Ditemukan 5 Luka Mematikan di Area Dada, Polda Bentuk Tim Khusus
Pegawai Bank Mandiri Cabang Kuta Korban Pembunuhan Sadis Terkonfirmasi Positif Covid-19
Upacara pengabenan jenazah Ni Putu Widiastiti akan dilaksanakan di Setra Pura Dalem Alas Arum, Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati pada Wraspati Umanis Ugu, hari ini, dengan protokol kesehatan
DENPASAR, NusaBali
Pegawai Bank Mandiri Cabang Kuta, Badung, Ni Putu Widiastiti, 24, yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya kawasan Dusun Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Senin (28/12) pagi, terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara, berdasarkan hasil visum, ditemukan 5 luka mematikan di area dada korban. Polda Bali pun bentuk tim khusus untuk ungkap kasus iini.
Ihwal korban Ni Putu Widiastiti terkonfirmasi positif Covid-19 ini diungkapkan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (30/12). Disebutkan, pegawai bank korban pembunuhan ini positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (29/12) lalu. “Informasi dari RSUP Sanglah, hasil tes wsab terkonfirmasi positif Covid-19. Karenanya, jenazah korban hanya bisa dilakukan pemeriksaan luar, tidak bisa diotopsi,” papar Kombes Jansen.
Sedangkan paman korban, I Wayan Suwatra, juga membenarkan kabar bahwa keponakannya positif Covid-19. "Kabar ini kami dapatkan dari pihak rumah sakit. Berdasarkan uji swab, dikatakan positif Corona," ujar Wayan Suwatra saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di kediamannya di Banjar Pekuwudan, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Rabu kemarin.
Hanya saja, kedua orangtua korban, pasutri I Ketut Widia dan Ni Kadek Astiti, belum percaya hal tersebut. "Adik tiyang (Ketut Widia, Red) tidak bisa menerima. Sebagai orangtua tentu sangat sedih melihat anaknya seperti ini," terang Suwatra.
Upacara pengabenan jenazah Putu Widiastiti, kata Suwatra, akan dilaksanakan di Setra Pura Dalem Alas Arum, Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati pada Wraspati Umanis Ugu, Kamis (31/12) siang ini. "Ngaben dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tadi Satgas Covid-19 Desa sudah rembug tentang ini," papar Suwatra.
Teknisnya, kata Suwatra, jenazah korban Putu Widiastiti akan tetap aman dalam peti. "Ritual nyiramang layon di natah hanya simbolik. Peti tetap di Bale Dangin. Setelah prosesi di rumah selesai, peti diangkat oleh tim dengan APD lengkap langsung dibawa ambulans menuju setra," katanya sembari meminta mereka yang hendak melayat agar mematuhi protokol kesehatan.
Sedangkan Kelian Banjar Pekuwudan, Desa Sukawati, I Ketut Rai Suparsa, mengatakan pihaknya belum menerima informasi secara resmi terkait korban Putu Widiastiti terkonfirmasi positif Corona. Namun, pihak keluarga telah mengtahui hal tersebut. “Karena itu, prosesi pengabenan jenazah pegawai bank korban pembunuhan akan digelar dengan Protap protokol kesehatan,” kata Rai Suparsa saat dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan berdasarkan hasil visum, ditemukan 5 luka tusukan mematikan di area dada korban Putu Widiastiti. "Dokter menyimpulkan bahwa korban tewas akibat 25 luka tusukan. Ada 5 luka sangat mematikan pada area dada," tegas Kombes Jansen, Rabu kemarin.
Menurut Kombes Jansen, banyak kemungkinan terjadi dalam peristiwa tewasnya pegawai bank berusia 24 tahun, yang tinggal sendirian di rumahnya yang berlokasi di Jalan Kertanegara Gang Widura II Nomor 24 Denpasar Utara, kawasan Desa Ubung Kaja tersebut. Guna mempercepat pengungkapan kasus ini, Dit Reskrimum Polda Bali dan Sat Reskrim Polresta Denpasar telah membentuk tim khusus. Saat ini, tim khusus tersebut masih melakukan pengumpulan petunjuk.
"Kami sedang mendalami rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi. Selain itu, HP korban juga sedang diperiksa. Untuk mengetahui hasilnya, butuh waktu. Tunggu dua atau tiga hari lagi untuk mendapatkan hasil pemeriksaan HP korban," papar Kombes Jansen.
Kombes Jansen mengatakan sudah ada 6 saksi yang diperiksa dalam kasus pembunuhan pegawai bank ini, termasuk pacar korban, Gede Hara Yogi Suara. Diharapkan, informasi yang dikumpulkan dari keterangan para saksi bisa mengungkap kasus tersebut. Motor korban yang diduga hilang juga sedang ditelusuri.
"Meski jenazah tidak bisa diotopsi, bukan kendala untuk mengungkap kasus ini," katanya. Berdasarkan hasil olah TKP, kata Kombes Jansen, tidak ditemukan kerusakan pintu kamar korban. Selain itu, ditemukan sebilah pisau di Lantai II dekat palinggih. "Dugaannya, korban ditusuk menggunakan pisau yang ditemukan di dekat palinggih Lantai II rumah korban.”
Korban Ni Putu Widiastiti sendiri ditemukan tewas bersimbah darah di Lantai II rumahnya kawasan Jalan Kertanegara Gang Widura II Nomor 24 Denpasar Utara, 28 Desember 2020 pagi pukul 09.00 Wita. Korban ditemukan tewas mengenaskan dalam posisi telentang di atas kasur, kepalanya ke arah selatan, kedua tangan lurus di samping kiri dan kanan badan, sementara kedua kaki menggantung di tempat tidur. Saat ditemukan tak bernyawa, korban mengenakan celana pendek warna cok-lat dan bra warna putih. Ditemukan banyak luka tusuk di sekujur tubuh korban. Banyak pula bercak darah ditemukan di lantai kamar korban. *pol,nvi
Komentar