Tetap Mampu Berinovasi, Meski Anggaran Dirasionalisasi
7 Tahun Kemimpinan Bupati Nyoman Suwirta-Wabup Made Kasta di Klungkung
Pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di kawasan seberang Nusa Penida berhasil direalisasikan atas dukungan dan koordinasi Gubernur Bali Wayan Koster dengan pemerintah pusat
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, tepat 2 tahun periode kedua kepemimpinannya per 16 Desember 2020. Total sudah selama 7 tahun duet Nyoman Suwirta-Made Kasta menjadi Bupati-Wakil Bupati Klungkung sejak periode pertama 2013-2018. Mereka tetap mampu berinovasi, meskipun anggaran tahun 2020 dirasionalisasi akibat pandemi Covid-19.
Sederet pembangunan telah dilaksanakan selama 7 tahun kepemimpinan Nyoman Suwirta-Made Kasta di Klungkung, baik dalam birokrasi maupun pelayanan masyarakat. Hanya saja, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Klungkung tahun 2020 sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan Pemprov Bali, Pemkab Klungkung juga melakukan berbagai rasionalisasi, baik anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19, penggelontoran dana bantuan, program pemulihan perekonomian, maupun berbagai hal lainnya untuk mengatasi permasalahan. Meskipun anggaran sudah dirasionalisasi, namun berbagai inovasi terus digelorakan Pemkab Klungkung di bawah kepemimpinan Suwirta-Kasta.
Salah satunya, program garam beryodium yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Klungkung. Inovasi-inovasi lainnya juga terus dijalankan, sehingga roda pemerintahan di Klungkung bisa berjalan seperti sediakala, walaupun dengan anggaran yang minim.
Selain itu, bantuan dan konektivitas dari pemerintah pusat dan provinsi untuk ikut membangun Klungkung juga terus dilakukan, dengan datangnya sejumlah kementerian ke Gumi Serombotan untuk ikut membangun di tengah pandemi. Salah satunya, pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang sudah dimulai tahun ini.
Pembangunan pelabuhan Segitiga Emas Pelabuhan Sampalan (di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), Pelabihan Bias Munjul (di Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), selain juga Pelabuhan Sanur (di Pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar Selatan) adalah salah satu cita-cita besar Bupati Suwirta di bidang infrastruktur. Pelabuhan itu akan menghubungkan Klungkung Daratan dengan kepulauan.
Di tahun 2020, pembangunan dua dari tiga pelabuhan penyeberangan, yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Gede dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, akhirnya direalisasikan atas dukungan dan koordinasi Gubernur Bali Wayan Koster dengan pemerintah pusat, yang mengucurkan dana APBN sebesar total Rp 196,3 miliar. Pelabuhan penyeberangan ini dikerjakan dengan sistem multiyears, selama dua tahun anggaran yakni 2020 dan 2021.
Untuk mendukung pengoperasian pelabuhan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peletakan batu pertama Pelabuhan Sampalan, 3 Agustus 2020 lalu, juga berjanji akan menggelontor bantuan kapal. Hal ini diharapkan dapat memperlancar akses penyeberangan dari maupun ke Nusa Penida.
Roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Suwirta tahun 2020 ini juga mencatat sederet prestasi dan penghargaan. Klungkung berhasil mengawinkan dua penghargaan bergengsi, masuk 10 besar daerah dengan kategori Perencanaan dan Pencapaian Daerah tingkat kabupaten dalam penyelenggaraan Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2020. Klungkung satu-satunya kabupaten di Bali yang menerima penghargaan itu dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Klungkung juga sabet penghargaan atas prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,2897 dan status kinerja sangat tinggi berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2018 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan setelah pemerintah pusat melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) atas kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung tahun 2019. Karena prestasi itu pula, Dana Insentif Daerah (DID) Klungkung tahun 2021 melonjak menjadi Rp 60 miliar.
Berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, Kabupaten Klungkung juga kembali mempertahankan opini ‘tertinggi’ Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk kelima kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2015. Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) tahun ini juga kembali menobatkan Klungkung sebagai Kabupaten Peduli HAM dengan nilai 84,39 (predikat Peduli). Penghargaan dalam pemenuhan hak dasar ini diraih Kabupaten Klungkung 6 kali berturut-turut sejak 2014.
Beragam inovasi dengan spirit ‘Gema Santi’ yang diciptakan untuk meningkatkan pelayanan publik, juga menjadi catatan di pemerintah pusat. Kemendagri kembali menganugerahkan penghargaan ‘Innovative Government Award (IGA) Tahun 2020’ kepada Klungkung, sebagai salah satu kabupaten kategori sangat inovatif dengan nilai skor indeks di atas 8.000 dan menempati peringkat ke-5 untuk kategori Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Inovasi tersebut, antara lain, bidang pengelolaan sampah melalui program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), bidang administrasi kependudukan melalui program Caling Tanduk, Bela Nanda, Kawi Smara, Predator, Pitra Bakti, Disdukcap Goers to School, Serdadu, dan Ceribel. Untuk bidang kesehatan, ada program Dorkesmas dan Kris (kring sehat), Inovasi Geni Yasanda, Pitra Jagra dan Santi Padu di RSUD Klungkung.
Ada pula inovasi Bima Juara di Dinas Pertanian, program Siada dan Klungkung Mesadu di Dinas Kominfo, inovasi Lokasiwa dan Pelana di Badan Kesbangpol, inovasi Gema Arca di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Untuk penanganan kebencanaan, ada Halo BPBD 23000. Ada inovasi Sirenbangda dari Baperlitbang dan inovasi Angkutan Siswa Gratis dari Dinas Perhubungan.
Sementara Dinas Kebudayaan meluncurkan program inovasi ‘Klungkung Menari’. Selanjutnya, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Klungkung gulisrkan inovasi Proaji (Program Layanan Antar Jemput Ijin). Sebaliknya, Dinas Pendidikan Klungkung gulirkan program dengan inovasi Bhakti Kumara Desa. Ada pula inovasi Yowana Gema Santi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung. *wan
Sederet pembangunan telah dilaksanakan selama 7 tahun kepemimpinan Nyoman Suwirta-Made Kasta di Klungkung, baik dalam birokrasi maupun pelayanan masyarakat. Hanya saja, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Klungkung tahun 2020 sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan Pemprov Bali, Pemkab Klungkung juga melakukan berbagai rasionalisasi, baik anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19, penggelontoran dana bantuan, program pemulihan perekonomian, maupun berbagai hal lainnya untuk mengatasi permasalahan. Meskipun anggaran sudah dirasionalisasi, namun berbagai inovasi terus digelorakan Pemkab Klungkung di bawah kepemimpinan Suwirta-Kasta.
Salah satunya, program garam beryodium yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Klungkung. Inovasi-inovasi lainnya juga terus dijalankan, sehingga roda pemerintahan di Klungkung bisa berjalan seperti sediakala, walaupun dengan anggaran yang minim.
Selain itu, bantuan dan konektivitas dari pemerintah pusat dan provinsi untuk ikut membangun Klungkung juga terus dilakukan, dengan datangnya sejumlah kementerian ke Gumi Serombotan untuk ikut membangun di tengah pandemi. Salah satunya, pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang sudah dimulai tahun ini.
Pembangunan pelabuhan Segitiga Emas Pelabuhan Sampalan (di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), Pelabihan Bias Munjul (di Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), selain juga Pelabuhan Sanur (di Pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar Selatan) adalah salah satu cita-cita besar Bupati Suwirta di bidang infrastruktur. Pelabuhan itu akan menghubungkan Klungkung Daratan dengan kepulauan.
Di tahun 2020, pembangunan dua dari tiga pelabuhan penyeberangan, yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Gede dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, akhirnya direalisasikan atas dukungan dan koordinasi Gubernur Bali Wayan Koster dengan pemerintah pusat, yang mengucurkan dana APBN sebesar total Rp 196,3 miliar. Pelabuhan penyeberangan ini dikerjakan dengan sistem multiyears, selama dua tahun anggaran yakni 2020 dan 2021.
Untuk mendukung pengoperasian pelabuhan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peletakan batu pertama Pelabuhan Sampalan, 3 Agustus 2020 lalu, juga berjanji akan menggelontor bantuan kapal. Hal ini diharapkan dapat memperlancar akses penyeberangan dari maupun ke Nusa Penida.
Roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Suwirta tahun 2020 ini juga mencatat sederet prestasi dan penghargaan. Klungkung berhasil mengawinkan dua penghargaan bergengsi, masuk 10 besar daerah dengan kategori Perencanaan dan Pencapaian Daerah tingkat kabupaten dalam penyelenggaraan Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2020. Klungkung satu-satunya kabupaten di Bali yang menerima penghargaan itu dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Klungkung juga sabet penghargaan atas prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,2897 dan status kinerja sangat tinggi berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2018 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan setelah pemerintah pusat melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) atas kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung tahun 2019. Karena prestasi itu pula, Dana Insentif Daerah (DID) Klungkung tahun 2021 melonjak menjadi Rp 60 miliar.
Berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, Kabupaten Klungkung juga kembali mempertahankan opini ‘tertinggi’ Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk kelima kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2015. Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) tahun ini juga kembali menobatkan Klungkung sebagai Kabupaten Peduli HAM dengan nilai 84,39 (predikat Peduli). Penghargaan dalam pemenuhan hak dasar ini diraih Kabupaten Klungkung 6 kali berturut-turut sejak 2014.
Beragam inovasi dengan spirit ‘Gema Santi’ yang diciptakan untuk meningkatkan pelayanan publik, juga menjadi catatan di pemerintah pusat. Kemendagri kembali menganugerahkan penghargaan ‘Innovative Government Award (IGA) Tahun 2020’ kepada Klungkung, sebagai salah satu kabupaten kategori sangat inovatif dengan nilai skor indeks di atas 8.000 dan menempati peringkat ke-5 untuk kategori Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Inovasi tersebut, antara lain, bidang pengelolaan sampah melalui program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), bidang administrasi kependudukan melalui program Caling Tanduk, Bela Nanda, Kawi Smara, Predator, Pitra Bakti, Disdukcap Goers to School, Serdadu, dan Ceribel. Untuk bidang kesehatan, ada program Dorkesmas dan Kris (kring sehat), Inovasi Geni Yasanda, Pitra Jagra dan Santi Padu di RSUD Klungkung.
Ada pula inovasi Bima Juara di Dinas Pertanian, program Siada dan Klungkung Mesadu di Dinas Kominfo, inovasi Lokasiwa dan Pelana di Badan Kesbangpol, inovasi Gema Arca di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Untuk penanganan kebencanaan, ada Halo BPBD 23000. Ada inovasi Sirenbangda dari Baperlitbang dan inovasi Angkutan Siswa Gratis dari Dinas Perhubungan.
Sementara Dinas Kebudayaan meluncurkan program inovasi ‘Klungkung Menari’. Selanjutnya, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Klungkung gulisrkan inovasi Proaji (Program Layanan Antar Jemput Ijin). Sebaliknya, Dinas Pendidikan Klungkung gulirkan program dengan inovasi Bhakti Kumara Desa. Ada pula inovasi Yowana Gema Santi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung. *wan
1
Komentar