Desa Adat Bugbug Lakukan Roadshow, Sambangi Krama di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Desa Adat Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem melakukan roadshow menyambangi sejumlah kramanya yang tergabung dalam Ikatan Warga Bugbug (IWB) di Buleleng, khususnya di Kota Singaraja, Rabu (6/1).
Pada roadshow kali pertama tersebut, Pengurus Desa Adat Bugbug menggelar pertemuan secara terbatas. Dalam pertemuan yang digelar di Wantilan Ida Gede Sakti, Lingkungan Kebonsari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini, Pengurus Desa Adat Bugbug menyerap aspirasi krama Desa Adat Bugbug yang berada di perantauan. Tujuannya menjalin komunikasi dalam upaya pembangunan Desa Adat Bugbug.
Kelian Desa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengatakan, momentum pertemuan yang digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ini merupakan program awal setelah dirinya terpilih sebagai Kelian Desa Adat Bugbug masa bhakti 2020-2025. Pertemuan digelar untuk melakukan sosialisasi keberadaan krama Desa Adat Bugbug.
"Kami sampaikan Desa Adat Bugbug yang sekarang ini sedang kami bangun. Upacara-upacara yang akan lakukan dalam waktu dekat seperti ngenteg linggih wajib juga harus diketahui krama karena masih ada keterikatan hubungan. Dan yang terpenting adalah hubungan silahturahmi antara adat dengan krama di sini tidak boleh lepas," tutur dia.
Pria yang juga tercatat sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP ini menyampaikan, ajang roadshow yang dilakukan menyasar kantong-kantong krama Desa Adat Bugbug yang ada di Bali. Ini dilakukan dalam upaya menjalankan program kerja Desa Adat Bugbug disamping untuk menyerap keinginan krama yang tersebar di perantauan.
"Kami sampaikan dalam pertemuan, potensi yang dimilki Desa Adat Bugbug. Pertemuan dengan krama perantauan ini akan kami lakukan bertahap ke seluruh Bali untuk sekaligus menyerap aspirasi dari krama di perantauan," tambah Nyoman Purwa Ngurah Arsana yang notabene tokoh Jro Kanginan, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug ini.
Hal senada diungkapkan Ketua Ikatan Warga Bugbug (IWB) di Kabupaten Buleleng, Gede Wisnaya Wisna. Dia menyebutkan, pertemuan yang dilakukan Desa Adat Bugbug ini memberikan perhatian secara khusus kepada krama desa adat yang berada di perantauan. Termasuk pelibatan peran serta IWB dalam setiap kegiatan adat.
"Pertemuan yang kami lakukan ini, bagaimana Desa Adat tetap memperhatian kramanya yang ada di perantauan, khususnya di Buleleng. Kami juga mendengar rencana merevisi awig-awig Desa Adat. Kami ingin ada keterkaitan antara desa dengan kramanya, sehingga keberadaan kami di IWB dimasukan ke dalam awig-awig," katanya.
Pria yang juga anggota Komisi I DPRD Kabupaten Buleleng ini menyebutkan, dalam pertemuan dengan puluhan krama IWB ini dilakukan dialog untuk merumuskan sejumlah program. Termasuk memaparkan kondisi Desa Adat Bugbug serta potensi pengembangan pariwisata di sana, di antaranya Pantai Candidasa dan Virgin Beach.*m
Kelian Desa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengatakan, momentum pertemuan yang digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ini merupakan program awal setelah dirinya terpilih sebagai Kelian Desa Adat Bugbug masa bhakti 2020-2025. Pertemuan digelar untuk melakukan sosialisasi keberadaan krama Desa Adat Bugbug.
"Kami sampaikan Desa Adat Bugbug yang sekarang ini sedang kami bangun. Upacara-upacara yang akan lakukan dalam waktu dekat seperti ngenteg linggih wajib juga harus diketahui krama karena masih ada keterikatan hubungan. Dan yang terpenting adalah hubungan silahturahmi antara adat dengan krama di sini tidak boleh lepas," tutur dia.
Pria yang juga tercatat sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP ini menyampaikan, ajang roadshow yang dilakukan menyasar kantong-kantong krama Desa Adat Bugbug yang ada di Bali. Ini dilakukan dalam upaya menjalankan program kerja Desa Adat Bugbug disamping untuk menyerap keinginan krama yang tersebar di perantauan.
"Kami sampaikan dalam pertemuan, potensi yang dimilki Desa Adat Bugbug. Pertemuan dengan krama perantauan ini akan kami lakukan bertahap ke seluruh Bali untuk sekaligus menyerap aspirasi dari krama di perantauan," tambah Nyoman Purwa Ngurah Arsana yang notabene tokoh Jro Kanginan, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug ini.
Hal senada diungkapkan Ketua Ikatan Warga Bugbug (IWB) di Kabupaten Buleleng, Gede Wisnaya Wisna. Dia menyebutkan, pertemuan yang dilakukan Desa Adat Bugbug ini memberikan perhatian secara khusus kepada krama desa adat yang berada di perantauan. Termasuk pelibatan peran serta IWB dalam setiap kegiatan adat.
"Pertemuan yang kami lakukan ini, bagaimana Desa Adat tetap memperhatian kramanya yang ada di perantauan, khususnya di Buleleng. Kami juga mendengar rencana merevisi awig-awig Desa Adat. Kami ingin ada keterkaitan antara desa dengan kramanya, sehingga keberadaan kami di IWB dimasukan ke dalam awig-awig," katanya.
Pria yang juga anggota Komisi I DPRD Kabupaten Buleleng ini menyebutkan, dalam pertemuan dengan puluhan krama IWB ini dilakukan dialog untuk merumuskan sejumlah program. Termasuk memaparkan kondisi Desa Adat Bugbug serta potensi pengembangan pariwisata di sana, di antaranya Pantai Candidasa dan Virgin Beach.*m
Komentar