Video TikTok 'Mlanjo' Negaroa Viral di Medsos
Sebelum Riyadi merambah dunia TikTok, video-video ini pertama kali dibuat melalui kanal YouTubenya, Banat Project dan merupakan konten untuk kepentingan bisnisnya.
DENPASAR, NusaBali
Aksen kental khas Negara, Jembrana alias Negaroa memanglah unik. Saking uniknya, aksen ini menjadi sebuah identitas tersendiri yang membuat masyarakat Bali mengenali seseorang yang berasal dari kota di Kabupaten yang berlokasi di wilayah Bali Barat ini.
Baru-baru ini, jagat sosial media, utamanya TikTok, kedatangan seseorang yang kembali mempopulerkan aksen khas ‘Negaroa’ ini. Dialah I Komang Riyadi Satya Wedanta, seorang content creator asal Banjar Baler Bale Agung, Jembrana. Belakangan ini, dia viral lantaran video-video TikToknya yang dibawakan dengan aksen khas Negara ini.
Seri-seri video TikTok ini berawal dari sebuah kata, ‘Mlanjo... mlanjo…’ yang merupakan cara khas orang Negara saat berbelanja ke warung. Ya, kata mlanjo sendiri berarti ‘belanja’. Video-video ini kemudian viral, bahkan hingga merambah media sosial lainnya. Ternyata, sebelum Riyadi merambah dunia TikTok, video-video ini pertama kali dibuat melalui kanal YouTubenya, Banat Project dan merupakan konten untuk kepentingan bisnisnya.
“Pertama sih waktu nge-YouTube, nge-YouTube saya tergabung di Nigaroa Project. Selang dua tahun, pindah channel ke Banat Project dari tahun 2020 ini. Terus habis itu nggak berkembang channelnya, baru saya merambah ke dunia TikTok di pertengahan tahun ini,” ungkapnya kepada NusaBali, Kamis (24/12).
Kepentingan bisnis yang dimaksud, yakni usaha clothing distro miliknya yang berlokasi di Negara. Pandemi yang berdampak pada usahanya membuatnya berpikir bagaimana untuk menarik pelanggan. Maka, tercetuslah ide untuk membuat konten memperkenalkan brandnya. Komang Riyadi pun teringat dengan cara khas saat orang berbelanja ke warung. “Flashback waktu kecil sih. Setiap masuk warung, saya waktu kecil itu pasti bilang ‘mlanjo… mlanjo…’ gitu, pasti dagangnya nyahut ‘meli apo?’ gitu. Jadi sekarang saya punya distro, kalau dibuat jokes seperti ini, kayaknya sampai di kalangan masyarakat,” bebernya.
Candaan ini menjadi lucu jika terpikirkan bahwa sebuah distro yang kental dengan nuansa pemuda gaul nan keren, tiba-tiba didatangi orang yang berbelanja sebagaimana orang berbelanja di warung. Setidaknya, begitulah konsep yang diusung oleh pemuda pemilik akun Instagram dan TikTok mamedwedanta ini.
Lama-lama, seri video ‘Mlanjo’ ini membahas percakapan dengan pedagang-pedagang lainnya juga. Dengan fitur yang dimiliki di TikTok, Riyadi mengambil sebuah gambar pedagang di internet lalu diberi percakapan yang kedua tokohnya juga disuarakan oleh Riyadi sendiri. “Ngomongnya sesuai bahasa sehari-hari, kayak pedagang dan pembeli,” lanjutnya.
Sejauh ini, seri ‘Mlanjo’ ini sudah memiliki kurang lebih 8 cerita melalui kanal YouTubenya di Banat Project. Video versi YouTube diperankan langsung oleh Riyadi dan rekan-rekannya, dengan latar tokonya sendiri, sementara versi TikTok menggunakan media sebuah gambar latar.
Nah, seri-seri ‘Mlanjo… mlanjo…’ ini bercerita tentang seorang pemuda yang ingin membeli sesuatu, namun dengan dialog yang lucu hingga akhirnya membuat si pedagang kesal. “Kalau jadi pembeli itu pasti banyak mintanya. Saya ngambil cerita yang banyak maunya, jadi saya ambil jokes-jokesnya dari cerewetnya si pembeli. Jadinya kan pedagangnya itu kesal,” katanya.
Sedikit bocoran, saat ini Riyadi tengah mempersiapkan seri baru yang berbeda dari seri ‘Mlanjo’ ini, dengan topik percakapan seputar olahraga. Namun demikian, dirinya juga masih ingin melanjutkan seri ‘Mlanjo’ ini. “Kalau penonton tidak bosan,” selorohnya. *cr74
Baru-baru ini, jagat sosial media, utamanya TikTok, kedatangan seseorang yang kembali mempopulerkan aksen khas ‘Negaroa’ ini. Dialah I Komang Riyadi Satya Wedanta, seorang content creator asal Banjar Baler Bale Agung, Jembrana. Belakangan ini, dia viral lantaran video-video TikToknya yang dibawakan dengan aksen khas Negara ini.
Seri-seri video TikTok ini berawal dari sebuah kata, ‘Mlanjo... mlanjo…’ yang merupakan cara khas orang Negara saat berbelanja ke warung. Ya, kata mlanjo sendiri berarti ‘belanja’. Video-video ini kemudian viral, bahkan hingga merambah media sosial lainnya. Ternyata, sebelum Riyadi merambah dunia TikTok, video-video ini pertama kali dibuat melalui kanal YouTubenya, Banat Project dan merupakan konten untuk kepentingan bisnisnya.
“Pertama sih waktu nge-YouTube, nge-YouTube saya tergabung di Nigaroa Project. Selang dua tahun, pindah channel ke Banat Project dari tahun 2020 ini. Terus habis itu nggak berkembang channelnya, baru saya merambah ke dunia TikTok di pertengahan tahun ini,” ungkapnya kepada NusaBali, Kamis (24/12).
Kepentingan bisnis yang dimaksud, yakni usaha clothing distro miliknya yang berlokasi di Negara. Pandemi yang berdampak pada usahanya membuatnya berpikir bagaimana untuk menarik pelanggan. Maka, tercetuslah ide untuk membuat konten memperkenalkan brandnya. Komang Riyadi pun teringat dengan cara khas saat orang berbelanja ke warung. “Flashback waktu kecil sih. Setiap masuk warung, saya waktu kecil itu pasti bilang ‘mlanjo… mlanjo…’ gitu, pasti dagangnya nyahut ‘meli apo?’ gitu. Jadi sekarang saya punya distro, kalau dibuat jokes seperti ini, kayaknya sampai di kalangan masyarakat,” bebernya.
Candaan ini menjadi lucu jika terpikirkan bahwa sebuah distro yang kental dengan nuansa pemuda gaul nan keren, tiba-tiba didatangi orang yang berbelanja sebagaimana orang berbelanja di warung. Setidaknya, begitulah konsep yang diusung oleh pemuda pemilik akun Instagram dan TikTok mamedwedanta ini.
Lama-lama, seri video ‘Mlanjo’ ini membahas percakapan dengan pedagang-pedagang lainnya juga. Dengan fitur yang dimiliki di TikTok, Riyadi mengambil sebuah gambar pedagang di internet lalu diberi percakapan yang kedua tokohnya juga disuarakan oleh Riyadi sendiri. “Ngomongnya sesuai bahasa sehari-hari, kayak pedagang dan pembeli,” lanjutnya.
Sejauh ini, seri ‘Mlanjo’ ini sudah memiliki kurang lebih 8 cerita melalui kanal YouTubenya di Banat Project. Video versi YouTube diperankan langsung oleh Riyadi dan rekan-rekannya, dengan latar tokonya sendiri, sementara versi TikTok menggunakan media sebuah gambar latar.
Nah, seri-seri ‘Mlanjo… mlanjo…’ ini bercerita tentang seorang pemuda yang ingin membeli sesuatu, namun dengan dialog yang lucu hingga akhirnya membuat si pedagang kesal. “Kalau jadi pembeli itu pasti banyak mintanya. Saya ngambil cerita yang banyak maunya, jadi saya ambil jokes-jokesnya dari cerewetnya si pembeli. Jadinya kan pedagangnya itu kesal,” katanya.
Sedikit bocoran, saat ini Riyadi tengah mempersiapkan seri baru yang berbeda dari seri ‘Mlanjo’ ini, dengan topik percakapan seputar olahraga. Namun demikian, dirinya juga masih ingin melanjutkan seri ‘Mlanjo’ ini. “Kalau penonton tidak bosan,” selorohnya. *cr74
Komentar