Jalan Masuk Desa Perean Tengah Tertutup Sampah
Longsor dipicu kebiasaan para pedagang dan warga masyarakat buang sampah di tebing belakang pasar.
TABANAN, NusaBali
Tumpukan sampah yang menggunung di belakang Pasar Desa Perean, tepatnya di Banjar Kukub, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan, longsor, Sabtu (12/11) malam. Akibatnya, sampah yang longsor menggunung dan menutupi jalan. Sampah bercampur tanah setinggi dua meter dengan panjan 10 meter itu membuat akses menuju Desa Perean Kangin dan Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan lumpuh akibat tertutup sampah.
Perbekel Desa Perean Tengah, I Made Sarta, saat dikonfirmasi menduga tumpukan sampah di Pasar Desa Perean itu longsor sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, kawasan Perean dan sekitarnya diguyur hujan deras. Dikatakan, para pedagang di pasar dan warga sekitar punya kebiasaan buruk buang sampah sembarangan di tebing belakang pasar. “Sudah pembuangan sampah permanen, tapi warga masih saja buang sampah di tebing belakang pasar,” keluh Sarta, Minggu (13/11).
Mantan Caleg PDIP untuk DPRD Tabanan pada Pileg 2014 ini menambahkan, sampah yang longsor sempat membuat akses jalan menuju Desa Perean Tengah tertutup. Di timur pasar ini ada SD, SMPN 2 Baturiti, dan SMK Restu Muning. Jalur ini juga tembus di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga. Sementara warga Desa Perean Tengah, yang mau keluar desa bisa mencari jalur alternatif via Banjar Tuka, Desa Perean.
Minggu pagi, sampah yang menggunung sudah terurai dengan meminggirkan sampah menggunakan alat berat. “Kami sewa alat berat untuk pindahkan sampah,” terang Sarta, perbekel yang terpilih secara aklamasi untuk periode kedua ini. Diakui, memindahkan sampah ke pinggir jalan agar jalur bisa dilalui sepeda motor. Sarta mengaku sudah melaksanakan rembuk dengan Camat Baturiti, Bendesa Adat, BPBD Tabanan serta Kelian Dinas untuk mengatasi tumpukan sampah. “Besok (hari ini) kami minta bantuan DKP Tabanan untuk angkut sampah agar tidak longsor lagi,” imbuhnya.
Sementara Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita mengaku menurunkan 6 petugas ke lapangan untuk membantu membersihkan jalan dari tumpukan sampah. Pihaknya mengaku tak bisa gunakan alat manual untuk evakuasi sampah. “Pihak desa sewa alat berat. Saat ini akses jalan sudah bisa dilalui, hanya saja sampah masih terkumpul di pinggir jalan,” jelasnya. Diakui, pihak desa punya rencana minta bantuan DKP Tabanan untuk angkut sampah di lokasi longsor. cr61
Perbekel Desa Perean Tengah, I Made Sarta, saat dikonfirmasi menduga tumpukan sampah di Pasar Desa Perean itu longsor sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, kawasan Perean dan sekitarnya diguyur hujan deras. Dikatakan, para pedagang di pasar dan warga sekitar punya kebiasaan buruk buang sampah sembarangan di tebing belakang pasar. “Sudah pembuangan sampah permanen, tapi warga masih saja buang sampah di tebing belakang pasar,” keluh Sarta, Minggu (13/11).
Mantan Caleg PDIP untuk DPRD Tabanan pada Pileg 2014 ini menambahkan, sampah yang longsor sempat membuat akses jalan menuju Desa Perean Tengah tertutup. Di timur pasar ini ada SD, SMPN 2 Baturiti, dan SMK Restu Muning. Jalur ini juga tembus di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga. Sementara warga Desa Perean Tengah, yang mau keluar desa bisa mencari jalur alternatif via Banjar Tuka, Desa Perean.
Minggu pagi, sampah yang menggunung sudah terurai dengan meminggirkan sampah menggunakan alat berat. “Kami sewa alat berat untuk pindahkan sampah,” terang Sarta, perbekel yang terpilih secara aklamasi untuk periode kedua ini. Diakui, memindahkan sampah ke pinggir jalan agar jalur bisa dilalui sepeda motor. Sarta mengaku sudah melaksanakan rembuk dengan Camat Baturiti, Bendesa Adat, BPBD Tabanan serta Kelian Dinas untuk mengatasi tumpukan sampah. “Besok (hari ini) kami minta bantuan DKP Tabanan untuk angkut sampah agar tidak longsor lagi,” imbuhnya.
Sementara Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita mengaku menurunkan 6 petugas ke lapangan untuk membantu membersihkan jalan dari tumpukan sampah. Pihaknya mengaku tak bisa gunakan alat manual untuk evakuasi sampah. “Pihak desa sewa alat berat. Saat ini akses jalan sudah bisa dilalui, hanya saja sampah masih terkumpul di pinggir jalan,” jelasnya. Diakui, pihak desa punya rencana minta bantuan DKP Tabanan untuk angkut sampah di lokasi longsor. cr61
Komentar