Warga Keluhkan Tanah Proyek Pasar Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Tanah sisa proyek revitalisasi Pasar Sukawati Blok C di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, meluber ke jalan raya. Sisa tanah menempel di permukaan jalan beraspal jadi butiran debu saat cuaca panas.
Sedangkan saat hujan, jalan jadi becek dan licin. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar. Keluhan diungkapkan para pedagang di sekitar proyek. "Kalau gak hujan, debu yang nempel beterbangan. Kalau hujan jadi coklat aspalnya. Licin," jelasnya, Selasa (5/1).
Menurut warga, debu tersebut berasal dari tumpahan tanah yang diangkut truk saat keluar dari lokasi proyek. "Kemungkinan tanah menempel pada ban truk, ketika truk jalan tanah-tanah terjatuh bercecer," ungkapnya.
Meski demikian, diakuinya kalau siang harinya ban-ban truk yang akan keluar dari proyek sudah dibersihkan.Tapi ia tidak mengetahui kalau malam hari. "Ini tanah-tanah menempel, besok aja ada lagi, saya tidak tau apakah malam hari ada pengangkutan atau tidak," ungkap pedagang yang enggan namanya dimediakan.
Dikatakannya, akibat debu yang berterbangan membuat baju yang di jual pedagang termasuk dirinya menjadi kotor. Selain itu juga mengganggu pernafasan. "Kadang mata selalu terkena juga. Pembeli pun merasa agak kurang nyaman, meski semua sudah pakai masker," jelasnya.
Para pedagang setemp berharap tanah-tanah yang menempel di jalan raya tersebut disemprot pada malam hari. Sehingga besok paginya tidak lagi ada debu-debu atau jalan licin hingga mengganggu pemakai jalan.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Pasar Sukawati merupakan proyek nasional hibah dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Gianyar. Kepala Dinas PUPR Gianyar I Wayan Karya saat di konfirmasi, mengatakan pengawasan proyek tersebut bukan di bawah PUPR kabupaten, melainkan dari Provinsi Bali. "Kegiatan tersebut dilaksanakan di bawah balai yang membidangi kegiatan fisik," ujarnya. *nvi
Menurut warga, debu tersebut berasal dari tumpahan tanah yang diangkut truk saat keluar dari lokasi proyek. "Kemungkinan tanah menempel pada ban truk, ketika truk jalan tanah-tanah terjatuh bercecer," ungkapnya.
Meski demikian, diakuinya kalau siang harinya ban-ban truk yang akan keluar dari proyek sudah dibersihkan.Tapi ia tidak mengetahui kalau malam hari. "Ini tanah-tanah menempel, besok aja ada lagi, saya tidak tau apakah malam hari ada pengangkutan atau tidak," ungkap pedagang yang enggan namanya dimediakan.
Dikatakannya, akibat debu yang berterbangan membuat baju yang di jual pedagang termasuk dirinya menjadi kotor. Selain itu juga mengganggu pernafasan. "Kadang mata selalu terkena juga. Pembeli pun merasa agak kurang nyaman, meski semua sudah pakai masker," jelasnya.
Para pedagang setemp berharap tanah-tanah yang menempel di jalan raya tersebut disemprot pada malam hari. Sehingga besok paginya tidak lagi ada debu-debu atau jalan licin hingga mengganggu pemakai jalan.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Pasar Sukawati merupakan proyek nasional hibah dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Gianyar. Kepala Dinas PUPR Gianyar I Wayan Karya saat di konfirmasi, mengatakan pengawasan proyek tersebut bukan di bawah PUPR kabupaten, melainkan dari Provinsi Bali. "Kegiatan tersebut dilaksanakan di bawah balai yang membidangi kegiatan fisik," ujarnya. *nvi
Komentar