Petugas Kebersihan Merasa Terbantu
Tahun Baru Tanpa Pesta, Sampah di Ruang Publik Tak Meluber
Berbeda dengan tahun sebelumnya, DLHK bisa mengangkut sampah dua kali lipat dari biasanya, yakni bisa 1.800 ton per hari saat tahun baru.
DENPASAR, NusaBali
Pasca perayaan malam tahun baru biasanya menjadi hari yang cukup melelahkan bagi petugas kebersihan, sebab akan terjadi lonjakan volume sampah. Namun berbeda dengan perayaan tahun baru 2021 ini. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar merasa diringankan dengan tidak adanya peningkatan volume sampah yang signifikan. Hal ini terjadi karena adanya larangan pesta yang membuat kerumunan dan larangan membunyikan kembang api maupun petasan saat pergantian tahun.
Kasi Pengangkutan DLHK Kota Denpasar, Dewa Gede Oka Saputra, saat dihubungi, Jumat (1/1) mengungkapkan tahun baru ini tidak ada lonjakan sampah yang dibersihkan dan diangkut DLHK Kota Denpasar. Volume sampah yang diangkut nyaris sama seperti hari-hari biasanya, yakni berkisar 900 ton per hari. Hal ini akibat saat penyambutan tahun baru ruang publik di Kota Denpasar sepi.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, DLHK bisa mengangkut sampah dua kali lipat dari biasanya, yakni bisa 1.800 ton per hari saat tahun baru. "Sekarang lebih sedikit bahkan sama seperti hari biasanya. Itu sangat membantu petugas kebersihan karena tidak diberatkan seperti tahun sebelumnya," jelasnya.
Menurut Dewa Gede Oka, tahun sebelumnya yang membuat sampah bertambah dua kali lipat karena adanya sampah bekas kembang api, snack habis makan, botol minuman kemasan karena masyarakat merayakan di lapangan dan ruang publik lainnya. Tetapi saat ini yang membuat ringan, satupun tidak ada sampah-sampah tersebut yang berserakan.
Tahun ini DLHK tidak mengerahkan tenaga seperti tahun lalu sebanyak 1.500-1.800 tenaga untuk menyapu dan mengangkut sampah. Kali ini, tenaga yang bergerak hanya tenaga kebersihan yang seperti sehari-hari sebanyak 1.000 orang.
"Sekarang kami tidak terlalu banyak mengerahkan petugas, jumlahnya hanya yang sehari-hari saja," imbuhnya. Sedikitnya sampah yang dibersihkan menurut dia, sebagai dampak adanya imbauan dan surat Edaran Gubernur Bali yang melarang berkerumun dan membunyikan kembang api maupun petasan. Hal itu berkaitan dengan pandemi Covid-19 (Virus Corona) yang tengah mewabah saat ini. "Warga taat dengan imbauan dan surat edaran gubernur. Kami tentu saja merasa diringankan," kata Dewa Gede Oka. *mis
Pasca perayaan malam tahun baru biasanya menjadi hari yang cukup melelahkan bagi petugas kebersihan, sebab akan terjadi lonjakan volume sampah. Namun berbeda dengan perayaan tahun baru 2021 ini. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar merasa diringankan dengan tidak adanya peningkatan volume sampah yang signifikan. Hal ini terjadi karena adanya larangan pesta yang membuat kerumunan dan larangan membunyikan kembang api maupun petasan saat pergantian tahun.
Kasi Pengangkutan DLHK Kota Denpasar, Dewa Gede Oka Saputra, saat dihubungi, Jumat (1/1) mengungkapkan tahun baru ini tidak ada lonjakan sampah yang dibersihkan dan diangkut DLHK Kota Denpasar. Volume sampah yang diangkut nyaris sama seperti hari-hari biasanya, yakni berkisar 900 ton per hari. Hal ini akibat saat penyambutan tahun baru ruang publik di Kota Denpasar sepi.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, DLHK bisa mengangkut sampah dua kali lipat dari biasanya, yakni bisa 1.800 ton per hari saat tahun baru. "Sekarang lebih sedikit bahkan sama seperti hari biasanya. Itu sangat membantu petugas kebersihan karena tidak diberatkan seperti tahun sebelumnya," jelasnya.
Menurut Dewa Gede Oka, tahun sebelumnya yang membuat sampah bertambah dua kali lipat karena adanya sampah bekas kembang api, snack habis makan, botol minuman kemasan karena masyarakat merayakan di lapangan dan ruang publik lainnya. Tetapi saat ini yang membuat ringan, satupun tidak ada sampah-sampah tersebut yang berserakan.
Tahun ini DLHK tidak mengerahkan tenaga seperti tahun lalu sebanyak 1.500-1.800 tenaga untuk menyapu dan mengangkut sampah. Kali ini, tenaga yang bergerak hanya tenaga kebersihan yang seperti sehari-hari sebanyak 1.000 orang.
"Sekarang kami tidak terlalu banyak mengerahkan petugas, jumlahnya hanya yang sehari-hari saja," imbuhnya. Sedikitnya sampah yang dibersihkan menurut dia, sebagai dampak adanya imbauan dan surat Edaran Gubernur Bali yang melarang berkerumun dan membunyikan kembang api maupun petasan. Hal itu berkaitan dengan pandemi Covid-19 (Virus Corona) yang tengah mewabah saat ini. "Warga taat dengan imbauan dan surat edaran gubernur. Kami tentu saja merasa diringankan," kata Dewa Gede Oka. *mis
1
Komentar