Bupati Suwirta Harap TOSS Diterapkan di Daerah Lain
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan penanganan sampah model Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, bisa diterapkan di kabupaten/kota lain.
Bupati melontarkan harapan itu saat menjadi narasumber dalam sosialisasi Gerakan Satu Juta Krama Bali dan Satu Juta Yowana Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Pemeliharaan Lingkungan, di TOSS Center, Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Rabu, (23/12).
Kegiatan dilaksanakan Yayasan Dharma Naradha dengan peserta sejumlah warga Klungkung. Hadir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana.
Menurut Bupati Suwirta, apa yang dilakukan Pemkab Klungkung dalam menangani masalah sampah sudah sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbunan Plastik, dan Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang Penyelesaian Sampah dari Sumber. “Mudah-mudahan TOSS ini dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh kabupaten lain dalam menangani permasalahan sampah diwilayahnya,” ujar Bupati Suwirta.
Disebutkan, ide pembuatan TOSS ini bermula dari permasalahan sampah di Klungkung. Di mana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Klungkung penuh. Volume sampah dari hari ke hari semakin meningkat. Sehingga Bupati beserta OPD terkait membuat sebuah inovasi yang sederhana dalam mengolah sampah, yakni TOSS.
Bupati Suwirta mengatakan tantangan yang didapatkan ketika membuat inovasi ini, di antaranya lokasi TOSS, alat-alat yang digunakan dalam inovasi TOSS ini tidak ada di e-katalog. Pemkab hanya mengandalkan bantuan pihak ketiga dalam pengadaan alat. Tantangan lain, keterbatasan SDM.
Dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini, di bagian hulu juga harus berperan serta dalam melakukan pemilahan sampah dari rumah. "Pada tahun 2021 nanti, Pemkab Klungkung akan menugaskan perbekel dan perangkat desa untuk mengimplementasikan TOSS di masing-masing desa," katanya.
Bupati Suwirta berharap TOSS Karangdadi sudah mampu menghasilkan pelet dan listrik. Kemudian kerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) dan kedepan akan dikelola oleh koperasi. *wan
1
Komentar