Tidak Semua Ibu Melahirkan Dirapid Test di RS Sanglah
DENPASAR, NusaBali
Selama pandemi Covid-19, prosedur ibu hamil yang akan melahirkan menjadi salah satu sorotan masyarakat.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Sanglah, Dr dr Ketut Ariawati SpA (K) mengatakan tidak semua ibu hamil yang akan melahirkan dilakukan rapid tes di rumah sakit tersebut.
Dikatakan, menurut surat edaran bahwa semua ibu hamil yang akan melahirkan harus di-rapid test terlebih dahulu. Bila dari hasil rapid menunjukkan reaktif, maka ibu hamil bersangkutan dilanjutkan dengan swab test. Namun prosedur ini dikecualikan untuk kasus emergency.
"Ketika pasien memang dalam keadaan emergency, maka ibu yang akan melahirkan tersebut langsung masuk ke IGD dan akan diambil tindakan. Mengapa ibu hamil yang akan melahirkan tetap dilakukan rapid test? Sebelumnya kami telah melakukan penelitian resmi dan didapatkan data kebanyakan ibu hamil yang akan melahirkan dan ketika dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Sehingga RSUP Sanglah harus melakukan beberapa tindakan khusus untuk ibu hamil yang akan melahirkan," ungkap dr Ariawati, Minggu (27/12).
Sementara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, RSUP Sanglah juga telah menyiapkan ruang skrining yang berada tepat di depan IGD. Ruang skrining ini pun dikecualikan untuk kasus emergency. "Jika pasien prioritas satu atau emergency datang tidak masuk ke ruangan skrining melainkan langsung masuk ke ruangan IGD. Tidak ada istilah di-rapid test terlebih dahulu baru akan mendapatkan penanganan," jelasnya.
Pasien yang ditempatkan di ruang skrining bukan merupakan pasien prioritas satu atau emergency. Ketika pasien tersebut di luar kriteria dari pasien prioritas tipe satu, maka pasien tersebut akan memasuki ruang skrining. "Nanti di sana ada pelaksanaan rapid test dan dievaluasi. Jika hasilnya negatif, maka akan langsung diambil tindakan sesuai dengan keluhan pasien," tandasnya. *ind
1
Komentar