'Sipp Setiap Saat' Kolaborasi Perupa Bali di Tengah Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Puluhan perupa baik perseorangan maupun komunitas terlibat dalam pameran seni rupa bertajuk 'Sipp Setiap Saat' di Santrian Gallery Sanur, Senin (28/12) mendatang.
Mereka menghadirkan representasi yang tak biasa, sebagai cerminan seni rupa kontemporer Bali. Pameran dibuka pada Kamis (24/12) ditandai dengan inisiatif performance Nyoman Erawan Parisudha Bumi bertempat di Pantai Santrian. Kemudian, peresmian pameran pada Senin (28/12) oleh Ida Bagus Gede Sidharta Putra dan spesial performance oleh Indra Lesmana. Pameran belangsung selama satu bulan mulai 24 Desember 2020 hingga 25 Januari 2021.
Sebanyak 16 karya yang melibatkan lebih dari 60 peserta perorangan dan komunitas dihadirkan sebagai projek kolaborasi. Karya-karya yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari seni lukis, seni lukis prasi, seni grafis, seni patung, instalasi, video art hingga performance art. Karya seni tidak hanya dipajang di ruang galeri, tetapi juga areal hotel sampai pantai.
Adapun perupa yang terlibat dalam pameran ini antara lain I Nyoman Erawan berkolaborasi dengan putranya yakni Putu Sastra Wibawa, Hardiman dan Komunitas Studio Grafis Undiksha, I Wayan Sujana Suklu dan Komunitas Batu Belah (intalasi patung paras), Made Wiradana dan Kumintas Jepun Residen (instalasi lukisan perahu), serta Militan Art (karya kolaboratif).
Termasuk juga perupa I Nyoman Suardina (patung kayu) x Wayan Suardana (patung kayu), Bayak and Family (karya kolaborasi), Marmar Herayukti (instalasi in door), Ida Bagus Putu Purwa dan Teja Astawa (keramik painting), Made Arya Palguna x Wayan Mudra (keramik), I Gede Made Surya Darma (painting dan performace art), Studio X Abstraculation Nyoman Sani dan Ayu Winastri (art installation), O Prasi (media lontar) dan Bali New Media Syndicate (BNS) (video mapping).
Karya-karya yang diikutkan dalam pameran tersebut dipilih melalui mekanisme seleksi dengan konsep kuratorial. Para peserta pameran dipilih berdasarkan konsep kurasi. Kurator I Wayan Seriyoga Parta dan Made Susanta Dwitanaya mengatakan, tahun 2020 merupakan masa yang berat karena dihantam oleh pandemi Covid-19. Meski demikian, kondisi ini tidak menyurutkan kreativas para seniman untuk berkarya seni, khusus seni rupa.
Menurut mereka, geliat kreativitas sangat penting untuk selalu digerakkan, bukan dalam rangka terlena dalam mimpi dan imajinasi kosong dan kehilangan kewaspadaan di tengah pandemi. Santrian Gallery Sanur sebagai ruang seni dalam medan seni rupa Bali, tidak ingin menjadikan kondisi pandemi sebagai halangan bagi gerak laku kreativitas seni rupa. Dalam kesempatan pameran ini, seniman ditantang untuk kolaborasi antar gagasan dan ide pribadi.
"Ini yang kami coba challenge mereka (perupa, red) antara eksplorasi pribadi dan kebersamaan itu bisa saling mendukung, tanpa menghilangkan identitas satu dengan yang lain. Sehingga kami mengundang para perupa untuk terlibat merespons tema Sipp Setiap Saat, dengan karya yang beragam media merespons areal galeri Santrian Sanur," ungkap Seriyoga. *ind
Komentar