Serapan Otak Lemah, Terancam Tak Naik Kelas
Bocah asal Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung, Ni Kadek Ayu Melani Ratnadewi,8, dijenguk Kepala SD 3 Pikat Ni Ketut Warti, di rumahanya, Jumat (11/11) pagi.
Nasib Bocah Yatim Piatu, Ni Kadek Melani
SEMARAPURA, NusaBali
Kunjungan Kasek Warti itu mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung I Nyoman Mudarta, dan jajaran.
Dalam kunjungan itu terungkap, daya serap otak Melani terhadap pelajaran di kelas, lemah. Akibatnya, anak yang hanya diasuh kakek dan neneknya ini terancam tak naik kelas. Kata Warti, keseharian Melani di sekolah memang rajin, namun agak pendiam. Ketika belajar di kelas daya serapnya agak lemah. Kendati demikian karena dia masih di kelas bawah yakni kelas 1, 2 dan kelas 3, pihak sekolah membijaksanai agar bisa naik kelas. “Kami sudah menggelar rapat di sekolah, kalau dia tidak naik kelas kami khawatir dia berhenti sekolah,” terang Warti.
Namun, kata Warti, jika sudah memasuki kelas atas yakni 4, 5 dan kelas 6, tentu pihaknya akan tegas. Jika anak ini tidak bisa mengikuti materi pelajaran, maka sekolah akan menilai secara obyektif. Dia mengaku, khusus untuk Melani, pihak guru sudah membimbing secara khusus, namun belum berhasil. “Kami akan tetap berusaha maksimal, mudah-mudahan kemampuan Melani kian terasah,” harapnya.
Dalam kunjungan itu, Kadisdikpora Mudarta didampingi Kabid Dikdas Disdikpora I Made Sukada. Terkait keberadaan Melani, Mudarta akan mengusulkan SDN 3 Pikat, Desa Pikat, menjadi sekolah inklusi, agar bisa melayani siswa berkebutuhan khsusus. “Anak ini (Melani) memerlukan pengajaran khusus, karena sampai saat ini dia belum lancar membaca dan menulis,” ujar ujar Mudarta.
Menurut Mudarta, Melani kesulitan menerima pelajaran, karena beberapa faktor, antara lain lingkungan keluarga yang kurang mendukung. “Dorongan belajar untuk Melani dari pihak keluarga masih minim,” ujar Mudarta.
Tak hanya Melani, siswa yang memerlukan bimbingan khsusus di sekolah juga terdapat di kecamatan lainnya. Di Klungkung saat ini ada 2 SD inklusi yakni SDN 1 Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, dan SDN 2 Semarapura Kaja, Kecamatan/Kabupaten Klungkung. Disdikpora menargetkan kedepan bisa menyiapkan SD inklusi di semua kecamatan. “Kita masih dalam tahap pendataan, yang jelas SD 3 Pikat akan kita usulkan,” tegasnya.
Melani merupakan seorang bocah yatim piatu di Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung. Selain ditelantarkan oleh orang tuanya, bocah ini juga mengalami masalah kesehatan karena kekurangan gizi. Ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya, di sebuah rumah di Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Dawan, tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente. wa
1
Komentar