Karangasem Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Kasek SMPN 2 Selat dan Kasek SMPN 4 Amlapura berharap penundaan PTM hanya sementara.
AMLAPURA, NusaBali
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Karangasem diputuskan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Salah satu dasar pertimbangannya karena kasus positif Covid-19 di Karangasem cenderung naik. Penundaan pelaksanaan PTM diputuskan dalam rapat yang dipimpin Sekda Karangasem yang juga Sekretaris GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Karangasem I Ketut Sedana Merta di Aula Sabha Widya Praja Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura, Selasa (5/1).
Rapat dihadiri Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Gusti Ngurah Kartika, Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Asisten II Setda Karangasem I Made Suama, Kalak BPBD Ida Ketut Arimbawa, Kadis Perhubungan Ida Bagus Putu Suastika, Kabag Hukum I Komang Suarnata, Sekdis Disdikpora I Wayan Sarya, dan para kasek SD dan kasek SMP. Sekda I Ketut Sedana Merta mengingatkan, walau Disdikpora Karangasem menilai layak menggelar PTM atas seizin orang tua siswa, telah memenuhi syarat sesuai dapodik (data pokok pendidikan), dan fasilitas penunjang lainnya, GTPP memiliki pertimbangan lain menganggap belum layak maka PTM belum bisa dilaksanakan.
Apalagi kasus positif Covid-19 di Karangasem cenderung naik, itu menjadi pertimbangan utama GTPP. Bahkan delapan kecamatan di Karangasem semuanya ada kasus positif Covid-19. “Makanya PTM tunda dulu, tolong dimaklumi karena kasus Covid-19 naik, sehingga izin PTM dari GTPP belum bisa dikeluarkan,” jelas Ketut Sedana Merta. Awalnya, Karangasem hanya memiliki 11 pasien Covid-19 menjalani perawatan. Belakangan ini bertambah hingga jadi 41 kasus menjalani perawatan. Ketut Sedana Merta menegaskan, perlu cek riwayat penyakit peserta didik.
Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika mengakui kerumunan siswa sangat berisiko. PTM juga perlu dilakukan simulasi. Selama ini baru melakukan verifikasi di 26 SD dan 5 SMP yang menyatakan siap melaksanakan PTM. “Jika memang pertimbangan GTPP belum memungkinkan melaksanakan PTM, ya PJJ (pembelajaran jarah jauh) tetap dilaksanakan,” kata Gusti Ngurah Kartika. Selain perlu dukungan orang tua siswa, juga perlu dukungan masyarakat. Sebenarnya yang utama adalah kesehatan peserta didik dan tenaga pendidik. Kasek SMPN 2 Selat I Wayan Mustara dan Kasek SMPN 4 Amlapura I Wayan Rangki berharap agar penundaan PTM sifatnya sementara. “Mudah-mudahan tidak lama penundaan PTM itu, secara teknis kami sudah siap,” jelas Wayan Rangki. *k16
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Karangasem diputuskan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Salah satu dasar pertimbangannya karena kasus positif Covid-19 di Karangasem cenderung naik. Penundaan pelaksanaan PTM diputuskan dalam rapat yang dipimpin Sekda Karangasem yang juga Sekretaris GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Karangasem I Ketut Sedana Merta di Aula Sabha Widya Praja Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura, Selasa (5/1).
Rapat dihadiri Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Gusti Ngurah Kartika, Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Asisten II Setda Karangasem I Made Suama, Kalak BPBD Ida Ketut Arimbawa, Kadis Perhubungan Ida Bagus Putu Suastika, Kabag Hukum I Komang Suarnata, Sekdis Disdikpora I Wayan Sarya, dan para kasek SD dan kasek SMP. Sekda I Ketut Sedana Merta mengingatkan, walau Disdikpora Karangasem menilai layak menggelar PTM atas seizin orang tua siswa, telah memenuhi syarat sesuai dapodik (data pokok pendidikan), dan fasilitas penunjang lainnya, GTPP memiliki pertimbangan lain menganggap belum layak maka PTM belum bisa dilaksanakan.
Apalagi kasus positif Covid-19 di Karangasem cenderung naik, itu menjadi pertimbangan utama GTPP. Bahkan delapan kecamatan di Karangasem semuanya ada kasus positif Covid-19. “Makanya PTM tunda dulu, tolong dimaklumi karena kasus Covid-19 naik, sehingga izin PTM dari GTPP belum bisa dikeluarkan,” jelas Ketut Sedana Merta. Awalnya, Karangasem hanya memiliki 11 pasien Covid-19 menjalani perawatan. Belakangan ini bertambah hingga jadi 41 kasus menjalani perawatan. Ketut Sedana Merta menegaskan, perlu cek riwayat penyakit peserta didik.
Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika mengakui kerumunan siswa sangat berisiko. PTM juga perlu dilakukan simulasi. Selama ini baru melakukan verifikasi di 26 SD dan 5 SMP yang menyatakan siap melaksanakan PTM. “Jika memang pertimbangan GTPP belum memungkinkan melaksanakan PTM, ya PJJ (pembelajaran jarah jauh) tetap dilaksanakan,” kata Gusti Ngurah Kartika. Selain perlu dukungan orang tua siswa, juga perlu dukungan masyarakat. Sebenarnya yang utama adalah kesehatan peserta didik dan tenaga pendidik. Kasek SMPN 2 Selat I Wayan Mustara dan Kasek SMPN 4 Amlapura I Wayan Rangki berharap agar penundaan PTM sifatnya sementara. “Mudah-mudahan tidak lama penundaan PTM itu, secara teknis kami sudah siap,” jelas Wayan Rangki. *k16
Komentar