Mampu Wujudkan Proyek Triliun di Tengah Pandemi Covid-19
Capaian Pemprov Bali 2020 di Bawah Kepemimpinan Gubernur Koster
DENPASAR, NusaBali
Meski dalam kondisi menurunnya kemampuan anggaran negara akibat pandemi Covid-19, Pemprov Bali bersama pemerintah pusat mampu merealisasikan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara yang strategis, fundamental, sekaligus monumental di Bali.
Di bawah Gubernur Wayan Koster, berbagai program infrastruktur bernilai triliunan rupiah bisa diboyong ke Bali tahun 2020. Sebagaimana disampaikan Gubernur Wayan Koster dalam pidato akhir tahun, Kamis (31/12) lalu, proyek infrastruktur dari pusat itu meliputi pertama, kelanjutan pembangunan Shortcut Titik 7-8 Jalur Utama Denpasar-Singaraja kawasan Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang akan dimulai tahun 2021.
Total anggaran pembebasan lahan untuk Shortcut Titik 7-8 sebesar Rp 193,5 miliar, bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Sedangkan pembangunan konstruksi Shortcut Titik 7-8 dengan anggaran sebesar Rp 95 miliar, bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR.
Kedua, mulai dilaksanakannya program pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur tahun 2020, yang akan tuntas pada 2022, dengan anggaran sebesar Rp 555 miliar dari APBN melalui Kementerian Perhubungan. Pelabuhan Segitiga Emas itu masing-masing Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan (senilai total Rp 376 miliar), Pelabuhan Bias Munjul di Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung (seni-lai Rp 97 miliar), dan Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung (senilai 82 miliar).
Ketiga, pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem yang telah dimulai dengan pembebasan lahan dengan total anggaran sebesar Rp 174 miliar bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Sedangkan pembangunan fisik Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih akan dilaksanakan mulai tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 784 miliar, yang masing-masing sebesar Rp 276 miliar bersumber dari APBD Se-mesta Berencana Provinsi Bali dan Rp 508 miliar dari APBN melalui Kementerian PUPR.
Keempat, pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, yang telah diawali dengan normalisasi Tukad Unda menggunakan anggaran sebesar Rp 270 miliar dari APBN Kementerian PUPR dan pembebasan lahan (Tahap I) dengan anggaran sebesar Rp 52 miliar dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Pembangunan akan dilanjutkan tahun 2021 hingga tuntas pada 2022, dengan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun bersumber dari pinjaman tanpa bunga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Penandatanganan Perjanjian Pinjaman PEN sudah dilaksanakan tanggal 28 Desember 2020 di Jakarta.
Kelima, melanjutkan program pembangunan Bendungan Sidan di beberapa desa bertetangga wilayah Kecamatan Kintamani (Bangli), Kecamatan Payangan (Gianyar) dan Kecamatan Petang (Badung), serta Bendungan Tamblang di empat desa bertetangga wilayah Kecamatan Sawan (Buleleng) dan Kecamatan Kubutambahan (Buleleng). Megaproyek Bendungan Sidan dan Bendungan Tamblang yang dimulai tahun 2020 dan ditarget tuntas pada 2022 mendatang ini menelan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun lebih bersumber dari APBN Kementerian PUPR.
Keenam, melanjutkan program pembangunan Pasar Sukawati di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar (Blok A, Blok B, dan Blok C), dengan total anggaran sebesar Rp 150 miliar, yang lebih bersumber dari APBN Kementerian PUPR.
Ketujuh, dimulainya renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar untuk venue utama pertandingan turnamen akbar sepakbola Piala Dunua U-20 (yang semula diagendakan tahun 2021, namun diundur ke 2023) dan 4 lapangan pendukung untuk latihan: Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Stadion Gelora Trisakti Legian-Kuta (Badung), dan Stadion Gelora Samudra Kuta (Badung). Renovasi stadion ini menelan anggaran sebesar Rp 152 miliar bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bali mendapat kehormatan dan kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan sepak bola tingkat dunia, bersama lima daerah lainnya di Indonesia," ujar Gubernur Koster.
Kedelapan, dimulainya pembangunan Pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), dengan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun bersumber dari PT Pelindo III dan APBN Kementerian BUMN. Pembangunan Pengembangan Pelabuhan Benoa direncanakan tuntas tahun 2023 mendatang.
Kesembilan, pengembangan Kapasitas Parkir Pesawat dan Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, yang ditarget selesai tahun 2022. Menurut Gubernur Koster, keberhasilan pembangunan infrastruktur dan penanganan dampak Covid-19 di Provinsi Bali ini berkat dukungan kebijakan kuat dari Presiden Jokowi beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju.
“Untuk itu, izinkan titiang (saya) menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya, sekaligus mendoakan agar Bapak Presiden beserta keluarga dan seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju dianugerahi kesehatan serta tuntunan dalam melaksanakan tugas membangun bangsa dan negara di tengah-tengah masa pandemi Covid-19," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa selama 2 tahun berjalan pemerintahannya di Bali masih fokus pada penyelesaian Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub), serta melaksanakan kebijakan prioritas bidang adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal yang diiringi dengan perbaikan kualitas lingkungan alam. Koster menegaskan, pada tahun ketiga pemerintahan di 2021 ini, akan mulai diisi dengan merancang arah kebijakan yang difokuskan pada pembangunan perekonomian, yaitu menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali antara pariwisata, pertanian termasuk kelautan, dan industri.
“Ini merupakan kebijakan strategis yang mendesak untuk dilaksanakan dalam upaya pemulihan dan penguatan perekonomian Bali ke depan. Ya, mengingat Bali memiliki potensi pertanian, kelautan, dan industri berbasis warisan tradisi dan budaya yang sangat unggul," terang matan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Koster menyebutkan, upaya tersebut dimulai dari mendesain kebijakan percepatan pengembangan perekonomian Bali secara progresif, dengan membentuk Kelompok Kerja Percepatan Program Tematik, yang meliputi pertama, pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Kedua, implementasi sistem pertanian organik menuju Bali pulau organik. Ketiga, pengembangan sumber daya kelautan. Keempat, imple-mentasi sistem perekonomian adat Bali. Kelima, industri dan teknologi kesehatan berbasis kearifan lokal Bali. Keenam, pembangunan industri branding Bali dari hulu sampai hilir. Ketujuh, pembangunan industri kreatif berbasis budaya branding Bali. Kedelapan, pengembangan industri mode/fashion berbasis budaya Bali. Kesembilan, pengembangan/penguatan/pemberdayaan UMKM dan koperasi produksi. Kesepuluh, pengembangan ekonomi digital 6.0 Kerthi Bali.
Koster mengingatkan, tahun 2020 yang disertai munculnya pandemi Covid-19 merupakan situasi dan kondisi yang sama sekali tidak pernah terbayangkan. Ini menjadi tahun penuh tantangan dan ujian berat sehingga memerlukan kesabaran revolusioner. "Angayubagia, atas paswecan Ida Bhatara Sasuhunan, Lelangit, dan leluhur sami, serta berkat adanya kerja sama, gotong-royong, secara bersinergi dan berkola-borasi, kita dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik," katanya.
Koster juga tiada henti meminta dukungan krama Bali ke depan. "Tahun 2021, kerja besar penuh tantangan menanti kita bersama. Terlebih lagi, sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Kondisi ini memerlukan dukungan serta komitmen kuat, tulus, lurus, dan keluhuran hati dari sameton krama Bali sareng sami, sesuai dengan swadharma masing-masing. Kita harus tetap semangat dan optimis mencari jalan keluar yang membuka harapan baru,” harap suami dari seniwati multitalenta Ni Putu Putri Suastini ini. *nat
Keenam, melanjutkan program pembangunan Pasar Sukawati di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar (Blok A, Blok B, dan Blok C), dengan total anggaran sebesar Rp 150 miliar, yang lebih bersumber dari APBN Kementerian PUPR.
Ketujuh, dimulainya renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar untuk venue utama pertandingan turnamen akbar sepakbola Piala Dunua U-20 (yang semula diagendakan tahun 2021, namun diundur ke 2023) dan 4 lapangan pendukung untuk latihan: Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Stadion Gelora Trisakti Legian-Kuta (Badung), dan Stadion Gelora Samudra Kuta (Badung). Renovasi stadion ini menelan anggaran sebesar Rp 152 miliar bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bali mendapat kehormatan dan kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan sepak bola tingkat dunia, bersama lima daerah lainnya di Indonesia," ujar Gubernur Koster.
Kedelapan, dimulainya pembangunan Pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), dengan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun bersumber dari PT Pelindo III dan APBN Kementerian BUMN. Pembangunan Pengembangan Pelabuhan Benoa direncanakan tuntas tahun 2023 mendatang.
Kesembilan, pengembangan Kapasitas Parkir Pesawat dan Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, yang ditarget selesai tahun 2022. Menurut Gubernur Koster, keberhasilan pembangunan infrastruktur dan penanganan dampak Covid-19 di Provinsi Bali ini berkat dukungan kebijakan kuat dari Presiden Jokowi beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju.
“Untuk itu, izinkan titiang (saya) menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya, sekaligus mendoakan agar Bapak Presiden beserta keluarga dan seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju dianugerahi kesehatan serta tuntunan dalam melaksanakan tugas membangun bangsa dan negara di tengah-tengah masa pandemi Covid-19," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa selama 2 tahun berjalan pemerintahannya di Bali masih fokus pada penyelesaian Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub), serta melaksanakan kebijakan prioritas bidang adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal yang diiringi dengan perbaikan kualitas lingkungan alam. Koster menegaskan, pada tahun ketiga pemerintahan di 2021 ini, akan mulai diisi dengan merancang arah kebijakan yang difokuskan pada pembangunan perekonomian, yaitu menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali antara pariwisata, pertanian termasuk kelautan, dan industri.
“Ini merupakan kebijakan strategis yang mendesak untuk dilaksanakan dalam upaya pemulihan dan penguatan perekonomian Bali ke depan. Ya, mengingat Bali memiliki potensi pertanian, kelautan, dan industri berbasis warisan tradisi dan budaya yang sangat unggul," terang matan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Koster menyebutkan, upaya tersebut dimulai dari mendesain kebijakan percepatan pengembangan perekonomian Bali secara progresif, dengan membentuk Kelompok Kerja Percepatan Program Tematik, yang meliputi pertama, pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Kedua, implementasi sistem pertanian organik menuju Bali pulau organik. Ketiga, pengembangan sumber daya kelautan. Keempat, imple-mentasi sistem perekonomian adat Bali. Kelima, industri dan teknologi kesehatan berbasis kearifan lokal Bali. Keenam, pembangunan industri branding Bali dari hulu sampai hilir. Ketujuh, pembangunan industri kreatif berbasis budaya branding Bali. Kedelapan, pengembangan industri mode/fashion berbasis budaya Bali. Kesembilan, pengembangan/penguatan/pemberdayaan UMKM dan koperasi produksi. Kesepuluh, pengembangan ekonomi digital 6.0 Kerthi Bali.
Koster mengingatkan, tahun 2020 yang disertai munculnya pandemi Covid-19 merupakan situasi dan kondisi yang sama sekali tidak pernah terbayangkan. Ini menjadi tahun penuh tantangan dan ujian berat sehingga memerlukan kesabaran revolusioner. "Angayubagia, atas paswecan Ida Bhatara Sasuhunan, Lelangit, dan leluhur sami, serta berkat adanya kerja sama, gotong-royong, secara bersinergi dan berkola-borasi, kita dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik," katanya.
Koster juga tiada henti meminta dukungan krama Bali ke depan. "Tahun 2021, kerja besar penuh tantangan menanti kita bersama. Terlebih lagi, sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Kondisi ini memerlukan dukungan serta komitmen kuat, tulus, lurus, dan keluhuran hati dari sameton krama Bali sareng sami, sesuai dengan swadharma masing-masing. Kita harus tetap semangat dan optimis mencari jalan keluar yang membuka harapan baru,” harap suami dari seniwati multitalenta Ni Putu Putri Suastini ini. *nat
1
Komentar