Karate Siap Latihan Nonstop
Waktu pelaksanaan PON sudah semakin dekat, yakni dalam hitungan 10 bulan kurang sedikit, makanya intensitas jumlah latihan juga harus ditingkatkan.
DENPASAR, NusaBali
Tim karate PON Bali siap berlatih secara nonstop. Pelatih Aditya Putra Thama pun akan meningkatkan volume latihan bagi atlet karate peraih tiket PON XX di Papua 2021. Setelah latihan enam kali seminggu pada akhir 2020, atlet karate akan digenjot berlatih 10 kali seminggu. Dalam sehari mereka bisa berlatih dua kali, pagi dan sore hari.
"Waktu pelaksanaan PON sudah semakin dekat, yakni dalam hitungan 10 bulan kurang sedikit, makanya intensitas jumlah latihan juga harus ditingkatkan," kata Aditya Putra Thama, Senin (11/1).
Karena situasi saat ini masih memberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua pekan, kata Aditya Thama, maka latihannya hanya sekali seminggu dulu. Sambil melihat situasi PPKM, ada arah ditingkatkan menjadi dua kali. Dari awalnya latihan tiap hari Minggu, ditambah tiap Sabtu dan Minggu.
Menurut Aditya Putra Thama program latihan saat ini masih dalam tahap Pelatda Mandiri di Pengprov cabor. Untuk itu, dia berharap segera dilakukan Pelatda KONI Bali, sehingga volume latihan juga akan ditingkatkan. Maksimal nanti latihan setiap minggu bisa mencapai 10 kali. Bahkan mendekati PON, bisa sehari dua kali latihan, pagi dan sore hari.
"Kami dibebani target meraih dan meningkatkan medali emas. Makanya, kerja keras kita mulai dari latihan," tandas Aditya Putra Thama.
Menurutnya, program Pelatda KONI Bali nanti akan lebih ketat aturannya. Kedisplinan atlet wajib ditingkatkan. Apalagi latihan selama ini lebih banyak bermain di fisik. Kedepan teknik perlahan ditingkatkan juga.
"Saat ini posisi kita masih pada TC Desentralisasi, harapan kita tentu agar KONI Bali bisa lebih cepat menyelenggarakan TC Sentralisasi, agar persiapan kita lebih matang dan tim juga lebih fokus untuk berlatih," harap Aditya Putra Thama.
Sementara karateka Ni Kadek Candi Wijayanti kelas Kumite Putri -61 kg, dan Kumite beregu putri, diakui Aditya Putra, yang bersangkutan memang sudah mundur. Dia saat ini menunggu keputusan Ketum FORKI Bali terkait siapa penggantinya. Menurutnya, ada beberapa atlet potensial di posisi itu kita minta untuk berlatih dan mempersiapkan diri. *dek
"Waktu pelaksanaan PON sudah semakin dekat, yakni dalam hitungan 10 bulan kurang sedikit, makanya intensitas jumlah latihan juga harus ditingkatkan," kata Aditya Putra Thama, Senin (11/1).
Karena situasi saat ini masih memberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua pekan, kata Aditya Thama, maka latihannya hanya sekali seminggu dulu. Sambil melihat situasi PPKM, ada arah ditingkatkan menjadi dua kali. Dari awalnya latihan tiap hari Minggu, ditambah tiap Sabtu dan Minggu.
Menurut Aditya Putra Thama program latihan saat ini masih dalam tahap Pelatda Mandiri di Pengprov cabor. Untuk itu, dia berharap segera dilakukan Pelatda KONI Bali, sehingga volume latihan juga akan ditingkatkan. Maksimal nanti latihan setiap minggu bisa mencapai 10 kali. Bahkan mendekati PON, bisa sehari dua kali latihan, pagi dan sore hari.
"Kami dibebani target meraih dan meningkatkan medali emas. Makanya, kerja keras kita mulai dari latihan," tandas Aditya Putra Thama.
Menurutnya, program Pelatda KONI Bali nanti akan lebih ketat aturannya. Kedisplinan atlet wajib ditingkatkan. Apalagi latihan selama ini lebih banyak bermain di fisik. Kedepan teknik perlahan ditingkatkan juga.
"Saat ini posisi kita masih pada TC Desentralisasi, harapan kita tentu agar KONI Bali bisa lebih cepat menyelenggarakan TC Sentralisasi, agar persiapan kita lebih matang dan tim juga lebih fokus untuk berlatih," harap Aditya Putra Thama.
Sementara karateka Ni Kadek Candi Wijayanti kelas Kumite Putri -61 kg, dan Kumite beregu putri, diakui Aditya Putra, yang bersangkutan memang sudah mundur. Dia saat ini menunggu keputusan Ketum FORKI Bali terkait siapa penggantinya. Menurutnya, ada beberapa atlet potensial di posisi itu kita minta untuk berlatih dan mempersiapkan diri. *dek
Komentar