Dinsos Luncurkan Puskesos dan SLRT
Data Kesejahteraan Sosial Amburadul
SINGARAJA, NusaBali
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Buleleng selama ini masih amburadul.
Tingkat validitas data rendah berdampak sering kali memicu kecemburuan dan benturan di masyarakat.
Kini, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng meluncurkan aplikasi Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), terkoneksi dengan Pusat Kesejahteran Sosial (Puskesos) di 148 desa/kelurahan di Buleleng. Peluncuran dua aplikasi ini diresmikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa, Selasa (22/12), di Kantor Dinas Sosial Buleleng. Menurut Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra, SLRT dan Puskesos mewadahi dan memfasilitasi up date data dari tingkat terbawah yakni tingkat desa. Dia menilai sebelumnya data kesejahteraan sosial validitasnya sangat kecil. Karena up date data di tingkat desa tidak dilakukan secara maksimal dan tidak ada wadah yang memfasilitasi. “Muncul kejenuhan perangkat desa dalam pemutakhiran data. Karena tidak ada wadah sehingga data yang diajukan kembali turun data lama. Ini memicu kecemburuan masyarakat yang juga berdampak pada hilangnya kepercayaan pada sistem yang ada,” katanya. Kadis Kariaman menambahkan dua aplikasi ini akan terkoneksi untuk mengakuratkan data sesuai dengan situasi di lapangan.
Puskesos yang ada di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Buleleng dimanagemen oleh struktur organisasi khusus. Aplikasi ini akan dikendalikan oleh seorang operator yang akan bertanggungjawab penuh pada pengisisan intrumen yang telah disediakan disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Operator Puskesos juga akan dibantu oleh fasilitastor yang meliputi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pendamping DTKS, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), Kepala Lingkungan, Karang Taruna dan tokoh masyarakat. Seluruh operator Puskesos juga akan dilakukan pembinaan dan pelatihan sehingga tidak ternyadi kesalahan input data.
Guna memastikan data yang diinput operator benar-benar valid dan tidak dimanipulasi, Dinsos juga menunjuk seorang supervisor di masing-masing kecamatan. Supervisor ini ditugaskan untuk mengawal kelayakan pemutahiran data oleh masing-masing Puskesos. “Puskesos dan SLRT ini membantu pemutahuran data di masyarakat. Data yang valid yang sesuai dengan kenyataan,” imbuh dia. Instrumen yang diisi dan disetorkan operator puskesos akan dikirimkan ke SLRT. Selanjutnya operator SLRT akan melakukan tabulasi sebelum dikirimkan ke Kemensos.
Sekda Buleleng Gede Suyasa, mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meresmikan SLRT, mengapresiasi Dinas Sosial yang telah menyediakan wadah pemutakhiran data kesejahteraan sosial dengan sangat cepat. “SLRT ini meminimalisir masalah data kesejahteraan sosial hingga valid. Jika data valid, maka anggaran digunakan untuk masalah sosial dapat efektif ekfesien, tepat sasaran serta terhindar dari konflik horizontal antar masyarakat. Sehingga tidak ada yang merasa didiskrimasi dan merasakan ketidakadilan,” ungkap Suyasa.
Aplikasi pemutahiran data yang dirancang secara online ini akan memudahkan operator SLRT memantau kinerja Puskesos di seluruh desa/kelurahan di Buleleng. “Kalau operatornya tidak aktif akan segera diketahui karena sistemnya online. Ada batas waktu input data baru akan dicek, ini lebih mudah karena online. Real time bisa tahu dan lebih cepat bisa jawab masalah sosial,” tegas mantan Asisten Umum Setda Buleleng ini. *k23
Puskesos yang ada di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Buleleng dimanagemen oleh struktur organisasi khusus. Aplikasi ini akan dikendalikan oleh seorang operator yang akan bertanggungjawab penuh pada pengisisan intrumen yang telah disediakan disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Operator Puskesos juga akan dibantu oleh fasilitastor yang meliputi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pendamping DTKS, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), Kepala Lingkungan, Karang Taruna dan tokoh masyarakat. Seluruh operator Puskesos juga akan dilakukan pembinaan dan pelatihan sehingga tidak ternyadi kesalahan input data.
Guna memastikan data yang diinput operator benar-benar valid dan tidak dimanipulasi, Dinsos juga menunjuk seorang supervisor di masing-masing kecamatan. Supervisor ini ditugaskan untuk mengawal kelayakan pemutahiran data oleh masing-masing Puskesos. “Puskesos dan SLRT ini membantu pemutahuran data di masyarakat. Data yang valid yang sesuai dengan kenyataan,” imbuh dia. Instrumen yang diisi dan disetorkan operator puskesos akan dikirimkan ke SLRT. Selanjutnya operator SLRT akan melakukan tabulasi sebelum dikirimkan ke Kemensos.
Sekda Buleleng Gede Suyasa, mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meresmikan SLRT, mengapresiasi Dinas Sosial yang telah menyediakan wadah pemutakhiran data kesejahteraan sosial dengan sangat cepat. “SLRT ini meminimalisir masalah data kesejahteraan sosial hingga valid. Jika data valid, maka anggaran digunakan untuk masalah sosial dapat efektif ekfesien, tepat sasaran serta terhindar dari konflik horizontal antar masyarakat. Sehingga tidak ada yang merasa didiskrimasi dan merasakan ketidakadilan,” ungkap Suyasa.
Aplikasi pemutahiran data yang dirancang secara online ini akan memudahkan operator SLRT memantau kinerja Puskesos di seluruh desa/kelurahan di Buleleng. “Kalau operatornya tidak aktif akan segera diketahui karena sistemnya online. Ada batas waktu input data baru akan dicek, ini lebih mudah karena online. Real time bisa tahu dan lebih cepat bisa jawab masalah sosial,” tegas mantan Asisten Umum Setda Buleleng ini. *k23
Komentar