Pedagang Masih Gratis Tempati Objek Wisata Yehmalet
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 43 pedagang telah setahun menempati fasilitas pemerintah di Objek Wisata Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Mereka menempati tempat secara gratis, hanya bayar listrik per lampu Rp 5.000 per bulan. Selebihnya belum dikenai kewajiban apa-apa. Penataan Objek Wisata Yehmalet menghabiskan anggaran Rp 3,6 miliar Pedagang Ni Komang Suriani dari Banjar Yehmalet mengaku telah setahun memanfaatkan fasilitas pemerintah, belum ada pemberitahuan bayar sewa. “Saya hanya bayar sewa listrik untuk dua lampu Rp 10.000 per bulan, itu saja,” kata Ni Komang Suriani, yang jualan bakso, kelapa muda, dan es campur, Jumat (25/12). Pedagang lainnya, Ni Nengah Reni, dari Banjar Yehmalet juga mengaku belum ada pemberitahuan membayar sewa lahan. Dia menempati bangunan permanen yang nyaman dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter. “Pemerintah di zaman Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri benar-benar memperhatikan pedagang kecil, kami tidak bayar apapun,” kata Ni Nengah Reni.
Ni Nengah Reni mengaku rata-rata dapat jualan per hari Rp 250.000 hingga Rp 300.000. Pengunjung ramai di saat hari raya, banyak yang berhenti di Rest Area Objek Wisata Yehmalet, lalu berbelanja. “Apalagi sekarang jualan lebih nyaman, bisa jualan sampai malam karena telah ada lampu listrik,” tambahnya. Dikatakan, pedagang turut membantu pemerintah menjaga kebersihan. Sampah dikumpulkan di satu tempat sehingga lingkungan selalu terlihat bersih dan rindang.
Objek wisata Yehmalet dibangun dua tahap. Tahap I biaya Rp 2,24 miliar di tahun 2018 membangun penataan site, candi bentar, taman, tulisan Pantai Wates Yehmalet, dan parkir. Sedangkan lanjutan pembangunan tahap II tahun 2019 berupa patung Dewa Surya Candra yang dijadikan ikon Karangasem di pintu gerbang Kabupaten Karangasem, toilet, palinggih padmasana, rumah petani garam, pedestrian, dan penataan pelengkap lainnya dengan biaya Rp 1,4 miliar. Khusus untuk patung Dewa Surya Candra biayanya Rp 400 juta.
Patung Dewa Surya Candra dibangun lengkap dengan memegang senjata sakralnya dijadikan ikon Karangasem sesuai tagline Karangasem The Spirit of Bali di pintu gerbang Kabupaten Karangasem. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengakui, tujuan utama menata Objek Wisata Yehmalet untuk menyejahterakan masyarakat Karangasem khususnya di Banjar Yehmalet. "Sebelum objek ditata, pedagang sudah ada. Makanya dibuat tempat yang rapi untuk jualan, sementara pemerintah menggratiskan. Tujuannya agar pengunjung banyak datang, masyarakat setempat sejahtera,” ungkap Bupati Mas Sumatri. *k16
Komentar