23 Orang Dikembalikan Karena Reaktif
4 Hari Rapid Test Antigen di Gilimanuk
Ada 23 orang yang reaktif. Yang reaktif itu, semuanya kami kembalikan ke daerah asal.
NEGARA, NusaBali
Selama 4 hari pemberlakukan syarat wajib negatif (non reaktif) rapid test antigen bagi orang masuk Bali yang lewat jalur darat sejak Sabtu (19/12) hingga Selasa (22/12), tercacat 4.020 orang menjalani pemeriksaan rapid test di Gilimanuk. Dari 4.020 orang itu, 23 orang terdeteksi reaktif dan 3.997 orang non reaktif.
4.020 orang yang dirapid test di Gilimanuk itu melalui pemeriksaan rapid test mandiri di Lab Kimia Farma dan awak kendaraan logistik dengan rapid test gratis di Posko Terpadu Gilimanuk. “Yang awak kendaraan logistik ada 2.566 orang, dan 1.454 orang yang mandiri. Total 4.020,” ujar Humas Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penangan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Arisantha.
Menurut Arisantha, dari 2.566 orang awak kendaraan logistik yang melewati pemeriksaan di Posko Terpadu Gilimanuk, ada 9 orang reaktif dan 2.557 orang non reaktif. Sementara dari 1.454 orang yang melewati pemeriksaan di Lab Kimia Farma, ada 14 orang reaktif dan 1.440 orang non reaktif. “Kalau ditotal selama 4 hari terakhir, ada 23 orang yang reaktif. Yang reaktif itu, semuanya kami kembalikan ke daerah asal,” ujar Arisantha.
Jika dibandingkan data pemeriksaan rapid test di Gilimanuk selama 4 hari terakhir itu, masih lebih banyak pemeriksaan terhadap awak kendaraan logistik. Namun dari sisi jumlah yang reaktif, justru lebih banyak dari kalangan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) non angkutan logistik yang melewati pemeriksaan rapid test mandiri di Lab Kimia Farma. Di mana, para PPDN non angkutan logistik itu, sebelumnya diarahkan melewati pemeriksaan rapid test mandiri karena tidak membawa surat keterangan (suket) non reaktif rapid test dari daerah asal.
Informasi yang dihimpun NusaBali, selama 4 hari pemberlakukan syarat rapid test antigen di Gilimanuk, belum ada kendala. Dari sisi PPDN non logistik, terutama yang merupakan kalangan wisatawan domestik, sebagian besar telah mempersiapkan suket non reaktif rapid test dari daerah asalnya. Bahkan ada yang membawa suket negatif tes swab PCR.*ode
4.020 orang yang dirapid test di Gilimanuk itu melalui pemeriksaan rapid test mandiri di Lab Kimia Farma dan awak kendaraan logistik dengan rapid test gratis di Posko Terpadu Gilimanuk. “Yang awak kendaraan logistik ada 2.566 orang, dan 1.454 orang yang mandiri. Total 4.020,” ujar Humas Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penangan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Arisantha.
Menurut Arisantha, dari 2.566 orang awak kendaraan logistik yang melewati pemeriksaan di Posko Terpadu Gilimanuk, ada 9 orang reaktif dan 2.557 orang non reaktif. Sementara dari 1.454 orang yang melewati pemeriksaan di Lab Kimia Farma, ada 14 orang reaktif dan 1.440 orang non reaktif. “Kalau ditotal selama 4 hari terakhir, ada 23 orang yang reaktif. Yang reaktif itu, semuanya kami kembalikan ke daerah asal,” ujar Arisantha.
Jika dibandingkan data pemeriksaan rapid test di Gilimanuk selama 4 hari terakhir itu, masih lebih banyak pemeriksaan terhadap awak kendaraan logistik. Namun dari sisi jumlah yang reaktif, justru lebih banyak dari kalangan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) non angkutan logistik yang melewati pemeriksaan rapid test mandiri di Lab Kimia Farma. Di mana, para PPDN non angkutan logistik itu, sebelumnya diarahkan melewati pemeriksaan rapid test mandiri karena tidak membawa surat keterangan (suket) non reaktif rapid test dari daerah asal.
Informasi yang dihimpun NusaBali, selama 4 hari pemberlakukan syarat rapid test antigen di Gilimanuk, belum ada kendala. Dari sisi PPDN non logistik, terutama yang merupakan kalangan wisatawan domestik, sebagian besar telah mempersiapkan suket non reaktif rapid test dari daerah asalnya. Bahkan ada yang membawa suket negatif tes swab PCR.*ode
Komentar