Disketapang Rancang Skema Pemeliharaan Struktur Karang di Pesisir Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah kabupaten Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Disketapang) tengah merancang skema pemeliharaan puluhan ribu struktur terumbu karang di pesisir Buleleng.
Hal ini sebagai langkah lanjutan terhadap puluhan ribu struktur terumbu karang yang telah diterjunkan dalam program Indonesia Coral Reef Restoration (ICRG). Dalam program ICRG sedikitnya ada 16 ribu struktur karang calon rumah ikan sudah diturunkan di perairan di 6 desa yang ada di Buleleng pada akhir Desember 2020 lalu untuk konservasi. Kadis Ketapang Buleleng, Gede Melandrat mengungkapkan, pihaknya mulai menyusun program usulan pemeliharaan struktur terumbu karang sebagai langkah lanjutan.
Program usulan tersebut rencananya akan segera dikirim ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Mengingat proses pemeliharaan awal pasca penanaman struktur terumbu karang bakal taman laut seluas 7 hektar, harus segera dilakukan. "Ini tentunya harus didukung oleh proses pemeliharaan, jadi baru kami lakukan koordinasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (6/1) siang.
Dia mengatakan, aktivitas di pesisir pantai wilayah konservasi yang menjadi lokasi penanaman struktur terumbu karang tersebut akan mempengaruhi keberlangsungan struktur terumbu karang. Untuk itu, skema pemeliharaan struktur terumbu karang akan melibatkan masyarakat pesisir. "Karena apa yang dilakukan di pesisir pantai sangat rentan," sambungnya.
Gede Melandrat menyebutkan, terkait anggaran pemeliharaan struktur terumbu karang sejatinya sudah disiapkan oleh KKP RI. Pemerintah Daerah dalam hal ini Disketapang hanya perlu mengusulkan ke Pemerintah Pusat. Sebelum itu mesti diawali dengan kajian apa saja yang dibutuhkan dalam proses pemeliharaan struktur terumbu karang tersebut.
Pendataan sarana prasarana dan juga metode dalam proses pemeliharaan juga dilakukan. "Kami sudah siapkan kegiatan lanjutan yaitu pemeliharaan, baik didukung oleh sarana dan metode cara pemeliharaannya. Terkait metodenya sudah dilakukan Bimtek dan sarananya seperti kelengkapan penyelam dan sudah disiapkan. Kami hanya sebatas memfasilitasi," ujar dia.
Disketapang Buleleng juga merancang program pelatihan dan sertifikasi bagi para penyelam atau diver yang dibutuhkan selama proses pemeliharaan struktur terumbu karang. "Ini tentunya melibatkan para penyelam profesional, yang ditandai dengan sertifikasi penyelam. Harapannya akan lebih banyak lagi sertifikasi untuk penyelam, dan ini akan membantu mewujudkan destinasi wisata bahari di Buleleng," tandasnya.*m
Program usulan tersebut rencananya akan segera dikirim ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Mengingat proses pemeliharaan awal pasca penanaman struktur terumbu karang bakal taman laut seluas 7 hektar, harus segera dilakukan. "Ini tentunya harus didukung oleh proses pemeliharaan, jadi baru kami lakukan koordinasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (6/1) siang.
Dia mengatakan, aktivitas di pesisir pantai wilayah konservasi yang menjadi lokasi penanaman struktur terumbu karang tersebut akan mempengaruhi keberlangsungan struktur terumbu karang. Untuk itu, skema pemeliharaan struktur terumbu karang akan melibatkan masyarakat pesisir. "Karena apa yang dilakukan di pesisir pantai sangat rentan," sambungnya.
Gede Melandrat menyebutkan, terkait anggaran pemeliharaan struktur terumbu karang sejatinya sudah disiapkan oleh KKP RI. Pemerintah Daerah dalam hal ini Disketapang hanya perlu mengusulkan ke Pemerintah Pusat. Sebelum itu mesti diawali dengan kajian apa saja yang dibutuhkan dalam proses pemeliharaan struktur terumbu karang tersebut.
Pendataan sarana prasarana dan juga metode dalam proses pemeliharaan juga dilakukan. "Kami sudah siapkan kegiatan lanjutan yaitu pemeliharaan, baik didukung oleh sarana dan metode cara pemeliharaannya. Terkait metodenya sudah dilakukan Bimtek dan sarananya seperti kelengkapan penyelam dan sudah disiapkan. Kami hanya sebatas memfasilitasi," ujar dia.
Disketapang Buleleng juga merancang program pelatihan dan sertifikasi bagi para penyelam atau diver yang dibutuhkan selama proses pemeliharaan struktur terumbu karang. "Ini tentunya melibatkan para penyelam profesional, yang ditandai dengan sertifikasi penyelam. Harapannya akan lebih banyak lagi sertifikasi untuk penyelam, dan ini akan membantu mewujudkan destinasi wisata bahari di Buleleng," tandasnya.*m
Komentar