Tukang Parkir Temukan Orok Bayi Dalam Tas di Pantai Camplung
SINGARAJA, NusaBali
Warga Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dibuat geger dengan penemuan orok bayi di Pantai Camplung, tepatnya di depan Pura Segara Banyuasri, Selasa (29/12) siang sekitar pukul 12.00 Wita.
Orok bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh tukang parkir setempat sudah dalam kondisi tak bernyawa. Informasi yang dihimpun NusaBali, orok bayi tersebut pertama kali ditemukan tukang parkir bernama Ketut Putrayasa, 52, yang tengah berjaga di pinggir pantai. Awalnya, Putrayasa yang baru datang ini berjalan menyusuri pantai dengan maksud membersihkan sampah pada Selasa siang sekitar pukul 11.30 Wita.
Saat membersihkan sampah, Putrayasa yang asal Jalan Sudirman Gang VII, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini melihat tas plastik berwarna oranye mengambang sekitar 1 meter dari bibir pantai, tak jauh dari Pura Segara. Dia pun bergegas turun ke laut berusaha untuk mengambil tas yang awalnya dikira sampah itu.
Saat dibawa ke pinggir pantai, Putrayasa yang penasaran dengan isi tas tersebut kemudian mengecek isi tas. Betapa kagetnya dia setelah dicek, ternyata tas tersebut berisi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, lengkap dengan tali pusar dan ari-arinya. Temuan tersebut langsung dia laporkan ke pihak kepolisian.
Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Putu Sangging, 47, mengungkapkan, orok bayi tersebut ditemukan dalam kondisi dibungkus dengan celana berwarna hitam. Selain itu ada pula selembar celana berwarna krem dengan panjang selutut. Kedua celana tersebut diduga milik ibu bayi yang tega membuang bayi tersebut.
Saat ditemukan, tubuh bayi tersebut dalam kondisi berdarah. "Darahnya masih segar. Di ari-ari itu masih menempel darahnya. Kalau bayinya memang ada luka, mungkin terbentur karang. Di celana hitam itu juga ada bercak darah. Kalau di celana krem ada kotran warna hijau, mungkin kotoran dari bayinya," kata dia saat ditemui di lokasi kejadian.
Dia mengaku tak tahu pasti apakah semalam ada aktivitas mencurigakan di sekitar Pantai Camplung. "Saya tidak bisa memastikan apakah memang ada yang sengaja membuang bayi itu di pantai ini. Atau bisa jadi bayi itu dibuang di tempat lain, kemudian terseret arus lalu terdampar di pantai sini," tutur Sangging.
Sementara itu Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Made Santika mengatakan, usai menerima laporan penemuan orok bayi di Pantai Camplung, Tim Inafis dari Polres Buleleng serta tim Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mayat bayi tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Buleleng
Kompol Santika menyampaikan, hasil pemeriksaan awal menyebut bayi tersebut memiliki panjang sekitar 50 cm dengan berat badan sekitar 3 kg, dengan kondisi organ tubuh masih lengkap. Pada beberapa bagian tubuh dan bibir bayi ditemukan tanda-tanda lebam yang diduga akibat benturan. Tali pusar bayi sudah terpotong diduga tanpa adanya tindakan medis.
Dia mengatakan, masih dari hasil pemeriksaan awal, bayi tersebut diduga meninggal dunia sekitar 8 jam sebelum ditemukan. "Kelahiran bayi diperkirakan normal atau spontan (proses bukaan kelahiran lengkap), yang menandakan bahwa bayi tersebut sudah cukup umur untuk dilahirkan, yakni usia 9 bulan," bebernya saat dikonfirmasi terpisah.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembuang bayi tersebut dan siapa orangtua kandungnya. Beberapa orang saksi sudah dimintai keterangan untuk pengembangan. "Saat ini jenazah bayi tersebut telah dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut," pungkas Kompol Santika.*cr75
Saat membersihkan sampah, Putrayasa yang asal Jalan Sudirman Gang VII, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini melihat tas plastik berwarna oranye mengambang sekitar 1 meter dari bibir pantai, tak jauh dari Pura Segara. Dia pun bergegas turun ke laut berusaha untuk mengambil tas yang awalnya dikira sampah itu.
Saat dibawa ke pinggir pantai, Putrayasa yang penasaran dengan isi tas tersebut kemudian mengecek isi tas. Betapa kagetnya dia setelah dicek, ternyata tas tersebut berisi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, lengkap dengan tali pusar dan ari-arinya. Temuan tersebut langsung dia laporkan ke pihak kepolisian.
Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Putu Sangging, 47, mengungkapkan, orok bayi tersebut ditemukan dalam kondisi dibungkus dengan celana berwarna hitam. Selain itu ada pula selembar celana berwarna krem dengan panjang selutut. Kedua celana tersebut diduga milik ibu bayi yang tega membuang bayi tersebut.
Saat ditemukan, tubuh bayi tersebut dalam kondisi berdarah. "Darahnya masih segar. Di ari-ari itu masih menempel darahnya. Kalau bayinya memang ada luka, mungkin terbentur karang. Di celana hitam itu juga ada bercak darah. Kalau di celana krem ada kotran warna hijau, mungkin kotoran dari bayinya," kata dia saat ditemui di lokasi kejadian.
Dia mengaku tak tahu pasti apakah semalam ada aktivitas mencurigakan di sekitar Pantai Camplung. "Saya tidak bisa memastikan apakah memang ada yang sengaja membuang bayi itu di pantai ini. Atau bisa jadi bayi itu dibuang di tempat lain, kemudian terseret arus lalu terdampar di pantai sini," tutur Sangging.
Sementara itu Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Made Santika mengatakan, usai menerima laporan penemuan orok bayi di Pantai Camplung, Tim Inafis dari Polres Buleleng serta tim Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mayat bayi tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Buleleng
Kompol Santika menyampaikan, hasil pemeriksaan awal menyebut bayi tersebut memiliki panjang sekitar 50 cm dengan berat badan sekitar 3 kg, dengan kondisi organ tubuh masih lengkap. Pada beberapa bagian tubuh dan bibir bayi ditemukan tanda-tanda lebam yang diduga akibat benturan. Tali pusar bayi sudah terpotong diduga tanpa adanya tindakan medis.
Dia mengatakan, masih dari hasil pemeriksaan awal, bayi tersebut diduga meninggal dunia sekitar 8 jam sebelum ditemukan. "Kelahiran bayi diperkirakan normal atau spontan (proses bukaan kelahiran lengkap), yang menandakan bahwa bayi tersebut sudah cukup umur untuk dilahirkan, yakni usia 9 bulan," bebernya saat dikonfirmasi terpisah.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembuang bayi tersebut dan siapa orangtua kandungnya. Beberapa orang saksi sudah dimintai keterangan untuk pengembangan. "Saat ini jenazah bayi tersebut telah dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut," pungkas Kompol Santika.*cr75
Komentar