Gelar Lomba Virtual Membaca Puisi Bali Modern
Pandemi, Penyuluh Bahasa Bali Jaga Eksistensi
GIANYAR, NusaBali
Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar menggelar Lomba Virtual Membaca Puisi Bali Modern, Senin (4/1).
Lonba ini sebagai salah satu upaya menjaga eksistensi kegiatan penyuluh dalam masa pandemi. Ketua Panitia Pelaksana Lomba Virtual Made Wiadnyana SPd MPd menjelaskan, Lomba Virtual Membaca Puisi Bali Modern ini untuk mengembangkan kesusastraan Bali, khususnya sastra Bali modern.
Dia mengimbau generasi muda agar menyadari pentingnya bahasa, aksara, dan kesusastraan Bali dalam menjaga kebudayaan Bali. ‘’Lomba ini juga untuk memotivasi generasi muda agar berani menampilkan potensi yang dimiliki, sehingga menambah ketertarikan menekuni Kesusastraan Bali," jelasnya.
Puisi-puisi yang dilombakan merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap sastrawan Bali modern di Gianyar yaitu I Nyoman Manda dan I Made Sanggra. Dilengkapi dengan beberapa karya puisi Bali modern yang dituliskan oleh Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar.
Seluruh panitia berasal dari Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar. Para peserta lomba merupakan putra atau putri terbaik dari seluruh SMP di Kabupaten Gianyar sebagai wakil masing-masing sekolah. Kegiatan lomba sudah dilaksanakan 13 November - 31 Desember 2020. Pelaksanaan lomba dilaksanakan di rumah atau bebas ditentukan sendiri oleh peserta, video dikumpulkan pada panita dan dinilai oleh tim juri. "Hari ini (kemarin, Red), kami gelar penutupan dan penyerahan hadiah lomba di Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar. Penyerahan hadiah menghandirkan para pemenang, pendamping dan para juri," jelasnya.
Dalam kegiatan itu dibatasi hanya 25 orang. Pembatasan ini dilakukan untuk menjalankan aturan pemerintah yakni protokol kesehatan pengaturan jarak.
Wiadnyana mengaku sangat bahagia melihat antusias para peserta untuk mengikuti kegiatan lomba. Seluruh sekolah tingkat SMP ikut berpartisipasi. "Walaupun lomba ini dilaksanakan secara virtual, namun persiapan peserta sangat maksimal serta berkualitas. Banyak usaha dilakukan oleh masing-masing sekolah mulai dari pembinaan, pengeditan video bahkan ada yang sampai membuat opening video dengan melibatkan sekaa tabuh di sekolahnya," ungkapnya.
Hal itu menunjukan sekolah dan peserta tidak main-main atau tidak sekadar ikut berpartisipasi saja. Namun memang benar-benar ingin menunjukkan hasil yang maksimal. Selain itu rasa bangga pun muncul ketika masa pandemi seperti saat ini semangat rekan-rekan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar untuk mengadakan lomba virtual membaca puisi Bali modern tingkat SMP sangat besar. ‘’Bukan hanya panitia, namun seluruh rekan-rekan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar bekerjasama memberikan masukan dan motivasi demi berjalan lancarnya kegiatan lomba ini," ujarnya.
Salah seorang dari tiga juri, Dr Dra Anak Agung Sagung Mas Ruscitadewi, MFilH alias Mas Ruscita, yang juga maestro sastra Bali modern, sangat mengapresiasi kegiatan lomba membaca puisi Bali modern yang dilaksanakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar. Meskipun dilaksanakan secara virtual, namun dia melihat semangat para siswa dan upaya panitia dalam melestarikan dan menjaga eksistensi bahasa Bali pada saat masa pandemi patut diapresiasi. Penekanan terhadap wirasa atau penjiwaan pada saat membaca puisi sangat penting untuk diperhatikan oleh peserta karena semua puisi memiliki amanat masing-masing yang ingin disampaikan oleh penulis dengan karakter masing-masing karya.
Selaku juri, Mas Ruscita duduk bersama Ida Bagus Pawanasuta SPd MPd, Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten SPd MHum. Pemenang Juara I Ni Kadek Ayu Indah Pertiwi dari SMPN 3 Sukawati, Juara II Ni Kadek Thaly Titi Kasih dari SMPN 2 Sukawati, Juara III Ni Putu Bintang Santiari dari SMPN 3 Ubud dan Juara Favorit Ni Kadek Cintya Laksmi Devi. *nvi
1
Komentar