Mantan Kakan Depdikbud Jalani Diksa Pariksa
AMLAPURA, NusaBali
Mantan Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Kecamatan Abang, Karangasem, Ida Made Basma, 83, bersama istri Jro Sumanasa atau Dra Ni Nengah Sukartini, 61, menjalani diksa pariksa atau calon diksita (sulinggih).
Diksa pariksa digelar di Taman Budaya Candra Buana, Jalan Patih Jelantik Amlapura, Soma Paing Kelawu, Senin (11/1). Diksa pariksa dikoordinasikan oleh Ketua PHDI Karangasem Dr Ni Nengah Rustini MAg.
Diksa pariksa disaksikan Ida Pedanda Dharma Upapati yakni Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar dari Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen dan Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem Ida Bagus Mastika. Pengenter acara yakni Sekretaris PHDI Karangasem I Gusti Ngurah Ananjaya. Diksa Pariksa juga dihadiri Bendesa Madya Majelis Desa Adat Karangasem I Ketut Alit Suardana. Tahapan diksa pariksa sebanyak 14 item, mengecek satu per satu persyaratan hingga dinyatakan lengkap secara administrasi.
Ida Made Basma yang menjalani diksa pariksa bersama istrinya selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan, juga sebagai seniman tari, dan pembina berbagai bidang seni. Ida Made Basma dari Geria Tubuh, Banjar Abang Jeroan, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem ini juga pendiri Sekaa Topeng Bondres Karangasem tahun 1983. Diksa pariksa juga disaksikan calon guru nabe Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang, calon guru waktra Ida Pedanda Gede Wayan Demung, dan calon guru saksi Ida Pedanda Gede Wayan Kerta Yoga.
Ketua PHDI Karangasem Dr Ni Nengah Rustini mengungkapkan, secara administrasi tidak ada kendala, tinggal melanjutkan upacara diksita (sulinggih) pada Purnama Kawulu, Wraspati Wage Watugunung, Kamis (28/1) mendatang. Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar mengingatkan, menjadi sulinggih agar menjadi orang jnana yakni bagian terpenting implementasi dari Catur Marga Yoga yang merupakan empat jalan menuju Tuhan. “Tugasnya nyurya sewana, melayani umat, menyucikan diri, dan mendoakan semesta ini agar tetap damai,” kata Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar. *k16
Diksa pariksa disaksikan Ida Pedanda Dharma Upapati yakni Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar dari Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen dan Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem Ida Bagus Mastika. Pengenter acara yakni Sekretaris PHDI Karangasem I Gusti Ngurah Ananjaya. Diksa Pariksa juga dihadiri Bendesa Madya Majelis Desa Adat Karangasem I Ketut Alit Suardana. Tahapan diksa pariksa sebanyak 14 item, mengecek satu per satu persyaratan hingga dinyatakan lengkap secara administrasi.
Ida Made Basma yang menjalani diksa pariksa bersama istrinya selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan, juga sebagai seniman tari, dan pembina berbagai bidang seni. Ida Made Basma dari Geria Tubuh, Banjar Abang Jeroan, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem ini juga pendiri Sekaa Topeng Bondres Karangasem tahun 1983. Diksa pariksa juga disaksikan calon guru nabe Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang, calon guru waktra Ida Pedanda Gede Wayan Demung, dan calon guru saksi Ida Pedanda Gede Wayan Kerta Yoga.
Ketua PHDI Karangasem Dr Ni Nengah Rustini mengungkapkan, secara administrasi tidak ada kendala, tinggal melanjutkan upacara diksita (sulinggih) pada Purnama Kawulu, Wraspati Wage Watugunung, Kamis (28/1) mendatang. Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar mengingatkan, menjadi sulinggih agar menjadi orang jnana yakni bagian terpenting implementasi dari Catur Marga Yoga yang merupakan empat jalan menuju Tuhan. “Tugasnya nyurya sewana, melayani umat, menyucikan diri, dan mendoakan semesta ini agar tetap damai,” kata Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar. *k16
1
Komentar