PAD Denpasar 2020 Masih Mampu Lampaui Target
Tapi Jauh di Bawah PAD di Tahun 2019 Sebelum Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar tahun 2020 diklaim melebihi target sebesar 11,66 persen.
Capaian tersebut diperoleh karena ditunjang oleh perekonomian di perkotaan yang masih tetap berlangsung meski di tengah pandemi Covid-19 (Virus Corona) ketimbang pendapatan dari sektor pariwisata yang sudah anjlok. Namun total PAD yang diraih di tahun 2020 jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 lalu saat sebelum pandemi Covid-19.
Asisten III Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Edy Mulia saat dihubungi, Minggu (10/1) mengungkapkan target pendapatan di tahun 2020 karena Covid-19 otomatis diturunkan menjadi Rp 654.920.213.449. Dengan penurunan tersebut, akhir tahun 2020 pendapatan yang dicapai Pemkot Denpasar sebesar Rp 731.254.923.795 atau mampu melebihi target sebesar 11,66 persen.
Kata Edy Mulia capaian tersebut jauh dari capaian 2019 lalu sebesar Rp 1.010.779.481.697 dari target sebesar Rp 850 miliar. “Capaian sekarang memang jauh sekali, tahun 2019 capaiannya hingga Rp 1 triliun. Tapi sekarang bisa dibilang turun karena situasinya seperti ini ya kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pendapatan Kota Denpasar masih bisa terkejar dari target 2020. Bahkan capaian lebih dari target, hal itu karena sektor perekonomian perkotaan di Kota Denpasar masih berjalan dan mampu menunjang pendapatan yang selama ini down karena pandemi. Sektor perekonomian di dalam kota seperti mall, tempat makan siap saji berjaringan dan tempat makan besar lainnya seperti restaurant dalam kota masih beroperasi seperti biasa walaupun pendapatan menurun.
Namun, mereka masih bisa bertahan karena masyarakat Kota Denpasar masih mengutamakan membeli makanan setiap kali datang dan keliling Kota Denpasar. “Mall dan tempat makan siap saji besar di Denpasar masih buka, jadi perekonomian tetap jalan walaupun ada penurunan,” jelas Edy Mulia.
Berbeda dengan kawasan pariwisata di Sanur yang benar-benar masih terpuruk imbas dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan wisatawan tidak bisa datang ke Bali khususnya Denpasar. Hal itu menjadi dampak cukup tinggi karena pendapatan dari sector pariwisata di Denpasar sebesar 30-40 persennya.
Kendati perekonomian masih lesu, Edy Mulia mengatakan target capaian PAD tahun 2021 naik sedikit dari tahun 2020, yakni sebesar Rp 657 miliar. “Kami targetkan naik lagi sedikit sekitar Rp 2 miliar lebih. Jadi kami belum berani terlalu los memasang target karena keadaan masih seperti ini. Tapi kami optmis tahun 2021 perekonomian perlahan bisa bangkit lagi,” tandasnya. *mis
Asisten III Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Edy Mulia saat dihubungi, Minggu (10/1) mengungkapkan target pendapatan di tahun 2020 karena Covid-19 otomatis diturunkan menjadi Rp 654.920.213.449. Dengan penurunan tersebut, akhir tahun 2020 pendapatan yang dicapai Pemkot Denpasar sebesar Rp 731.254.923.795 atau mampu melebihi target sebesar 11,66 persen.
Kata Edy Mulia capaian tersebut jauh dari capaian 2019 lalu sebesar Rp 1.010.779.481.697 dari target sebesar Rp 850 miliar. “Capaian sekarang memang jauh sekali, tahun 2019 capaiannya hingga Rp 1 triliun. Tapi sekarang bisa dibilang turun karena situasinya seperti ini ya kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pendapatan Kota Denpasar masih bisa terkejar dari target 2020. Bahkan capaian lebih dari target, hal itu karena sektor perekonomian perkotaan di Kota Denpasar masih berjalan dan mampu menunjang pendapatan yang selama ini down karena pandemi. Sektor perekonomian di dalam kota seperti mall, tempat makan siap saji berjaringan dan tempat makan besar lainnya seperti restaurant dalam kota masih beroperasi seperti biasa walaupun pendapatan menurun.
Namun, mereka masih bisa bertahan karena masyarakat Kota Denpasar masih mengutamakan membeli makanan setiap kali datang dan keliling Kota Denpasar. “Mall dan tempat makan siap saji besar di Denpasar masih buka, jadi perekonomian tetap jalan walaupun ada penurunan,” jelas Edy Mulia.
Berbeda dengan kawasan pariwisata di Sanur yang benar-benar masih terpuruk imbas dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan wisatawan tidak bisa datang ke Bali khususnya Denpasar. Hal itu menjadi dampak cukup tinggi karena pendapatan dari sector pariwisata di Denpasar sebesar 30-40 persennya.
Kendati perekonomian masih lesu, Edy Mulia mengatakan target capaian PAD tahun 2021 naik sedikit dari tahun 2020, yakni sebesar Rp 657 miliar. “Kami targetkan naik lagi sedikit sekitar Rp 2 miliar lebih. Jadi kami belum berani terlalu los memasang target karena keadaan masih seperti ini. Tapi kami optmis tahun 2021 perekonomian perlahan bisa bangkit lagi,” tandasnya. *mis
1
Komentar