Setengah Badan Jalan di Desa Biaung Jebol
Warga harus memutar sejauh 11 kilometer dari Desa Tajen ke Desa Biaung, maupun sebaliknya.
TABANAN, NusaBali
Setengah badan jalan di Banjar Biaung Tengah, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, jebol, Rabu (9/11) sore. Jalan penghubung menuju Banjar Sunantaya, Desa Penebel dan ke Desa Tajen, Penebel, ini jebol setelah diguyur hujan deras. Jalan jebol sepanjang 10 meter dengan tinggi 15 meter. Jalan ini berada di pinggir abing (jurang). Buat sementara, kendaraan roda empat menuju Desa Penebel maupun Desa Tajen dilarang melintas.
Perbekel Desa Biaung, I Gede Oka Arsana menjelaskan, jalan berstatus kabupaten ini jebol sekitar pukul 16.00 Wita. Sebelum jebol, kawasan Biaung dan sekitarnya diguyur hujan deras. “Jebolnya sangat lebar menggerus hampir setengah badan jalan,” terang Oka Arsana. Buat sementara, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas. Itu pun harus hati-hati. Bagi yang meluncur dari Biaung menuju Banjar Cepik, Desa Tajen, Penebel dan sebaliknya dari Cepik menuju Biaung harus putar haluan via jalan Subak Cepik tembus Desa Buruan, Kecamatan Penebel. Dari Desa Buruan menuju Banjar Sunantaya, Desa Penebel. Jarak tempuhnya sekitar 11 kilometer.
Pihak desa telah pasang rambu-rambu penanda jalan rusak. Warga diimbau tidak melintasi jalur ini pada malam hari, terlebih saat hujan karena rawan longsor susulan. “Cari aman, lewat jalur alternatif via Desa Buruan atau dari Desa Penebel,” sarannya. Terpisah, Kapolsek Penebel AKP I Wayan Dastra mengatakan, di pinggir jalan yang jebol merupakan jurang. Di jurang itu ada beberapa masyarakat yang membuang sampah. Cuaca ekstrem juga menyebabkan kondisi tanah labil karena tidak kuat menopang derasnya air. “Saat ini rambu-rambu sudah dipasang, sehingga roda empat tidak dapat lewat,” terang AKP Dastra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita mengaku sudah melakukan pengecekan ke lapangan. BPBD Tabanan masih berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bupati Tabanan untuk penanggulangan bencana. “Koordinasi untuk tentukan langkah perbaikan dan anggaran,” terang Sucita. cr61
Setengah badan jalan di Banjar Biaung Tengah, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, jebol, Rabu (9/11) sore. Jalan penghubung menuju Banjar Sunantaya, Desa Penebel dan ke Desa Tajen, Penebel, ini jebol setelah diguyur hujan deras. Jalan jebol sepanjang 10 meter dengan tinggi 15 meter. Jalan ini berada di pinggir abing (jurang). Buat sementara, kendaraan roda empat menuju Desa Penebel maupun Desa Tajen dilarang melintas.
Perbekel Desa Biaung, I Gede Oka Arsana menjelaskan, jalan berstatus kabupaten ini jebol sekitar pukul 16.00 Wita. Sebelum jebol, kawasan Biaung dan sekitarnya diguyur hujan deras. “Jebolnya sangat lebar menggerus hampir setengah badan jalan,” terang Oka Arsana. Buat sementara, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas. Itu pun harus hati-hati. Bagi yang meluncur dari Biaung menuju Banjar Cepik, Desa Tajen, Penebel dan sebaliknya dari Cepik menuju Biaung harus putar haluan via jalan Subak Cepik tembus Desa Buruan, Kecamatan Penebel. Dari Desa Buruan menuju Banjar Sunantaya, Desa Penebel. Jarak tempuhnya sekitar 11 kilometer.
Pihak desa telah pasang rambu-rambu penanda jalan rusak. Warga diimbau tidak melintasi jalur ini pada malam hari, terlebih saat hujan karena rawan longsor susulan. “Cari aman, lewat jalur alternatif via Desa Buruan atau dari Desa Penebel,” sarannya. Terpisah, Kapolsek Penebel AKP I Wayan Dastra mengatakan, di pinggir jalan yang jebol merupakan jurang. Di jurang itu ada beberapa masyarakat yang membuang sampah. Cuaca ekstrem juga menyebabkan kondisi tanah labil karena tidak kuat menopang derasnya air. “Saat ini rambu-rambu sudah dipasang, sehingga roda empat tidak dapat lewat,” terang AKP Dastra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita mengaku sudah melakukan pengecekan ke lapangan. BPBD Tabanan masih berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bupati Tabanan untuk penanggulangan bencana. “Koordinasi untuk tentukan langkah perbaikan dan anggaran,” terang Sucita. cr61
Komentar