PT Didorong Lahirkan Wirausaha Muda
Pemenang kompetisi bagi wirausaha pemula (start up) akan dikirim ke Inggris untuk mematangkan teknologi agar menjadi industri.
Menristekdikti Minta Pengembangan Inkubasi Bisnis Teknologi
DENPASAR, NusaBali
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhamad Nasir meminta semua perguruan tinggi (PT) di Indonesia menciptakan wirausaha muda dengan mengembangkan inkubasi bisnis teknologi (IBT).
"Saya mendorong semua perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menciptakan wirausaha muda dengan mengembangkan inkubasi bisnis teknologi di kampus masing-masing," kata Muhamad Nasir, saat bertatap muka dengan rektor/pimpinan penguruan tinggi di Bali, di STMIK Primakara Denpasar, Jumat (11/11).
Menurut Nasir, perguruan tinggi yang telah memiliki IBT, setiap tahunnya bisa mengikuti kompetisi. Pemenangnya akan diberikan dana untuk pengembangan agar menjadi industri. Pemenang kompetisi bagi wirausaha pemula (start up) juga akan dikirim ke Inggris untuk mematangkan teknologi agar menjadi industri.
"Pemerintah sangat mengharapkan kepada perguruan tinggi mengembangkan IBT, sehingga semuanya bisa menamatkan mahasiswa yang memiliki keahlian, agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti memuji keberhasilan STMIK Primakara Denpasar dalam pengembangan wirausaha muda berbasis IBT. Bahkan dalam kompetisi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia, Primakara menempati urutan kedua. "Sedangkan untuk kompetisi IBT setingkat perguruan tinggi swasta, STMIK Primakara menempati posisi nomor satu. Ini kemajuan STMIK luar biasa, baru berdiri tiga tahun sudah bisa membangun IBT dan mengalahkan perguruan tinggi yang berdiri dua puluh tahun silam," ujar Muhamad Nasir.
Ketua Kopertis Wilayah VIII Bali-Nusra, Prof Dr Nengah Dasi Astawa mengatakan, pihaknya sejalan dengan harapan Menrestikdikti kepada perguruan tinggi agar mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal dan memiliki keahlian khusus. "Kami ajak PTS (perguruan tinggi swasta) untuk meniru apa yang telah dilakukan di STMIK Primakara. Primakara ini menjadi role model (panutan) kita dalam hal pengembangan inkubasi bisnis. Kedepan kami akan perbanyak inkubator bisnis di kampus, akan kita tularkan ke perguruan tinggi lainnya, agar lebih baik secara kuantitatif dan kualitatif, bisa menciptakan karya-karya yang inovatif," ujar Dasi.
Ketua STMIK Primakara, Putu Agus Swastika mengatakan, sejak berdirinya, Kampus Primakara sudah diarahkan untuk menjadi entrepreneur kampus dengan membuat inkubasi bisnis teknologi. "Ternyata ini sejalan dengan program pemerintah. Setiap tahun kita selalu mengirim start up untuk mengikuti kompetisi. Ini sejalan dengan visi Primakara untuk menciptakan lulusan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pencari pekerjaan," ujarnya. isu
DENPASAR, NusaBali
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhamad Nasir meminta semua perguruan tinggi (PT) di Indonesia menciptakan wirausaha muda dengan mengembangkan inkubasi bisnis teknologi (IBT).
"Saya mendorong semua perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menciptakan wirausaha muda dengan mengembangkan inkubasi bisnis teknologi di kampus masing-masing," kata Muhamad Nasir, saat bertatap muka dengan rektor/pimpinan penguruan tinggi di Bali, di STMIK Primakara Denpasar, Jumat (11/11).
Menurut Nasir, perguruan tinggi yang telah memiliki IBT, setiap tahunnya bisa mengikuti kompetisi. Pemenangnya akan diberikan dana untuk pengembangan agar menjadi industri. Pemenang kompetisi bagi wirausaha pemula (start up) juga akan dikirim ke Inggris untuk mematangkan teknologi agar menjadi industri.
"Pemerintah sangat mengharapkan kepada perguruan tinggi mengembangkan IBT, sehingga semuanya bisa menamatkan mahasiswa yang memiliki keahlian, agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti memuji keberhasilan STMIK Primakara Denpasar dalam pengembangan wirausaha muda berbasis IBT. Bahkan dalam kompetisi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia, Primakara menempati urutan kedua. "Sedangkan untuk kompetisi IBT setingkat perguruan tinggi swasta, STMIK Primakara menempati posisi nomor satu. Ini kemajuan STMIK luar biasa, baru berdiri tiga tahun sudah bisa membangun IBT dan mengalahkan perguruan tinggi yang berdiri dua puluh tahun silam," ujar Muhamad Nasir.
Ketua Kopertis Wilayah VIII Bali-Nusra, Prof Dr Nengah Dasi Astawa mengatakan, pihaknya sejalan dengan harapan Menrestikdikti kepada perguruan tinggi agar mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal dan memiliki keahlian khusus. "Kami ajak PTS (perguruan tinggi swasta) untuk meniru apa yang telah dilakukan di STMIK Primakara. Primakara ini menjadi role model (panutan) kita dalam hal pengembangan inkubasi bisnis. Kedepan kami akan perbanyak inkubator bisnis di kampus, akan kita tularkan ke perguruan tinggi lainnya, agar lebih baik secara kuantitatif dan kualitatif, bisa menciptakan karya-karya yang inovatif," ujar Dasi.
Ketua STMIK Primakara, Putu Agus Swastika mengatakan, sejak berdirinya, Kampus Primakara sudah diarahkan untuk menjadi entrepreneur kampus dengan membuat inkubasi bisnis teknologi. "Ternyata ini sejalan dengan program pemerintah. Setiap tahun kita selalu mengirim start up untuk mengikuti kompetisi. Ini sejalan dengan visi Primakara untuk menciptakan lulusan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pencari pekerjaan," ujarnya. isu
1
Komentar