2001), lanjut Pama Polda Metro Jaya (2001), Pa Tu Samsat Utara Subbag STNK Bag Regident Ditlantas Polda Metro (2001-2002).
AKBP Suartini bertugas di Polda Metro Jaya hingga tahun 2006, sebelum kemudian dialihkan sebagai Pama PTIK tahun 2006, lalu Pama Babinkam Polri tahun 2007. Dia sempat jadi Pamen Korlantas Mabes Polri tahun 2016, sampai akhirnya menjabat Kasi Inspeksi Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri (2017-2019), sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem. *k16
Sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem, AKBP Ni Wayan Suartini sempat selama 2 tahun menjabat Kasi Inspeksi Kamsel Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Mabes Polri (2017-2019). Perwira kelahiran 10 November 1973 asal Banjar Jaya, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini kemudian ditugasi sebagai Kapolres Karangasem untuk menggantikan AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, 21 Oktober 2019 lalu.
AKBP Wayan Suartini pun menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Kapolres Karangasem. Sedangkan untuk Bali, dia menjadi Kapolres Wanita Kedua setelah AKBP Sri Yudayatni Wirawati SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Klungkung.
Sudah risiko jabatan, AKBP Suartini harus tinggal terpisah dengan sang suami, I Putu Agus Soenarta SE, serta kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA: I Gede Suputra Dd dan I Kadek Setya P. Suami dan anaknya ini tinggal di rumahnya kaswasan Jalan Asyafian Gang Ummi Nomor 118 Cilangkap, Jakarta Timur. Meski demikian, hubungan mereka tetap dekat.
Menurut AKBP Suartini, sebulan sekali sang suami Putu Agus Soenarta bersama kedua anaknya rutin datang ke Karangasem. Selain itu, setiap hari mereka kontak per telepon. “Saya dan suami juga berbagi tugas soal urusan sekolah anak,” jelas AKBP Suartini saat ditemui NusaBali di ruang kerjanya di Mapolres Karangasem, Jalan Bayangkara Amlapura, Selasa (22/12).
AKBP Suartini menyebutkan, pihak guru sekolah di Jakarta sering kontak melalui WA dengannya mengenai tugas-tugas sekolah untuk kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA. Selanjutnya, tugas-tugas itu dilimpahkan AKBP Suartini ke suami di Jakarta.
Sebagai ibu rumah tangga, AKBP Suartini juga mesti tahu perkembangan kedua anaknya di sekolah, terutama mengenai tugas-tugas dari sekolahnya berikut cara mengatasinya. "Saya mesti mampu membagi waktu, kapan menjalankan tugas dinas kepolisian, kapan mengurus suami, anak-anak, dan rumah tangga. Semua harus berjalan selaras," papar Perwira Menengah Polri yang menempuh pendidikan S1 PTIK Jakarta (tamat 2007) dan S2 Transportasi Jakarta (tamat 2011) ini.
Jadi, kata AKBP Suartini, setiap hari dirinya menyempatkan diri mengurus kedua anaknya dari jauh. Paling tidak, begitu bangun tidur, berkomunikasi dengan anak menyangkut persiapan ke sekolah atau belajar di rumah selama pandemi Covid-19. “Perhatian terhadap anak tidak boleh kendor. Sebab, anak itu adalah aset bangsa, anak adalah segala-galanya bagi keluarga,” katanya.
Bagaimana dengan ayah-ayahan adat? Menurut AKBP Suartini, dirinya tidak begitu aktif mabanjar adat atau madesa adat di kampung halamannya. Meski demikian, pasangan Putu Agus Soenarta dan AKBP Suartini tetap terikat mabanjar adat, dengan cara ngampel atau membayar kewajiban-kewajiban yang ditentukan banjar adat setempat. Mereka tidak diwajibkan lagi kena ayah-ayahan secara fisik.
“Tetapi, kalau pas pulang kampung saat ada hari raya atau berlibur, kami biasa berbaur dengan krama banjar adat atau desa adat. Kamiikut ambil bagian dalam kegiatan di banjar atau desa adat,” terang Perwira Menengah Polri yang sandang pangkat AKBP sejak tahun 2016 ini.
Sementara itu, selama setahun lebih menjabat sebagai Kapolres Karangasem, AKBP Suartini banyak merasaka suda dan duka. Namun, yang dirasakan lebih banyak sukanya. "Nyaris semuanya suka, tidak ada duka. Mau bertemu suami dan anak, bisa dilakukan sebulan sekali. Saya juga suka menjalankan tugas-tugas dinas karena didukung semua anggota (Polres Karangasem, Red)," jelas polisi yang juga karateka peraih medali emas Kelas Bebas Putri dan medali perak Kumite Beregu Putri bagi kontingen Bali dalam Kejurnas Lemkari 1993 ini.
AKBP Nyoman Suartini sendiri mengawali kariernya di kepolisian dengan bertugas sebagai Pama Secapa Lemdiklat Polri tahun 2000. Kemudian, dia menjadi Guru Muda II Secapa Lemdilat (2000-2001), lanjut Pama Polda Metro Jaya (2001), Pa Tu Samsat Utara Subbag STNK Bag Regident Ditlantas Polda Metro (2001-2002).
AKBP Suartini bertugas di Polda Metro Jaya hingga tahun 2006, sebelum kemudian dialihkan sebagai Pama PTIK tahun 2006, lalu Pama Babinkam Polri tahun 2007. Dia sempat jadi Pamen Korlantas Mabes Polri tahun 2016, sampai akhirnya menjabat Kasi Inspeksi Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri (2017-2019), sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem. *k16
1
Komentar