Desa Tembok Dapat Bantuan Program KBD
Puluhan Ribu Bibit Tanaman Bantu 62 Petani
SINGARAJA, NusaBali
Desa Tembok Kecamatan Tejakula Buleleng setelah sukses membuka kebun pangan pada masa pandemi Covid-19 ini, mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Sebanyak 42 ribu bibit tanaman yang terdiri dari 12 jenis itu siap menghijaukan lahan pertanian 62 orang warga. Batuan yang dikemas dalam program Kebun Bibit Desa (KBD) diberikan Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung (BPDAS-HL) yang bernaung di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Puluhan ribu bibit tersebut didistribusikan pada Sabtu (26/12) dan akan ditanam kebun 62 petani Desa Tembok di atas lahan sekitar 2 hektare.
Penyuluh Kehutanan Neneng Anengsih yang ditemui di disela-sela pembagian bibit mengatakan program KBD itu dimulai sejak bulan Agustus 2020 lalu. Seluruh proses pembibitan dilakukan sepenuhnya dengan memberdayakan warga setempat dengan pendamping penyuluh.
“Program KBD ini targetnya penghijauan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. 42 ribu bibit tanaman ini akan ditanam di luar kawasan hutan di lahan milik petani di sini. Penerimanya kami sebelumnya koordinasikan dengan BUMDes warga siapa saja yang punya lahan,” jelas Neneng yang pernah meraih piala Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan tahun 2016.
Desa Tembok pun dipilih menjadi penerima program dengan melihat potensi lingkungan yang masih kosong dan masih memungkinkan dilakukan penghijauan.
Proses penyiapan bibit pun dikoordinasikan kembali kepada BUMDes Desa Tembok yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan tanaman yang cocok untuk di tanam di kebun warga. hasil koordinasi pun memutuskan 12 jenis tanaman yang masuk dalam pembibitan. Mulai dari tanaman buah, tanaman perindang, hingga tanaman yang bermanfaat sebagai bahan makanan dan juga pakan ternak.
Belasan jenis bibit itu meliputi tanaman Juwet, Asam, Kesambi, Trembesi, Indogo Vera, Kelor, Akasia Mangium, Mangga, Mente, Secang, Bekul Apel dan Nangka. “Di sini kan daerahnya kering, jadi kami bersama BUMDes saat pembibitan awal merumuskan tanaman apa saja yang akan dibibit yang sesuai di tanam disini yang lebih tahan dengan cuaca kering dan minim air,” imbuh Neneng.
Program KBD ini pun disebutnya tak hanya ditargetkan dapat menghijaukan lingkungan, tetapi juga kelak bibit ini akan terus dimonitor dan divaluasi. Diharapkan petani yang merawatnya di kebun mereka sendiri dapat memetik hasil ketika sudah beruah atau sudah siap dipanen. Ketua BUMDes Desa Tembok Dewa Ketut Willy Asmaswan yang mendamping Perbekel Tembok Desa Komang Yudi Astara mengatakan beberapa tanaman memang diusulkan BUMDes kepada penyuluh kehutanan dalam program KBD ini.
Seperti tanaman kelor dengan jumlah bibit paling banyak yakni 12 ribu bibit dari total 42 ribu yang dibagikan. hal itu menurut Dewa Willy bukan tanpa alasan. Tanaman kelor yang dapat hidup dengan mudah dan dapat dipakai pagar kebun dapat dimanfaatkan sebagai sayur mayur oleh masyarakat setempat. Selain itu jumlah bibit yang akan ditanam 62 orang petani di kebun mereka ke depannya diarahkan dapat dikembangkan untuk olahan kelor baik kapsul ataupun teh kelor yang sangat baik untuk kesehatan. “Ya minimal Desa Tembok bisa menjadi penyedia bahan baku berupa daun kelornya ini sedang kami siapkan untuk diarahkan ke sana,” jelasnya.
Selain itu tanaman Secang selain sebagai pohon perindang juga ditarget dapat menjadi tanaman yang menyokong identitas Desa Tembok. Kulit kayu Secang yang dapat dibuat teh dengan kasiat kesehatan yang luar biasa juga disiapkan untuk menjadi produk sobean di Desa Tembok. BUMDes Tembok pun dipastikan oleh Dewa Willy akan menampung hasil panen petani kedepannya jika bibit ini sudah menghasilkan. “Peran di Desa BUMDes dan emerintah desa memberikan edukasi kepada masyarakat, selanjutnya setelah benar-benar menghasilkan BUMDes siap menampung hasil panen. Sehingga masyarakat yang sudah merasakan manfaatnya dapat menanam lebih banyak lagi,” jelas dia.
Sementara Sahim, 60, saat mengambil bibit tanaman mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan bibit. Seperti bibit Mente akan dipakainya untuk peremajaan tanaman yang sudah tua dan beberapa sudah mulai mati. Dia yang memiliki kebun seluas 1 hektare juga masih memerlukan bibit tanaman lain yang akan mengisi kebunnya yang masih kosong. “Sangat membantu kami untuk mengganti tanaman yang rusak, yang lainnya coba dulu mumpung sudah mulai musim hujan, mudah-mudahan berkah dan bisa menghasilkan,” kata ibu yang dibantu anaknya itu. *k23
Komentar