Ada Orang Tua Siswa Tidak Izinkan Anak Ikut PTM
BANGLI, NusaBali
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan perdana di Bangli, Senin (4/1). Para siswa hanya beberapa jam saja di sekolah. Ada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Salah satunya di SMPN 1 Bangli.
Kasek SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan untuk mengikuti PTM wajib ada izin dari orang tua siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan surat pernyataan. Di SMPN 1 Bangli ada sekitar 81 orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya untuk ikut PTM. “Sebelumnya para orang tua siswa menyetorkan pernyataan mengizinkan anak untuk mengikuti PTM. Dari 893 siswa, ada 81 siswa yang tidak diizinkan ikut PTM,” ungkap Widiana Sandhi.
Adapula orang tua siswa yang berkoordinasi dengan sekolah, sebelumnya tidak mengizinkan ikut PTM dan sekarang memperbolehkan anaknya sekolah. “Mungkin akan ada tambahan lagi siswa yang diizinkan mengikuti PTM,” duga Widiana Sandhi. Kasek asal Kelurahan Kawan ini mengatakan meski, tidak diizinkan ikut PTM, siswa yang bersangkutan tetap dilayani secara daring. Pembelajaran daring maupun PTM waktunya bersamaan. Sehingga materi yang diberikan sama dan tidak ada yang ketinggalan materi.
PTM di SMPN 1 Bangli berlangsung selama 3 jam dengan dua mata pelajaran yang diberikan. Mengoptimalkan pembelajaran, para siswa tidak banyak dibebani tugas melainkan lebih pada diskusi. “Siswa diberikan materi, dipelajari di rumah. Ketika mengikuti PTM apa yang menjadi persoalan itulah yang didiskusikan. Guru dalam hal ini menjadi fasilitator,” jelas Widiana Sandhi.
Widiana Sandhi mengatakan PTM di hari pertama berjalan lancar. “Kami harus memastikan setiap protap dijalankan, mulai dari siswa masuk kelas hingga bubaran sekolah,” ujarnya. Diakui, SMPN 1 Bangli terkendala air bersih. Ketika air PDAM debit kecil bahkan mati maka tidak bisa menerapkan cuci tangan pada air mengalir. “Hari ini air mengalir namun kecil, jadi perlu waktu lebih lama untuk membersihkan tangan,” sebutnya. Guna memastikan kondisi sekolah aman, begitu bubaran sekolah maka dilakukan penyemprotran disinfektan.
Terpisah, pelaksanaan PTM di SDN 2 Kawan berjalan lancar. Para siswa hanya 90 menit di sekoah. Menurut guru SDN 2 Kawan, I Wayan Pageh, siswa masuk kelas pukul 08.00 Wita. Di awal PTM diikuti siswa dengan nomor urut ganjil. Di SDN 2 Kawan ada 305 siswa, seluruhnya diizinkan mengikuti PTM oleh orang tua siswa. “Orang tua siswa mengizinkan dan dibuktikan dalam surat pernyataan,” ungkapnya. Sebelum PTM dilaksanakan telah dilakukan rapat bersama orang tua, pengawas, lurah, hingga kepala lingkungan. “Untuk dapat melaksanakan PTM, kami harus mendapat dukungan seluruh pihak,” jelas Wayan Pageh. *esa
Adapula orang tua siswa yang berkoordinasi dengan sekolah, sebelumnya tidak mengizinkan ikut PTM dan sekarang memperbolehkan anaknya sekolah. “Mungkin akan ada tambahan lagi siswa yang diizinkan mengikuti PTM,” duga Widiana Sandhi. Kasek asal Kelurahan Kawan ini mengatakan meski, tidak diizinkan ikut PTM, siswa yang bersangkutan tetap dilayani secara daring. Pembelajaran daring maupun PTM waktunya bersamaan. Sehingga materi yang diberikan sama dan tidak ada yang ketinggalan materi.
PTM di SMPN 1 Bangli berlangsung selama 3 jam dengan dua mata pelajaran yang diberikan. Mengoptimalkan pembelajaran, para siswa tidak banyak dibebani tugas melainkan lebih pada diskusi. “Siswa diberikan materi, dipelajari di rumah. Ketika mengikuti PTM apa yang menjadi persoalan itulah yang didiskusikan. Guru dalam hal ini menjadi fasilitator,” jelas Widiana Sandhi.
Widiana Sandhi mengatakan PTM di hari pertama berjalan lancar. “Kami harus memastikan setiap protap dijalankan, mulai dari siswa masuk kelas hingga bubaran sekolah,” ujarnya. Diakui, SMPN 1 Bangli terkendala air bersih. Ketika air PDAM debit kecil bahkan mati maka tidak bisa menerapkan cuci tangan pada air mengalir. “Hari ini air mengalir namun kecil, jadi perlu waktu lebih lama untuk membersihkan tangan,” sebutnya. Guna memastikan kondisi sekolah aman, begitu bubaran sekolah maka dilakukan penyemprotran disinfektan.
Terpisah, pelaksanaan PTM di SDN 2 Kawan berjalan lancar. Para siswa hanya 90 menit di sekoah. Menurut guru SDN 2 Kawan, I Wayan Pageh, siswa masuk kelas pukul 08.00 Wita. Di awal PTM diikuti siswa dengan nomor urut ganjil. Di SDN 2 Kawan ada 305 siswa, seluruhnya diizinkan mengikuti PTM oleh orang tua siswa. “Orang tua siswa mengizinkan dan dibuktikan dalam surat pernyataan,” ungkapnya. Sebelum PTM dilaksanakan telah dilakukan rapat bersama orang tua, pengawas, lurah, hingga kepala lingkungan. “Untuk dapat melaksanakan PTM, kami harus mendapat dukungan seluruh pihak,” jelas Wayan Pageh. *esa
1
Komentar