Umat Hindu HST Miliki Pemangku Baru
JAKARTA, NusaBali
Bertepatan dengan Hari Suci Purnama yang jatuh pada 29 Desember 2020, umat Hindu di kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), provinsi Kalimantan Tengah memiliki pemangku baru yaitu Roben S.Ag dan istrinya Nana Kencana.
Menurut salah satu umat Hindu kabupaten HST, Erwanto, Roben beserta istri telah di winten oleh Ida Rsi Whismamitra Pawitra Putra dan Shri Dewi Laksmi Meitha Shinta Lalitha Dewi.
"Upacara winten berlangsung di Griya Ida Rsi Whismamitra Pawitra Putra di Banjarmasin. Setelah menjalani upacara winten, beliau resmi menyandang gelar sebagai Pemangku dan bisa memimpin pelaksanaan kegiatan agama di Pura Agung Datu Magintir di desa Labuhan, kecamatan Batang Alai Selatan, kabupaten HST," ujar Erwanto kepada NusaBali, Selasa (29/12).
Roben berasal dari suku Dayak Meratus di desa Labuhan. Roben merupakan lulusan Pendidikan Guru Agama Hindu Negeri Denpasar, Bali tahun 1990. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar tahun 2010.
Profesi Roben guru agama Hindu di desa Labuhan. Sementara istrinya ibu rumah tangga. Sebagai guru agama Hindu, Roben kerap mengisi Dharma Wacana diberbagai kegiatan seperti saat hari Purnama maupun Tilem. Meski terbiasa mengisi Dharma Wacana, Roben belum dapat memimpin upacara keagamaan sebelum di winten.
"Tidak mudah menjadi Pemangku, selain harus ada panggilan jiwa, harus pula siap melayani umat. Kemudian di winten terlebih dahulu serta harus ada saksinya," kata Erwanto.
Saat Roben dan istri di winten disaksikan Sekretaris PHDI kabupaten HST Rijali Fahmi, Kepala Adat Labuhan Suan, Tokoh Balian Labuhan Noripansyah, Guru Agama/Penyuluh Hindu Labuhan dan umat Hindu Banjarmasin.
Umat Hindu kabupaten HST sangat mengapresiasi atas di wintennya Roben beserta istri. Lantaran di Pura Agung Datu Magintir hanya ada dua Pemangku. Itu pun sudah lanjut usia. Mereka adalah Pemangku Romansyah yang berusia 81 tahun.
Kondisinya saat ini sakit sehingga hanya bisa berada di rumah saja. Sedangkan Pinandita Said Harli berumur 71 tahun. Kondisinya juga terkadang sakit sehingga tidak terlalu aktif. Adanya Pemangku Roben membuat regenerasi Pemangku berjalan.
Usai diwinten, Pemangku Roben tidak langsung memimpin upacara Purnama di Pura Agung Datu Magintir.
"Karena perjalanan dari desa Labuhan ke kota Banjarmasin memakan waktu lima jam. Sedangkan upacara winten beliau pukul 15.00 WITA. Sementara sembahyang Purnama mulai jam 18.00 WITA. Untuk itu, upacara dipimpin oleh Pinandita Said Harli," kata Erwanto.
Persembahyangan menerapkan prokol kesehatan sehingga tidak semua umat hadir. Apalagi sebagian umat Hindu di desa Labuhan ikut pula menyaksikan winten Pemangku Roben beserta istri. Persembahyangan pun dibagi dua gelombang. Satu gelombang berisi 50 umat. *k22
1
Komentar