Rawan Celaka, Jalur Bedugul Diwaspadai
Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul termasuk ‘jalur merah’ karena kondisi geografis yang menyebabkan musibah kecelakaan.
SINGARAJA, NusaBali
Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul, merupakan salah satu akses yang bergolong membahayakan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang selama setahun ini. Bahkan kecelakaan lalu lintas di jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul rutin terjadi setiap tahunnya.
Di tahun 2016 ini saja per November sudah ada lima kecelakaan besar yang terjadi di jalur maut ini. Meski tidak ada korban nyawa, sebagian besar korbannya adalah kendaraan roda empat ke atas. Seperti kendaraan pribadi hingga truk pengangkut barang. Bahkan belum genap sebulan truk pengangkut air mineral yang melaju dari arah Denpasar menuju SIngaraja, akhir Oktober lalu terjun ke jurang karena tidak dapat mengendalikan laju kendaraan.
Kasa lantas Polres Buleleng, AKP Gede Sumadra Kerthiawan, dikonfirmasi Minggu (13/11) kemarin tidak menampik hal tersebut. Bahkan pihaknya pun mengatakan jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul merupakan jalur merah rawan kecelakaan. Hal tersebut dikatakan olehnya karena faktor geografis jalan yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
“Banyak tikungan tajam, tanjakan dan turunan, yang selama ini menjadi penyebab laka lantas di jalur tersebut,” ujar dia. Sebagaian besar kendaraan besar yang mengalami kecelakaan di jalur itu lepas kontrol dan tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Hal tersebut dapat terjadi karena sopir tidak terbiasa melewati jalur tersebut sehingga tidak tahu medan. Penyebab lainnya yang dijelaskan oleh AKP Sumadra adalah karena rem blong.
Alasan ini juga cukup mendominasi. Banyak truk dan kendaraan roda empat yang akhirnya terjun ke jurang karena mengalami rem blong. Sopir yang tidak mengetahui alur jalan, biasanya menggunakan persneling besar, dan ketika jalan terus menurun, potensi kematian mesin sangat besar, sehingga rem tidak dapat berfungsi.
Penyebab lainnya dikarenakan faktor kelalaian sopir yang kurang konsentrasi dan hati-hati sehingga terjadi laka lantas. Dengan situasi tersebut Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng sudah melakukan langkah antisipasi seperti membentuk pos Pancasari, memberlakukan ketentuan tertib berlalu lintas dan mengimbau kepada kendaraan besar untuk tidak memuat barang melebihi tonase.
“Sementara baru bisa kami antisipasi agar pengendara tetap berhati-hati, dan ke depannya dengan adanya wacana short cut di jalur Singaraja-Denpasar dapat mengurangi angka kecelakaan di jalur ini,” harap dia. k23
Di tahun 2016 ini saja per November sudah ada lima kecelakaan besar yang terjadi di jalur maut ini. Meski tidak ada korban nyawa, sebagian besar korbannya adalah kendaraan roda empat ke atas. Seperti kendaraan pribadi hingga truk pengangkut barang. Bahkan belum genap sebulan truk pengangkut air mineral yang melaju dari arah Denpasar menuju SIngaraja, akhir Oktober lalu terjun ke jurang karena tidak dapat mengendalikan laju kendaraan.
Kasa lantas Polres Buleleng, AKP Gede Sumadra Kerthiawan, dikonfirmasi Minggu (13/11) kemarin tidak menampik hal tersebut. Bahkan pihaknya pun mengatakan jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul merupakan jalur merah rawan kecelakaan. Hal tersebut dikatakan olehnya karena faktor geografis jalan yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
“Banyak tikungan tajam, tanjakan dan turunan, yang selama ini menjadi penyebab laka lantas di jalur tersebut,” ujar dia. Sebagaian besar kendaraan besar yang mengalami kecelakaan di jalur itu lepas kontrol dan tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Hal tersebut dapat terjadi karena sopir tidak terbiasa melewati jalur tersebut sehingga tidak tahu medan. Penyebab lainnya yang dijelaskan oleh AKP Sumadra adalah karena rem blong.
Alasan ini juga cukup mendominasi. Banyak truk dan kendaraan roda empat yang akhirnya terjun ke jurang karena mengalami rem blong. Sopir yang tidak mengetahui alur jalan, biasanya menggunakan persneling besar, dan ketika jalan terus menurun, potensi kematian mesin sangat besar, sehingga rem tidak dapat berfungsi.
Penyebab lainnya dikarenakan faktor kelalaian sopir yang kurang konsentrasi dan hati-hati sehingga terjadi laka lantas. Dengan situasi tersebut Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng sudah melakukan langkah antisipasi seperti membentuk pos Pancasari, memberlakukan ketentuan tertib berlalu lintas dan mengimbau kepada kendaraan besar untuk tidak memuat barang melebihi tonase.
“Sementara baru bisa kami antisipasi agar pengendara tetap berhati-hati, dan ke depannya dengan adanya wacana short cut di jalur Singaraja-Denpasar dapat mengurangi angka kecelakaan di jalur ini,” harap dia. k23
Komentar