nusabali

Pandemi, Sewa Jukung Ikut Sepi

  • www.nusabali.com-pandemi-sewa-jukung-ikut-sepi

GIANYAR, NusaBali
Perairan Pantai Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, tak hanya jadi kawasan tangkap ikan nelayan.

Pantai ini juga cukup dinikmati para pemancing ikan non nelayan. Pemancing tak hanya di pesisir, banyak juga pemancing ikan dengan menyewa jukung agar bisa menangkap ikan di laut agak di tengah.

Satu jukung biasa disewa kisaran Rp 350.000 - Rp 400.000. Hanya saja, sejak pandemi aktivitas sewa jukung ini ikut sepi. "Sebelum ada virus Covid-19, dalam seminggu satu jukung bisa 3 kali berangkat ngajak pemancing. Sekarang sepi, paling hanya hari minggu. Itu pun hanya satu sampai dua perahu yang jalan," jelas salah seorang nelayan I Ketut Gede,60, anggota KUB Nelayan Merta Segara, Minggu (10/1) pagi.

Dijelaskan, pemancing yang menyewa jukung berasal dari warga lokal Gianyar. Pemancing biasanya datang berempat atau berlima. "Biasanya naik pukul 09.00 Wita, baliknya siang pukul 13.00 Wita. Ada juga yang sampai sore, tergantung tangkapan," jelas Ketut Gede, warga asli Banjar/Desa Saba ini.

Harga sewa, ditentukan oleh jauh-dekat sasaran mancing. "Kalau masih kisaran puluhan meter biasanya Rp 350.000. Tapi kalau agak ke tengah sampai kedalaman ratusan meter itu kena Rp 400.000," imbuhnya. Jenis ikan yang mencari incaran pemancing yakni lemuru. Sedangkan para nelayan, dominan menjaring udang lobster. Setiap kali mengangkat jaringan, nelayan minimal bisa mendapatkan 1 kg Udang. Maksimal 6 kilogram. "Kami jual ke pengepul," imbuhnya yang sudah 40 tahun jadi nelayan ini. Menurut Ketut Gede, hasil tangkapan ikan musim hujan saat ini lebih sedikit dan kecil-kecil. "Jelang Nyepi biasanya ikan lebih melimpah," ujarnya sembari merapikan jala. *nvi

Komentar